0.12 Reygan, Zee, dan Dhafin?

459 9 0
                                    

ZeePOV
Gues hanya menonton TV, menunggu balasan dari Reygan yang tak kunjung muncul dilayar chatnya.

Saat itu juga Gue memutuskan bersilahturami di kamar bang Regiel.

Ceklek....
Suara knop pintu yang dibuka oleh Gue

"Sumpaa, ni anak kebo banget Zee, Gue doain gendut tu anak" Sahut Gue sambil melihat bang Regiel yang sedang tidur dikasurnya.

Tak lama dari kamar bang Regie, Gue langsung beranjak masuk kekamar. Melanjutkan totonan TV yang Gue lihat. 'Sungguh, sungguh, sungguh bosan' Batin Gue sambil memindah minfah chanel TVnya.

ReyganPOV

Udah dua jam Gue di pesawat, dan pesawatnya akan mendarat 10 menit lagi.

Gue ga nyangka, Gue udah ada di langit Indonesia. Tempat Gue lahir, tanah Gue!!!

10 menit kemudian
Pesawat yang Gue tumpangi itu mendarat dengan mulus di jalan yang telah disediakan.

Dan saat turun dari pesawat dan memasuki bandara, Gue langsung tuh ngecari Pak Hendri.

Puk..

Gue kaget ada yang nepuk bahu Gue dari belakang. Dan Gue langsung menengok kearah orang yang ngetepuk Gue.
"Reygan kan?" Tanya bapak itu

"Wahh, Pak Hendri!" Sahut Gue sambil memeluknya. Karena udah beberapa tahun Gue udah ga ketemu Pak Hendri.

"Mari den kita pulang, keburu siang ntar panas" Jawab Pak Hendri

Waktu telah menunjukkan pukul 13.00

Dan Gue hanya mengangguki ajakan dari Pak Hendri. Saat ingin keluar dari bandara, mobil yang ditumpangi Gue kena macet. Maybe bentar lagi mobil-mobil di depan Gue pulang ke habitatnya masing-masing.

AuthorPOV
Tigapuluh menit kemudian, mobil yang ditumpangi Reygan bebas dari kacetan di bandara.

Saat sedang perjalanan, Reygan sengaja tidak menghidupkan data selulernya. Karena Reygan tau, jika Zee selalu menghubunginya jika Reygan belum mengabarinya.

Dan Reygan berfikir untuk mampir ke toko buku dekat dengan rumah Reygan. Sebagai hadiah kepada adek saudaranya itu yang sekarang menduduki kelas sembilan Smp.
"Pak, sebelum kita pulang ke rumah. Antarkan saya ke toko buku dekat rumah ya!" Perintah Reygan kepada Pak Hendri.

"Siap den, bapak akan mengantarkan" Jawab Pak Hendri

Perjalanan bandara ke rumah Reygan membutuhkan waktu yang cukup lama. Belum mobil yang ditumpangi Reygan terkena macet tadi di bandara.

Disisi lain, Zee hanya bermalas-malasan bertemu dan diajak keluar oleh Dhafin. Saat Zee mencoba melupakan pertemuan oleh Dhafin, Dhafin mengabarinya lewat chat.

Ting..
Suara notif chat yang berbunyi dari handphone Zee.

Dhafin Alfarezel
Lo siap-siap, Gue akan kerumah
Lo habis ini!

Zee
Ya

Read

Dan Zee langsung mengganti bajunya dengan pakaian biasa. Dengan sweater putihnya, celana jeans warna biru, dan sepatu santai bertali. Dan Zee menunggu di teras rumahnya.

Brum..brumm..
Suara motor sport milik Dhafin pun semakin mendekat. Wajar jika Dhafin cepat mencapai rumah Zee, karena mereka hanya satu komplek perumahan.

"Ayo naik" Ajak Dhafin sambil menoleh Zee

Dan Zee menaiki motor Dhafin.
"Kenapa kaga jalan?" Tanya Zee

LDR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang