Part 5

1.1K 29 0
                                    

"VALERYA ANGGYCA MAXWELL!!"

Kedua orang itu sontak menoleh ke asal suara itu. Terlihat seorang pria dengan mata biru cerah, berbalut kaus putih dan celana jeans berjalan menghampiri mereka. Ekpresi wajahnya yang dingin namun tampan, menarik perhatian kaum hawa di sana. Tak sedikit dari mereka yang memuja dan berharap menjadi kekasihnya.

Valerya yang sempat terkejut akan teriakan tadi, segera menutupi keterkejutannya ketika menyadari siapa pria yang meneriaki namanya tadi. Ekpresi kesal terpartri jelas di wajah cantiknya. Valerya berlari menubruk dan memeluk pria itu, tak peduli akibat dari perbuatannya itu. Ia sangat kesal pada pria yang kini kesusahan menjaga keseimbangan karena dirinya yang memeluknya erat seperti koala.

Pria yang semula tertegun ketika Valerya pergi dari hadapannya demi menghampri pria lain, sekarang di kuasai amarah yang amat sangat besar ketika dirinya melihat pemandangan yang membuatnya panas. Kedua tangannya terkepal kuat, menahan diri untuk tidak menerjang pria yang sedang memeluk Valerya, miliknya.
Ya. Miliknya. Valerya adalah milik Alexandrove Zachary Wesley, dan akan selalu menjadi miliknya, selamanya.

Sebelum Alexandrove berhasil menghampiri mereka, tiba-tiba Valerya melepas pelukannya dan mencubit kedua pipi pria itu. Pria itu meringis, pasrah pipinya jadi korban kesadisan adiknya.

"KENAPA BARU SEKARANG KAU DATANG MENJEMPUTKU, MARVV??!"

"Tak tahukah kamu sudah berapa lama aku menunggu di sini? Aku hampir jadi lumut di sini, tahu?!" sindir Valerya.

"Well, it's not my fault, little sis. Gua aja baru tahu kalau lu bakal datang hari ini. Gua bahkan batalin janji gua demi datang jemput lu." Tutur Marvello Alvaro Maxwell.

"Ih! Kenapa pakai gua-lu? Pakai aku-kamu ga?! Kalau ga nanti aku aduin ke Daddy! Terus, kenapa kamu yang jemput? Kan harusnya Daddy yang jemput?" tanya Valerya beruntun.

"Weh, satu-satu nanyanya napa? Pertama, sekarang ga ada Daddy jadi terserah gua mau pakai gua-lu atau aku-kamu. Kedua, Daddy lagi sibuk menemani Mommy belanja dan menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk menyambut kepulangan lu sekaligus kedatangan teman lamanya. Lu tau sendiri kan, dimana ada Mommy di sana ada Daddy. Ketiga, harusnya Maxime yang datang jemput tapi karena Maxime ada meeting dengan klien, jadi Daddy minta gua buat jemput lu berhubung gua lagi free." Jelas Marvello.

"Kok Daddy ga kasih tahu aku kalau ada temannya yang bakal datang? Tahu gitu aku pulang seminggu lagi aja." ucap Valerya. Memang Valerya tidak suka jika harus bertemu dengan orang asing.

"Nah, lu barusan sudah menjawab pertanyaan lu sendiri. Daddy tahu lu bakal mikir begitu, jadi dia sengaja ga kasih tahu lu. Lagian, emang lu ga kangen apa sama kita? Mommy senang banget loh pas lu bilang lu mau balik, apalagi Maxime. Dia bahkan rela habisin waktunya buat lembur berminggu-minggu selesaiin pekerjaannya demi menghabiskan waktunya sama lu. Lu tahu sendiri, kakak lu yang dinginnya ngalahin beruang kutub itu lebih milih habisin waktunya di penthouse daripada lembur buat kerja di kantor. Lalu Daddy, dia bahkan sudah ngumumin ke semua orang kalau lu bakal balik dan kerja jadi sekretaris Maxime. Dia mau semua karyawan menghormati lu, layaknya mereka menghormati Daddy, Maxime dan gua."

Mendengar penuturan kakaknya, kekesalan Valerya menguap seketika. Ia di rundung rasa bersalah karena membuat keluarganya sedih.
"Maafkan aku Marv, aku tidak bermaksud begitu.. Aku hanya-" ucapan Valerya terputus kala dirinya di paksa lepas dari pelukan kakaknya.

Tidak tahan melihat pemandangan panas di depannya, Alexandrove berjalan menghampiri Valerya dan menariknya ke pelukannya.

"Apa yang lu lakuin?! Lepasin Valerya, bastard!" Umpat Marvello.

"Tidak akan pernah, Valerya milikku. Aku tidak akan pernah melepasnya. Cam kan itu!" Ancam Alexandrove sambil memeluk erat Valerya.

Valerya dan Marvello terpengarah mendengar ancaman Alexandrove. Berani-beraninya pria yang tidak di ketahui asal-usulnya ini mengancam kakaknya dan mengklaim dirinya.

"You jerks! I just met you! Lepaskan aku, sialan!" Ronta Valerya berusaha melepaskan diri. "I belong to no one other than myself. I am not an object of possesion! Now, f*ck off!" Bentak Valerya. Alexandrove masih tetap memeluk Valerya, bahkan mengeratkan pelukannya seakan tuli oleh bentakan Valerya.

Kesal karena ucapannya di acuhkan, Valerya menendang tulang kering Alexandrove. Alexandrove yang tidak menyangka akan mendapat serangan mendadak dari Valerya sontak melepaskan pelukannya dan mengumpat sembari memengangi kakinya. Kesempatan itu tentu saja tidak di sia-siakan oleh Valerya untuk lepas dan kabur dari Alexandrove. Valerya segera mengambil barang bawaannya dan menarik Marvello yang masih terbengong-bengong melihat kejadian di hadapannya untuk pergi menjauh dari Alexandrove.

Alexandrove meringis kecil menahan rasa sakit di kakinya sembari melihat ke arah Valerya yang kian jauh dan menghilang dari penglihatannya.

"Shit, Siapa sebenarnya pria itu! Kenapa Valerya pergi dengannya?! Damn it!" Desis Alexandrove kesal.
Alexandrove yang tadi berdiri agak jauh dari mereka, tidak mendengar percakapan antara kedua kakak beradik itu.

"Kali ini aku biarkan kamu pergi Vale, tapi lihat saja ketika kita bertemu lagi aku tidak akan pernah melepaskanmu." sambung Alexandrove menyeringai licik.

TO BE CONTINUED
.
.
.
.
.
.
Don't forget to Vote and Comment guys!

Also, share MINE to your friend :)

Hope you guys like it!
Thanks for reading Mine!

MINE (VALERYA MAXWELL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang