Sejak siang tadi, Jeongin tertidur dengan lelap.
Mata indah itu terpejam, seakan lelah untuk terus bersinar.
Hanya detak jarum jam yang terdengar disana.Tak jauh berbeda, ada Changbin dan Felix yang terus menjaga si manis dengan baik.
Pagi tadi, Changbin menyuruh Felix untuk pulang. Sekedar mandi atau mengganti baju.
Dan Felix nyatanya kembali dengan dua kotak makanan yang sang ibu buatkan.Kini Felix nampak tertidur dengan nyenyak dibahu Changbin.
Lelaki lainnya yang juga tertidur itu dengan nyamannya melingkarkan lengannya pada pinggang si manis.
Mencoba untuk saling berbagi kehangatan.Clek
" Lagi pacaran, guys " kekeh Minho pelan.
Chan yang mendengar itu hanya menggeleng kan kepalanya kemudian menyuruh Minho diam dengan satu jari telunjuk yang ditempelkan pada bibirnya.
" Kasian, kecapean "
Namun ternyata, bisik pelan mereka terdengar jelas di telinga Jeongin.
Mata rubah itupun terbuka, mencoba membiasakan cahaya yang masuk pada binar indahnya." Tuh kan Jeonginnya kebangun, "
" Kak Woojin!!! "
Teriakan Jeongin membuat Changbin dan Felix terkejut.
Keduanya nampak mengucek mata, mencoba untuk kembali bangun dari mimpi indahnya." Adek gimana? Udah enakkan? "
Ketiga nya masuk, menghampiri si manis yang nampak semakin kurus dengan infus yang menancap di lengan mungilnya.
" Eum.. cuma pusing sedikit aja. Sisanya udah nda sakit "
" Sayangnya Kak Chan cepet sembuh ya, nanti kak Chan beliin lego yang banyak deh. Abis itu nanti main bareng ya "
Chan mengusak pelan rambut Jeongin, ikut tersenyum ketika mendapati si manisnya tersenyum lebar kearahnya.
" Oiya Jeong, kata Jisung dia jenguk nanti ya. Ayahnya ada dinas ke Malaysia, jadi harus sibuk dirumah dulu. Cepat sembuh, kata Jisung "
Jeongin mengangguk ribut, yang tak elak mengundang senyum manis pada bibir ketiganya.
" Sini duduk, kasian Jeongin gak bisa nafas deket deket sama Minho " ucap Changbin meledek.
" Abang! "
Semuanya tertawa, Jeongin yang marah itu sangat menggemaskan.
" Marahin abang kamu Jeong, kak Minho udah bolak balik Korea Paris masa masih dibilang bau "
" Beli parfum, kak? "
" Nggak, jualan baju "
" Ish, kak Minho!!! "
Semua yang berada diruangan itu tertawa kencang.
Minho yang gemas pun tak bisa untuk menahan lengannya agar tak mengusak surai lembut favoritnya setelah milik Jisung.Sedangkan Jeongin, bibirnya mengerucut lucu dengan kedua pipi yang menggembung.
Lengannya ia sedekapkan didepan dada, mata rubahnya memincing lucu." Udah udah gausah digodain terus Jeonginnya, sini ngampar "
" Adek mau ikut duduk dibawah! "
Dahi Changbin berkerut tak terima.
Adiknya belum pulih sepenuhnya." Adek diatas aja, kan masih bisa dengerin ngobrol. Kita gak bisik bisik kok "
Jeongin tetap bersikukuh untuk turun.
Namun ketika ia menggerakkan tubuhnya, kakinya bergetar lemah.
Tiba tiba mual kembali ia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
15 days before i go ; [ Hyunjeong ] ✓
Fanfic" Jeongin sayang kak Hyunjin. See you kak, kita harus ketemu dikesempatan yang lebih baik lagi nanti! " Tentang betapa tulusnya sebuah cinta yang tak terbalaskan. Sebuah kisah cinta nyata, tanpa ujung. Kisah tentang betapa mudahnya sebuah hati dip...