Sebenarnya gue gak pede untuk upload ini karena. Ntahlah rasanya ini tulisan jelek banget tapi gue juga ngerasa kek punya tanggung jawab untuk selesaikan.. Jadi yaudah baca aja dah yaa..
Kek biasa yaa typo dan sebagainya tolong di maafkan 😁😁😁
Ketika itu Suho menarik tangan Chanyeol agar ikut dengannya tanpa pedulikan orang - orang di gedung pemberkatan yang akan di gunakan untuk pernikahan Chanyeol dan Sunbin. Entah kenapa justru jalan mereka untuk pergi seolah seperti drama yang membuat mereka sedikit susah keluar gedung karena banyaknya bodyguard yang berjaga.
Suho berusaha agar Chanyeol setidaknya bisa masuk ke dalam mobil miliknya yang terletak di parkiran. Tak pedulikan bagaimana keadaan ekspresi Chanyeol saat ini karena Suho sendiri berusaha agar bodyguard tak menaruh rasa curiga.
Chanyeol berhasil masuk ke dalam mobil Suho dengan mudah. Setelah itu kini tinggal Selangkah lagi Suho dapat membawa Chanyeol ke Rumah Sakit miliknya.
Ketika mereka sampai di rumah sakit Suho melihat Lay duduk di bangku ruang tunggu sambil menunduk. Jas dan kemeja yang di kenakan rapih pada awalnya kini menjadi kusut dan tercampur oleh darah Baekhyun. Chanyeol lemas seolah raga dan jiwanya di tarik paksa.
"Suho" Panggil Lay.
"Sayang.."
"Aku berusaha untuk baik2 aja tapi gak bisa hiks. Aku gak kuat saat liat keadaan Baekhyun hiks. Aku gak bisa untuk berusaha kuat" isak Lay sambil Menjelaskan.
Suho duduk di samping Lay kemudian memeluk ibu dari anaknya, belahan jiwanya dan kekasihnya. Dia tau bagaimana perasaan Lay bahkan jika Suho berada di posisi Lay pun akan sama. Baekhyun adalah adiknya meski bukan sedarah dan mereka baru bertemu kurang lebih satu tahun namun rasanya mereka dekat seperti mereka lahir dari rahim yang sama.
Chanyeol terduduk di lantai memeluk kedua lututnya lalu menangis. Tak ada yang bisa ia ucapkan, butiran - butiran penyesalan itu kini berkumpul dan menjadi satu dan membesar siap untuk pecah saat itu juga.
Kyungsoo, Kai, Sehun, Luhan, Xiumin dan Chen datang bersamaan.
"Kenapa si sialan ini ada di sini hah!" Bentak Kai tak Terima langkahnya tergesa menghampiri Chanyeol siap untuk memberi pukulan. Namun tangan Suho menahannya gar tak mendekati Chanyeol, bukan karena Chanyeol adiknya namun jika saja Kai berbuat keributan maka membuat orang - orang di rumah sakit tak merasa nyaman.
"Jangan lakukan apapun"
"Apa karena dia adik Hyung makanya hyung lindungi dia?" Tanya Kai sarkas.
"Bukan waktunya untuk meributkan hal itu. Ini rumah sakit bukan waktunya kalian untuk baku hantam"
Suho melerai, kepalanya hampir pecah bahkan untuk memikirkan hal apa yang harus dia lakukan. Tentang Chanyeol tentang Baekhyun dan sahabat - sahabat mereka berdua.
Kai masih berusaha mengatur emosi setidaknya untuk saat ini dia tidak menghajar Chanyeol yang masih terduduk lemas sambil menangis dengan menenggelamkan kepalanya pada kedua lutut.
Jika di katakan hanya Kai yang merasa emosi itu salah karena yang lain pun sama, hanya saja peran Kai selama kehamilan Baekhyun benar - benar berarti. Ia adalah sumber penenang Baekhyun, Kai bahkan rela meladeni masa ngidam Baekhyun sampai pagi demi membuat anak Baekhyun bahagia dan membuktikan bahwa tanpa Chanyeol ada ayah lain yang akan memberi perhatian utuh.
Ketika suasana sedang mencekam dan hati yang kacau justru disitulah puncak dari rasa benci Chanyeol. Sunbin dengan gaun panjangnya bersama kedua orang tua Chanyeol datang.
Ayah Chanyeol menarik tangan anaknya, tapi tubuh jangkung itu enggan bediri dia masih mempertahankan posisinya meringkuk dan terisak.
"Bangun bocah tengik" Perintah ayah Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
6104 [CHANBAEK, KAISOO]
Fanfictionhomo / gay area votment chanbaek bijaklah dalam memilih cerita kalau gak suka gak usah baca!