Ikuti GIVEAWAY di Instagramku ikavihara, berhadiah tiga novel MY BITTERSWEET MARRIAGE edisi baru. Siapa tahu jawaban kalian terpilih untuk jadi pemenang beruntung :-) Novelnya bagus lho. Cerita perjodohan dan pernikahan juga. Manis, renyah, hangat. Nggak kalah dengan Ayah Untuk Mara.
Tinggalkan juga komentar untukku ya. Aku senang kenal dengan kalian semua. Terima kasih sudah membaca.
***
Wajah Edna cantik, tidak kalah dengan Elma. Hanya beda pada sorot mata. Sorot mata Elma lembut dan teduh, mengundang laki-laki untuk berlama-lama menatapnya. Sedangkan milik Edna tajam dan penuh keberanian, memperingatkan laki-laki untuk tidak mendekat.
Tetapi namanya laki-laki. Biasanya semakin dilarang, semakin ingin mencoba. Seperti Edvind. Semakin Edna menolak, semakin penasaran dan gigih berjuang untuk mendapatkan Edna. Seolah gelar Edvind sebagai player belum sahih kalau belum mengajak Edna kencan. Edna santai saja menghadapi Edvind. Apa Edna tidak sadar bahwa Edvind terobsesi padanya? Bahwa Edvind akan melakukan apa saja supaya bisa menggandeng tangan Edna di muka umum?
Ketika bersama Mara, sorot mata Edna berubah. Menjadi keibuan. Dammit. Tiba-tiba Alwin memikirkan seperti apa sorot mata Edna bersamanya, di malam pengantin mereka. Tentu saja mereka akan melakukannya. Bukankah Edna sendiri yang meminta, bahwa Edna ingin mendapatkan haknya sebagai istri? Dibahagiakan di atas tempat tidur termasuk salah satu hak istri, kalau menurut kamus pernikahan buatan Alwin.
"You lucky arsehole." Alesha duduk di lantai di samping Alwin, dan Alwin hanya meliriknya sekilas. "Aku nggak paham kenapa Edna mau menikah denganmu."
Ya, dia memang benar-benar beruntung. Dia tidak hanya akan menikah dengan wanita cantik, tetapi dengan wanita yang tahu dengan jelas apa yang bisa diharapkan dari laki-laki dan pernikahan. Tidak mengharapkan cinta.
"Setelah Elma, sekarang Edna? Dua gadis paling cantik di kota ini? We have the winner. Kurasa Edvind nggak boleh lagi membanggakan dirinya sebagai orang yang paling bisa menaklukkan wanita." Alesha menyindir kakaknya.
"Just trust me to do what's right." Alwin berdiri untuk mendekati Edna yang masih duduk bersama Edvind sambil menggoda Mara yang sedang bermain bersama Hale—salah satu anak sepupu Alwin—di lantai di dekat mereka.
"Minggir, Ed." Alwin memaksa duduk di antara Edvind dan Edna, sedangkan Edvind menggerutu dan pindah ke lantai, ikut bermain balapan mobil-mobilan bersama Hale dan Mara.
"Kita pulang setelah ini. Istirahat. Besok, kita bertiga harus ke suatu tempat. Aku tidak punya banyak waktu. Lusa aku kembali ke Amerika." Alwin meletakkan tangannya di atas sandaran sofa di belakang leher Edna.
"You didn't learn your lesson, did you?" Edvind, yang ikut mendengarkan pembicaraan, mengedipkan mata pada Edna. "Tidak takut kehilangan lagi, Al? Meninggalkan tunanganmu ke Amerika? Berarti aku punya banyak waktu dan kesempatan untuk mencuri perhatianmu, Nya."
"Back. Off!" Alwin mengusir sepupunya, yang sedang tertawa dan mengangkat tangan. Meski, seandainya kali ini Edna memilih jalan yang sama dengan Elma—memutuskan hubungan demi laki-laki lain—Alwin tidak akan merasakan sakit hati yang sama seperti dulu. Karena dia tidak mencintai Edna. Tetapi tidak tahu kenapa, dia merasa tidak rela ketika membayangkan Edna bersama dengan Edvind. Atau laki-laki mana pun.
"Nggak jadi sore ini perginya?" Seingat Edna, alasan Alwin berangkat ke sini dengan mobil terpisah adalah karena Alwin ingin mengajaknya berkunjung ke suatu tempat.
"Mara sepertinya sudah capek. Kita istirahat saja dulu."
"Kita mau ke mana memangnya? Sama Mara juga?" tanya Edna, penasaran.
![](https://img.wattpad.com/cover/178971289-288-k216753.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GAME OF LOVE
RomanceDari penulis A Wedding Come True dan My Bittersweet Marriage: Alwin Eljas Hakkinen, berdarah setengah Finlandia, pendiri salah satu gaming company terbaik di dunia, kehilangan kepercayaan terhadap cinta setelah kekasihnya menikah dengan kembarannya...