Seperti pagi pagi biasanya, Jeongin akan berangkat kesekolah bersama Changbin. Tapi kali ini berbeda, Changbin membawa mobilnya, dan mereka berangkat lebih awal dari biasanya.
" Abang, mau kemana dulu? " Tanya Jeongin.
" Eum-- "
" INI KAN PERUMAHANNYA KAK PILIKS, ABANG MAU JEMPUT KAK PILIKS? "
" Felix Je, Felix "
" Ih jadian gabilang bilang sama aku, aku marah pokoknya " Ucap Jeongin sambil mempoutkan bibirnya.
" Katanya udah gede, tapi ini bibir masih dimonyong monyongin aja " Ucap Changbin sambil memukul pelan bibir adik kesayangannya itu.
Jeongin dan segala sesuatu yang berbau kekanak kanakkan memang tidak bisa dipisahkan.Tak sampai 10 menit akhirnya mereka tiba dihalaman rumah Felix.
Rumah berdesain klasik dengan halaman yang dipenuhi oleh bunga. Jeongin yakin, pasti mama Felix sangat menyukai bunga." Ade tunggu sini abang turun dulu ya "
Jeongin hanya mengangguk dan mengalihkan atensinya pada Changbin yang kini tengah memanggil nama Felix didepan rumahnya.
Dan ya, tak lama, keluarlah Felix dengan seragam dan hoodie navy nya." Dih couple, alay banget " Gerutu Jeongin.
Saat Felix ingin membuka pintu belakang mobil, dengan segera Jeongin keluar dari kursi depan.
" Kak Felix mau ngapain? "
" M-mau duduk " cicit Felix
" GABOLEH!! " Bentak Jeongin yang sukses membuat Felix menunduk takut.
" Ade kenapa sih?! " Changbin tanpa sadar meninggikan suaranya.
" Ya gaboleh lah. Kan yang pacarnya bang Changbin itu kak Felix bukan aku. Jadinya Kak Felix yang duduk didepan hehe " Kekeh Jeongin dan langsung masuk kemobil.
Changbin dan Felix? Jangan ditanya. Keduanya sama sama merona!
" M-masuk Lix. Nanti telat " Changbin kemudian membukakan pintu mobilnya agar Felix segera masuk.
" Idihh ketauan banget yang baru pdkt, jaim jaiman. Aku seumur umur hidup naik mobil sama Abang, gapernah tuh dibukain pintunya kalo mau masuk " Kesal Jeongin.
" Yakan kamu bisa sendiri " Jawab Changbin tak mau kalah.
" Kak Felix juga bisa sendiri "
" Felix kan spesial "
" Martabak kali ah spesial " Jeongin hanya memutar bola matanya malas.
Felix terkekeh pelan. Ia selalu tertawa ketika melihat sepasang adik dan kakak ini sedang bertengkar. Rasanya, Changbin dan Jeongin adalah 2 kubu yang berlawanan namun tak bisa dipisahkan.
" Ini kalo berantem terus berangkatnya mau kapan hm? " Lerai Felix. Bisa telat mereka semua jika Felix tetap membiarkan keduanya bertengkar dan adu mulut.
" Abang tuh kak, gamau ngalah sama aku " Ucap Jeongin.
Changbin hanya menggelengkan kepalanya pelan. Tak akan ada habisnya jika terus bertengkar dengan adik manisnya ini. Lebih baik ia yang mengalah.
Felix dan Changbin sesekali tertawa. Perbincangan ringan antar keduanya sangat mereka nikmati hingga mereka tidak sadar bahwa kini raut wajah Jeongin kembali berubah menjadi pucat pasi.
Lagi dan lagi, cairan kental berwarna merah itu keluar dari hidung Jeongin." Jangan sekarang, please " batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
15 days before i go ; [ Hyunjeong ] ✓
Fanfiction" Jeongin sayang kak Hyunjin. See you kak, kita harus ketemu dikesempatan yang lebih baik lagi nanti! " Tentang betapa tulusnya sebuah cinta yang tak terbalaskan. Sebuah kisah cinta nyata, tanpa ujung. Kisah tentang betapa mudahnya sebuah hati dip...