Sebelum membaca tekan vote dan setelah membaca tinggalkan komentar.
Jadilah pembaca yang menghargai penulis.🎎Selamat Membaca🎎
Seminggu sudah Prilly keluar dari rumah sakit sekarang ia berada di rumah nya. Setelah di paksa dan di beri bukti dengan foto Prilly bersama bundanya, membuat prilly mempercayai nya walau pun tak sepenuhnya percaya namun ia bersedia menerima tawaran Ully untuk tinggal bersama dengan nya.
Gadis itu masih sama. Ingatannya belum kembali. Semenjak amnesia Prilly menjadi orang yang jutek dan sering berkata kasar. Membuat orang - orang di sekitarnya harus memiliki kesabaran ekstra.
Ali? Lelaki itu masih sering menjenguk kekasihnya walau sering mendapat kata - kata pedas dari Prilly. Ia cukup sabar menghadapinya.
" Prill, kamu makan dulu ya" penawaran Ully di angguki oleh Prilly.
Selain menjadi gadis yang kasar ia juga menjadi perangai yang irit bicara.
" Habis itu kamu minum vitamin ya" Prilly mengangguk lagi. Membuat sang bunda menghembuskan nafas kasar.
" Ya udah bunda keluar dulu" wanita paruh baya itu berjalan keluar dari kamar prilly. Prilly menoleh menatap punggung Ully.
Prilly tak hadir kuliah selama seminggu ini. Ully bilang ke pada Gritte untuk menyampaikan kepada dosen Prilly, bahwasannya gadis itu sedang sakit. Gritte mengangguk setuju, walau dia sedikit kesal dengan sikap Prilly yang sekarang.
***
Seorang CEO dari perusahaan terkenal hampir di seluruh dunia sedang asik menatap ke arah laptopnya. Matanya tertuju pada bingkai foto yang berada tepat di sebelah laptop. Ia menatap foto itu.
" Kamu kapan ingat aku prill?" Gumam Ali pelan.
Lelaki itu melamun. Ia mengingat kenangannya dulu saat bersama Prilly. Cukup lama, sehingga tanpa sadar ada seseorang yang sudah berdiri tepat di meja kerjanya sekarang. Orang itu berdehem. Ali kaget, sontak membuatnya menoleh ke arah orang itu.
" Ka-kalian?" Kaget Ali.
Orang itu tersenyum saat melihat ekspresi Ali. Ia bersalaman lalu berpelukan.
" Gue kangen kalian. Kalian kemana aja?" Pertanyaan Ali membuat kedua sahabat nya terkekeh pelan.
" Harus nya kita yang tanya ke lo. Lo kemana aje sampe lupa balik?" Ali terkekeh pelan mendengar penuturan Baja.
Hari ini adalah hari Ali terkekeh pertama kalinya, semenjak Prilly amnesia lelaki itu tak pernah tertawa bahkan terkekeh. Namun akibat ulah kedua sahabat nya mampu membuat beban Ali seakan-akan berkurang.
" Sorry"kata Ali.
" Udah, ngga usah di dengerin ocehan si kunyuk satu ini" Kevin menyenggol lengan Baja keras. Membuat sang empu meringis.
" Lo masih sama Prilly kan?" Pertanyaan kevin membuat Ali terdiam.
" Gue salah nanya ya?" Kata Kevin.
" Lo sih. Jadi galau pan dia" samber Baja.
" Sorry li. Gue ngga__" kalimat Kevin di terpotong oleh Ali.
" Lo ngga salah kok. Gue masih sama Prilly, tapi..." Ali menjeda perkataanya.
" Duh terusin napa, gue kepo nih" celetuk Baja.
" Lo bisa diam kaga sih ja. Kek banci tau ngga" ledek kevin. Membuat baja melotot kan matanya.
" Prilly amnesia. Dia kecelakaan saat ngeliat gue jalan sama Tasya"
" Oh amnesia toh" kata mereka serempak.
Dahi berkerut. Ia bingung melihat respon kedua sahabat nya itu.
" HAH AMNESIA" teriak mereka bersamaan.
Ali mendengar teriakan keduanya sontak membuatnya menutup kedua telinganya. Sukur ruangan itu kedap suara, kalo tidak bisa geger satu kantor.
" Ngga teriak bisa kan" kata Ali dingin. Menatap tajam kedua sahabatnya.
" Sorry. Habis nya gue kaget, gimana busa Prilly amnesia?. Dan kenapa lo bawa Tasya ke indo?" Pertanyaan Kevin membuat Baja menjitak kepalanya. Membuat Kevin menatap tajam.
" Jelasin sekarang" kata Baja penuh penekanan di setiap kalimat nya.
Ali mengangguk. Ia menjelaskan sedetail mungkin tentang kejadian itu.
****
Akhirnya aku update lagi.
Nantikan kelanjutannya ya.
Jangan lupa di vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNOYING [COMPLETE]
Random" aku pake lila ya" " Layla sayang bukan lila" "Ish kamu tau banget namanya, jangan jangan kamu selingkuh sama lila" " Astaga sayang, ya ngga lah" " Bodo, kamu pake cilops" " Ngga mau, udah kerdil jelek pula, mana cocok sama muka aku yang ganteng i...