24

2.4K 382 44
                                    

kalo gak suka gak usah baca yess

vote sama comment jangan lupaa

Kyungsoo selesai mengobati luka ringan yang ada di tubuh Jongin. meski Jogin masih dengan tidak tau diri namun Kyungsoo tak terlalu memikirkannya. Toh jika ia mimkirkan sikap kai yang seakan membencinya justru harinya akan terasa berat. Kai pun sudah tertidur kembali padahal Kyungsoo sempat menawarkan untuk duduk di Balkon depan hanya untuk menghirup udara agar tak terlalu jenuh namun Kai mengatakan bahwa ia ingin kembali tidur.

Kyungsoo duduk di sofa dia butuh istirahat, ia melihat ke arah Jaket yang menutupi badannya. Ia menghubungi Baekhyun untuk membawakan baju ke Appartemen Kai. Baekhyun awalnya mengeluh bukan karena dia malas namun karena dia muak jika harus bertemu dengan Kai yang brengsek itu. Kyungsoo memaklumi sikap Baekhyun tapi hanya Baekhyun yang bisa ia repotkan.

Dua puluh menit Kyungsoo menunggu Baekhyun menelfon jika dia sudah ada di depan appartemen. Kyungsoo bangkit dari duduknya. Baekhyun mana mau masuk ke dalam bahkan menginjakkan kakinya pun dia tak sudi.

"berhenti kalo udah gak kuat! Dan ini makanan buat lo. gue tau lo gak akan mikirin makan kalo udah ngurusin Jongin" kata Baekhyun memberikan papper Bag juga satu kantung plastik berisi makanan.

"thanks" kata Kyungsoo. Baekhyun hanya mengangguk

"gue balik ya Soo.. Anson sama Chanyeol gue tinggal di appartemen" kata Baekhyun.

"iya" Kata Kyungsoo.

Baekhyun bukan hanya membawakan baju untuk ia pakai saat ini namun juga membawakan baju ganti lainnya mungkin untuk sampai malam, meski Kyungsoo tak meminta tapi Baekhyun hapal. Ini sudah pukul tiga sore dan Kai masih saja tidur. Namun bedanya kini ada nama yang ia sebut dalam tidurnya. 'Jennie' nama itu terus keluar dari mulut Kai membuat hati Kyungsoo berantakan. Kyungsoo tak pergi melainkan mendekat, ia melihat muka Kai yang pucat juga keringat yang terus bercucuran di pelipis membuat Kyugsoo khawatir.

Telapak tangannya ia tempel di dahi Kai, dan benar badannya panas. Kyungsoo berlari mengambil air juga lap untuk mengompres Kai. Ia meletakkan di samping nakas menempelkan lap di dahi Kai

"ya Tuhan kenapa begini sih Jong.. aku mohon jangan gini.." gumam Kyungsoo sambil mengelus surai Kai.

Sore hari dokter yang biasa mengurus Kai datang, Kyungsoo juga sudah memberi tahu perihal Kai yang mengalami demam dan dokter memandu Kyungsoo untuk memberikan pertolongan pertama untuk Kai sampai akhirnya dia datang.

Dokter sudah memberikan resep obat untuk demam Kai, tak terasa juga jika malam sudah menjemput setelah dokter pergi. Kyungsoo menarik nafas setelah dokter pergi ia juga bergegas untuk pergi ke apotek membeli obat untuk Kai.

Sialnya ketika ia sampai di lobi hujan turun deras juga petala langit yang gaduh di pendengarannya. Kyungsoo takut biasanya cuaca seperti ini dia akan menggulung dirinya di ranjang di tutupi selimut, namun lagi – lagi baginya Kai lebih penting. Kai membutuhkan obat ini, jarak appartemen dengan apotek tak terlalu jauh namun kilat dan petir seakan tak mau mengalah untuk Kyungsoo yang berada di luar. Bahkan ketika ia ingin meminjam payung satpam di depan melarang Kyungsoo untuk pergi namun Kyungsoo tak peduli ia butuh obatnya untuk Kai.

"Jongin, bangun dulu yuk.. makan terus minum obat biar demam kamu turun" kata Kyungsoo mengusap surai Kai.

"Jongin.. ayo bangun sebentar aja" pinta Kyungsoo.

Kai membuka matanya, lagi – lagi yang Kai sebut adalah nama Jennie. Hati Kyungsoo menangis dadanya sakit tak terima saat Jongin terus menyebut nama Jennie.

"Nanti besok aku telfon Jennie untuk jenguk kamu. tapi hari ini kamu makan dulu terus minum obat penurun demam" bujuk Kyungsoo

"peduli apa lo?! gue gak butuh kasian lo" bentak Kai. Kyungsoo menghela nafas di saat seperti ini Kai masih saja memilik tenaga untuk memebentaknya.

6104 [CHANBAEK, KAISOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang