Day 4

2.4K 382 62
                                    

Mata rubah itu menyipit, membentuk bulan sabit.
Sepanjang perjalanan menuju kelasnya, Jeongin menyempatkan untuk melontarkan senyum manisnya pada orang orang yang ia lewati.
Suasana hatinya tengah baik hari ini.
Meski kemarin dirinya benar benar tidak bisa beranjak dari kasurnya, namun Jeongin tetap memaksakan untuk masuk hari ini.
Tentu saja, karena Hyunjin.

Hari ini Team basket sekolahnya akan melakukan pertandingan dengan team sekolah tetangga.
Tentu Jeongin tak ingin melewatkan kesempatan ini.
Belum lagi mengingat betapa antusiasnya Felix dan Jisung yang ingin melihat kekasih mereka masing masing.
Jeongin melirik lengannya sekilas.
Sebotol minuman isotonik dingin.
Dulu, saat Hyunjin dan Jeongin masih kecil, Hyunjin sangat menyukai minuman ini.
Sebenarnya, Hyunjin menyukai semua jenis minuman. Terlebih jika  dingin.
Dulu, Jeongin selalu membawakan minuman minuman dingin untuk Hyunjin dan Changbin ketika keduanya selesai bermain bola sepak dilapangan belakang rumah Hyunjin.
Dan tentu, Jeongin tak akan lupa hal itu.

" Semoga kak Hyunjin suka! "

Jeongin masuk kedalam kelasnya tanpa melunturkan senyum manis itu.
Matanya melirik kearah Jisung.
Hal pertama yang ia dapati adalah Jisung yang tengah berdebat dengan Minho.

" Pagi Jisung, pagi Kak Minho " Sapa Jeongin

Keduanya menoleh.
Jisung dengan segera berlindung dibelakang tubuh Jeongin.

" Eh eh kenapa Sung? "

" HUAAA JEJE KAK MINHO JAHATT "

Minho melotot tak suka. Namun kemudian kembali meluluh ketika melihat Jeongin yang ikut melotot kearahnya dengan tatapan yang seakan mengatakan
" Jisung kakak apain?! "

" Serius Je, kakak gak ngapa ngapain Jisung "

" Terus Jisung kenapa? "

" Kak Minho gak ngebolehin aku liat pertandingan basket hari ini " Lirih Jisung pelan.

" Jisung lagi sakit Jeong. Kaka gamau dia kenapa kenapa "

Jeongin mengerti. Rupanya Minho tengah mengkhawatirkan kekasih tupainya sekarang.
Jeongin pun telat menyadari bahwa tubuh Jisung yang memeluk tubuhnya dari belakang terasa sedikit panas.

" Ugh, Jisung bakal jaga diri kok kak. Jisung gapapa "

Minho menahan diri untuk tidak mencubit pipi yang memerah karena demam itu.
Mengapa kekasihnya bisa semanis ini?

" Kak Minho gak usah khawatir. Jeongin yang bakalan jagain Jisung. Emang kakak mau tanding tanpa Jisung yang ikut dukung kakak nanti? " Ucap Jeongin meyakinkan.

Minho menghela nafasnya. Benar yang dikatakan Jeongin.
Ia tersenyum. Menarik lengan Jisung untuk mendekat kearahnya.
Menit selanjutnya, Minho membawa tubuh mungil itu dalam dekapannya.

" Better Soon, baby "

Minho mengecup pelan dahi Jisung.  Seolah olah dengan hal itu, Jisung mau berbagi rasa sakitnya dengan Minho.

" Iya Jeongin gaada disini kok "

Semburat merah menghiasi pipi kedua pasang kekasih itu.
Terlebih Jisung.
Huh, ini benar benar memalukan.

" Jadi Jisung boleh ikut kan kak? "

Jisung mencicit pelan, takut takut Minho masih tak mengizinkan dirinya.

Minho tersenyum. Kembali mengusak surai lembut itu.
Dan setelahnya Jisung kembali menghambur kepelukan kekasih bodohnya.

" Makasih kak Minho, Jisung sayang banget sama kakak!!! Semangat ya kakk!! "

15 days before i go ; [ Hyunjeong ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang