Pagi ini Jeongin berangkat sendirian.
Changbin yang demam mulai semalam membuatnya harus bersusah payah untuk membujuk sang kakak agar tak berangkat sekolah pagi ini.Dan tepat di jam tujuh kurang lima menit, Jeongin sampai disekolah dengan bus.
Langkah lunglainya membawa Jeongin kearah kantin.
Ia belum sempat sarapan tadi pagi, jadi gantinya, ia membawa dua bekal.
Satu untuk sarapan, dan satu lagi untuk makan siang nanti.Setelah sampai dikantin, Jeongin bisa melihat banyak siswa yang mulai memenuhi ruangan yang tidak bisa dibilang kecil ini.
Mereka belum sarapan juga, batinnya.
Namun lelaki dengan hoodie putih tulang yang berada di ujung kantin menarik langkah Jeongin untuk mendekatinya.
Yang ditatap tentu tak sadar, terlalu asik dengan aktivitas mengunyahnya." Selamat pagi kak Piliks " ucap Jeongin diiringi senyum manisnya.
" Eh Jeongin, tumben sendiri? Changbin nya mana? "
Jeongin menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bingung bagaimana menjelaskan semuanya pada lelaki Aussie didepannya ini.
" Jeong? "
" Eh, kak euu anu "
Felix mengernyitkan dahinya heran, Jeongin terlihat berbeda.
" Kenapa Jeong? " Tanya Felix memastikan.
" Eu, itu kak, Bang Changbin
Sakit.. " jawab Jeongin dengan suara yang mengecil diakhir kalimat.
Felix melotot tak percaya.
Changbin masih baik baik saja saat bertukar pesan dengannya semalam." Kapan? Sakit apa? Kenapa Changbin gak bilang sama aku? "
Jeongin kewalahan,
" Eum, aku taunya mulai semalam kak. Demam gitu, sama batuk batuk "
Felix dengan segera membereskan kotak bekal sarapannya.
Memasukkan benda persegi itu kedalam tasnya dan hendak beranjak dari sana jika saja pertanyaan Jeongin tidak menginterupsi langkahnya." Kak Piliks mau kemana? "
" Aku mau jagain Changbin, guru ku banyak yang ikut pengamatan sama kelas dua belas. Kamu belajar yang bener, Changbin aman sama aku "
Setelah mengucapkan hal itu, Felix tersenyum dan langsung beranjak meninggalkan Jeongin dikantin.
Setelah kepergian Felix, Jeongin sedikit murung.
Memikirkan bahwa bisa saja Changbin sakit karena terlalu mengusahakan semuanya untuk Jeongin.Belum lagi jawaban pedas yang ia dapatkan dari sang mama saat menelpon tadi pagi.
" Yaudah sih! Kasih obat demam biasa juga nanti sembuh! Udah ya mama tutup, adik kamu lagi rewel "
" Oy Jeong "
Jeongin yang merasakan seseorang menepuk pundaknya pun menoleh kearah samping.
Dan yang ia dapati adalah Jisung dan Daehwi, teman baiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
15 days before i go ; [ Hyunjeong ] ✓
Fanfiction" Jeongin sayang kak Hyunjin. See you kak, kita harus ketemu dikesempatan yang lebih baik lagi nanti! " Tentang betapa tulusnya sebuah cinta yang tak terbalaskan. Sebuah kisah cinta nyata, tanpa ujung. Kisah tentang betapa mudahnya sebuah hati dip...