Eh gue balik guys. Bawa sequel setelah gue liat end yang bagian sebelumnya itu gewla pada siders yang selama ini bangkit semua yaww 🤣🤣🤣
Tadinya gue pen sampai situ aja soalnya gimana ya kan seru bikin cerita sad end. Tapi setelah gue pikir keknya agak gantung jadi gue lanjut sequel tapi gak akan banyak ya
Seperti biasa kalo ada typo dan kesalahan maafin yess..
Jangan siderslahhh tolong bat ini mah lhoo..
Isakan Baekhyun menjadi latar suara dari kamar apartemennya. Seperti tangisan sebelumnya dia menenggelamkan kepalanya di antara kedua lutut menangis hingga kini sudah pukul sembilan malam. sudah terlalu lama semenjak kepulangannya sore tadi. Kebahagiaan yang menjadi terakhir kali bagi Baekhyun.
“Baekhyun” panggil Kyungsoo
Kyungsoo sudah mengetahui perihal Chanyeol yang datang menemui Baekhyun dan mengajaknya pergi. Suho memberitau hal tersebut melalui anak buahnya. Hanya saja ia ingin mendengar penjelasan itu dari Baekhyun.
“semuanya selesai Kyung hiks, harapan gue pupus gitu aja. Chanyeol lebih milih orang tuanya. Dan anak gue hiks anak gue hiks anak gue gak akan bisa rasain siapa itu seorang ayah” jelas Baekhyun.
Kyungsoo dapat melihat boneka gajah yang mungil dan lucu, mungkin itu adalah barang terakhir yang Chanyeol berikan Baekhyun. selama dia mengenal Baekhyun sedari kecil kejadian ini mengingatkan saat Baekhyun kehilangan kakeknya, laki – laki bermata sipit itu akan menangis lama dan setiap hari.
“kata siapa anak lo gak akan punya seorang ayah? apa lo gak denger kemarin kita siap untuk jadi ayah yang baik untuk anak lo” tanya nya kemudian mengingatkan akan hal ketika Kyungsoo dan teman – temannya tau Baekhyun tengah mengandung.
“lo sendiri yang bilang kalau lo siap untuk keputusan Chanyeol? gak semua hal indah dalam pikiran lo itu akan terjadi. Itu lah semua keputusan harus di pikirkan baik buruknya. Jalan hidup manusia berbeda – beda Baekhyun lo gak bisa jadi mereka dan mereka juga gak bisa jadi lo. dan sekarang saatnya cintai anak dalam kandungan lo cintai juga diri lo sendiri”
“untuk sekarang nangis sesuka hati lo, nangis yang kenceng sampai lo merasa tenang. tapi inget besok bukan lagi waktunya lo mikirin gimana keadaan anak lo yang gak punya ayah. karena pemikiran lo konyol jangan berfikir begitu. Lo bisa jadi seorang ayah karena lo juga laki – laki. Lo jadi seorang ibu karena lo yang melahirkan dia kelak”
“Baekhyun status seseorang itu gak penting, yang penting bagaimana lo bersikap kelak untuk anak lo. saat lo kasih cinta dan kasih sayang untuk anak lo semuanya akan baik – baik aja” ucap Kyungsoo lembut tangannya terus membelai pundak Baekhyun. Baekhyun masih terisak namun pendengarannya maish berfungsi ketika Kyungsoo berusaha menenangkannya.
Baekhyun mendongak kemudian memeluk Kyungsoo, menangis sepuasnya dalam pelukan Kyungsoo. Baekhyun masih terisak namun pendengarannya masih berfungsi ketika Kyungsoo berusaha menenangkannya.
Baekhyun mendongak kemudian memeluk Kyungsoo, menangis sepuasnya dalam pelukan Kyungsoo.@@@@@
nyatanya Baekhyun masih saja meratapi keadaannya, bagaimana Chanyeol yang mengatakan perpisahan dan memilih keluarganya. Tapi untuk kali Baekhyun berusaha kuat untuk anak dalam kandungan, dia harus meneruskan hidupnya memberi banyak cinta juga asupan yang baik.
Baekhyun berdiri di depan cermin kamarnya, dia baru saja mandi dan berangkat kuliah. meski Kyungsoo akan marah namun Baekhyun mengabaikan omelan Kyungsoo. berdiam di appartemen hanya akan membuatnya semakin bertambah sedih dan memikirkan Chanyeol.
"hay anak mommy. tumbuh sehat di dalam sini oke, Mommy menginginkan kamu sayang. gak papa kan kamu tanpa Daddy? tapi mommy janji gak akan buat hidup kamu dalam kemalangan" Baekhyun menatap perutnya juga tangannya mengelus perutnya sediikit membuncit.
KAMU SEDANG MEMBACA
6104 [CHANBAEK, KAISOO]
Fanfictionhomo / gay area votment chanbaek bijaklah dalam memilih cerita kalau gak suka gak usah baca!