'Tidak ada salah nya, jika Minggu ini Gue mengelilingi kompleks perumahan ini menggunakan trail hijau Gue' Batin Reygan.
Reygan menggunakan celana pendek bewarna hitam dan baju lengan panjang. Menggunakan kacamata hitam dan mendengarkan musik dengan headset yang bewarna putih.
Papa sedang santai duduk di teras depan rumah sambil menyeduh secangkir kopi buatan mama.
"Morning pa!" Reygan mengucapkan dengan semangat
"Ahh, iya Nak!"
"Pa, Aku mau berkeliling kompleks ini. Kelihatan nya seru!" Jawab nya sambil meminta izin
"Boleh, tapi hati-hati ya Nak!"
"Siap Paa"
Benar kata Gue kemarin, perumahan ini sungguh luas.
Reygan melanjutkan perjalanan nya. Reygan tidak melihat ada genangan air kecil dan Reygan melewatinya tanpa muka berdosa.
*Reygan sebenarnya tau, disamping genangan itu ada seorang cewe yang sedang jalan sendiri"Hey!!" Teriakan seorang cewe berambut lurus yang diurai bewarna coklat, memakai celana diatas lutut dan berbaju santai.
Reygan kaget dan memberhentikan gas motor nya, dan putar balik kepada cewe itu.
"Oui? Bisa Gue bantu?" Balas nya dengan muka tak berdosa (ya?)
"Punya mata ga sih, di situ ada genangan air. Dan disamping nya ada orang" sambil membersihkan baju kotor yang terkena air campur pasir
Reygan melepas kacamata hitam nya dan menunjuk matanya "Punya ini? Lo kali yang kaga punya mata"
"Kalo punya mata, kenapa Lo kaga ngehindari genangan air ini?"
"Sengaja aja" balas Gue dengan muka tak berdosa
"Dasar! Laki-laki ga punya hati!" Membalas dengan nada tinggi
"Bodoamat!"
Reygan meninggalkan cewe itu. Ditengah perjalanan, Reygan menengok kembali ke cewe itu.
'Ahh gue anterin pulang deh, daripada dia nangis kek anak kecil disana' batin Reygan
"Kenapa Lo kembali lagi disini?"
"Cepet naik, gue anterin pulang Lo. Daripada Lo nangis kek anak kecil yang kaga dibelikan balon sama mama Lo"
"Ih ogah amat gue naik"
"Hati-hati nyesel Lo, pulang sendirian, jalan kaki, capek. Ah buruan naik, ntar Gue lagi yang salah"
"Emang salah Lo kali!!!"
"Bacot!, cepetan naik susah amat sih!"
Kemudian cewe itu naik di motor Reygan, diperjalanan mereka tidak saling mengobrol. Layaknya seperti penumpang yang dalam perjalanan menggunakan gojek.
Reygan menengok ke cewe itu "Ey!, rumah Lo dimana?"
"Blok j17" jawabnya singkat, padat, dan jelas.
*Emang poster?Sampai di rumah si cewe itu, Reygan memberhentikan sepedanya dan mematikan sepedanya. Si cewe langsung masuk kerumah nya tanpa mengucapkan *Merci (Terimakasih)
'Ah dasar perempuan gila!, Gue harap ga akan pernah ketemu orang kek gitu' Batin Reygan muka kesel
Si cewe keluar dari rumahnya, memegang sebotol minuman "Hey, tunggu!"
Reygan menengok "Arghh"
Si cewe memberi sebotol minuman "Nih, buat Lo. Thanks udah nganterin gue balik, nama gue Alexa"
"Ohh, thanks. Nama gue Reygan" muka-muka ga sans
Alexa mengambil napas "Semoga kita bertemu lagi"
Reygan menghidupkan motor nya "Ah, males banget" dan pergi dari depan rumah Alexa
Di perjalanan Reygan berpikir-pikir 'Sial banget sih, hari Minggu ini! Ketemu cewe gila. Marah-marah gajelas' batin nya. Reygan memutuskan untuk kembali kerumah nya.
Sampai di rumah nya, Reygan langsung masuk ke kamar memberi makan kucingnya.
Ada orang yang mengetuk pintu kamar Reygan "Masuk, tidak dikunci"
Bibi yang membawa makanan dan minuman "Ini den, makanan dan minuman nya"
"Oh makasih bi, taruh di meja aja" makanan yang dipesan Reygan untuk makan di kamar
*Hari Minggu yang sial
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR ✔
Fiksi RemajaJarak jauh itu bukan pada jarak atau tempat, tapi pada ingatan dan doa. Kalau kurang mendoakan, duduk sejengkal rapat pun tetap rasa jauh. Ada kalanya jarak selalu menjadi penghalang Gue dan Lo, namun tetap saja dihati gue kita selalu dekat. Dan jar...