Satu tahun kemudian...
Yang tadinya anak kelas sembilan menaiki kelas sepuluh, anak kelas sepuluh menaiki kelas sebelas dan selanjutnya.
Kini, Zee memasuki kelas sepuluh. SMA Bakti Jaya yang tidak jauh dari rumahnya itu. Dan Dhafin, kini masuk SMA yang sama dengan Zee.
Hari-hari Reygan yang seharusnya dapat disisi Zee, sementara harus digantikan oleh Dhafin. Dan Reygan belum mengetahui semuanya.
Selama Dhafin menemaninya, Zee tidak memiliki perasaan apapun kepada Dhafin. Zee menganggap Dhafin sebagai sahabat dekatnya sendiri. Namun, keduanya memiliki perasaan berbeda. Dhafin yang memiliki rasa suka kepada Zee namun Zee tidak memiliki perasaan suka kepada Dhafin.
Pagi hari yang cerah sinarnya yang begitu terang, Zee berangkat sekolah diantar oleh bang Regiel yang kini SMA kelas tiga.
"Dek buruan abang lama kelamaan telat nungguin Lo" Ajak Regiel yang berada dibawah.
"Iya bang bentar" Zee menuruni satu per satu anak tangga yang ada di rumahnya.
"Ayo bang" Ajak Zee sambil menaiki motor sport milik Regiel
Regiel yang tak membalasnya sama sekali langsung mengegaskan motornya untuk pergi ke sekolah adek nya dulu. SMA Regiel dan Zee tak sama.
Sesampainya di SMA Bakti Jaya, Zee berpamitan kepada Regiel agar jemputnya gak telat.
"Bang, ntar jemputnya jangan telat!" Peringatan Zee keada Regiel
"Insyaallah, kalo Gue kaga ada jam tambahan. Ntar Gue kabarin Lo" Balas Regiel
Kringg...kringg...kring...
Bel sekolah tersebut berbunyi.
Jam pelajaran pertama diisi oleh Bu Indah, Bu Indah adalah guru Bahasa Indonesia SMA tersebut.
"Pagi anak-anak" Salam Bu Indah
"Pagi Bu!" Jawaban dari anak-anak
"Pelajaran bahasa indonesia ini kalian tidak mencatat ataupun mengerjakan tugas. Tapi kalian hanya mendengarkan penjelasan dari saya"
Siswa kelas X ipa 2 itupun menjerit bahagia.
<<Skip
Pelajaran Bu Indah pun telah berakhir. Murid SMA Bakti Jaya pun mengisi perut kosong nya itu dikantin. Ada yang keperpustakaan, bermain basket, di kelas dan di taman belakang sekolah.
Zee memilih untuk pergi ke kantin untuk mengisi perut kosongnya ini bersama sahabat lamanya, tasya! Beruntungnya Zee sahabatnya masuk se-SMA yang sama.
Ditengah perjalanan menuju kantin, lengan Zee ditarik oleh seseorang. Tanpa melihat orang yang menarik lengannya Zee langsung to the point "Apa narik lengan Gue?"
"Gue mau ngajak Lo keluar bareng nanti" Ajak seseorang itu
"Kemana Dhaf?" Tanya Zee
Yang menarik lengan Zee rupanya Dhafin teman lama Zee saat smp dan memasuki kelas sepuluh Ipa 1
"Ikut aja" Balas Dhafin langsung meninggalkan Zee bersama sahabatnya itu
<<Skip
Bel pulang sekolah telah berbunyi 5 menit yang lalu
Zee langsung menghubungi bang Regiel agar segera menjemputnya. Namun, panggilan dari Zee pun tak dijawab oleh Regiel.
Brumm..brum..
Motor sport milik bang Regiel pun menghampiri Zee yang berada di halte bus tersebut.
Tanpa basa basi, Zee pun langsung menaiki motor sport milik Regiel dan langsung menuju kerumahnya.
Sampai di rumah Zee bertanya pada Regiel "Bang Lo kaga ada jam tambahan?"
"Sebenarnya ada, tapi guru yang mau ngajar ada kegiatan" Balas Reigan
Jawab Zee ber ohria
Zee segera ke kamarnya untuk mengganti bajunya. Dan Zee tidak lupa jika Zee diajak oleh Dhafin untuk pergi entah intu kemana.
Zee langsung memakai baju tak ribet untuk dipakai, toh hanya pergi dengan Dhafin?
Drtt..drtt..
Suara handphone milik Zee bergetar disaku celananya. Dan Zee segera melihat siapa yang menghubunginya itu
Dhafin Alfarezel
Gue udah ada di depan rumah Lo
Read
Zee langsung menghampiri Dhafin san pamit kepada Pak Joko untuk pergi tak lama.
Dhafin yang ada di depan pintu gerbang dengan menaiki motor sport warna hijau muda itu langsung menyapa Zee "cantik" melihat Zee dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Baiasa aja" Sahut Zee tanpa muka memerah sedikit pun. Karena Zee tidak baper sedikit pun dengan ucapan Dhafin barusan
Setelah itu, Zee langsung menaiki motor sport milik Dhafin dan Dhafin pun segera melakukan perjalanan ke tempat yang ia maksud.
"Ini mau kemana sih?" Tanya Zee yang sedang dalam perjalanan
"Rahasia" Balas Dhafin sambil melihat kearah Zee
Sesampainya di lokasi tujuan, Dhafin langsung menyuruh Zee turun dari motor sportnya.
"Pantai!" Ucap Zee dengan senang
Zee sangat tenang jika berada di pantai, dari kecil Zee memang suka bermain-main ke pantai daripada bermain-main di mall
Di pantai, Zee dan Dhafin bermain air di tepi pantai itu. Orang orang disekitarnya melihat Zee dan Dhafin sebagai sepasang kekasih. Dengan sorak ketawa bahagia Zee itulah yang didengarkan langsung di telinga Dhafin.
Zee duduk di tepi pantai itu sambil melihat matahari yang hampir terbenam. Dengan rambut yang terurai itu membuat Dhafin melongo melihat Zee.
Ditengah tengah matahari yang mau terbenam itu, Zee mengucapkan nama 'Reygan' di dalam hati kecilnya itu dan mengukir senyum di muka manisnya itu.
Matahari yang hampir tenggelam itu, Dhafin mengajak Zee segera pulang. Alasannya, keburu malam. Dan ajakan nya hanya diangguki saja oleh Zee.
Sesampainya di rumah, Zee langsung mandi yang letak kamar mandinya berada di dalam kamar Zee.
Kini bulan dan bintang menghiasi langit yang awalnya kosong tak ada apa-apa. Sinarnya yang begitu cerah mampun menerangi hati Zee. Dengan angi sepoi-sepoi mampu membuat hati Zee tenang pada malam hari.
Votement!
Reygan nya sibuk, ada tugas negara. Cerita selanjutnya insyaallah ada Reygan. Kisah selanjutnya setelah ada Dhafin? Ikuti setiap alur cerita!
Terimakasih telah mengirimkan bulan dan bintang pada malam hari. Kehadiran bulan dan bintang pada malam hari membuat hatiku tenang; Zee
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR ✔
Fiksi RemajaJarak jauh itu bukan pada jarak atau tempat, tapi pada ingatan dan doa. Kalau kurang mendoakan, duduk sejengkal rapat pun tetap rasa jauh. Ada kalanya jarak selalu menjadi penghalang Gue dan Lo, namun tetap saja dihati gue kita selalu dekat. Dan jar...
