Part 14

619 16 0
                                    

Valerya mengerjapkan mata nya berulang kali setelah mendengar penawaran Alexandrove yang menurut dirinya... TIDAK MASUK DI AKAL SAMA SEKALI! Bayangkan aja, Valerya hanya mau tahu kemana pergi nya seluruh anggota keluarga nya bukan nya meminta emas, berlian atau bahkan permata!

Dan sialnya orang gila nan aneh pula itu lah yang memiliki jawaban atas segala pertanyaan yang berputar di otak cantik nya sekarang!

Orang itu tak lain dan tak bukan adalah 'TUAN ALEXANDROVE ZACHARY WESLEY YANG TERHORMAT!' Anak dari Om Juan sahabat Benedict, Daddy Valerya.

Fakta yang cukup di sayangkan oleh Valerya sebenarnya mengingat betapa baik nya Om Juan dan Tante Ariel kepadanya dulu. Sejak kejadian kemarin, kenangan-kenangan tentang masa kecil nya dulu seolah kembali muncul di otak cantik nya.

Valerya ingat betul dulu ketika ia kecil Om Juan selalu mengajak nya pergi bermain bersama dan selalu membelikannya mainan dan makanan kesukaannya. Sedangkan Tante Ariel selalu memanggang kue untuk nya dan memasak makanan-makanan yang enak untuk Valerya. Tante Ariel sangat menyayangi Valerya dan sudah menganggap Valerya seperti putri kandung nya sendiri. Dan entah mengapa kedua orang itu bisa memiliki putra yang mengesalkan seperti Alexandrove.

Ngomong-ngomong soal Alexandrove, Valerya baru sadar jika sosok Alexandrove seperti tidak ada di ingatan nya ketika Valerya mengingat tentang kebersamaannya dengan Om Juan dan Tante Ariel, seakan-akan sosok Alexandrove itu tidak pernah ada di hidupnya. Hal itu sangat lah mustahil untuk terjadi mengingat bahwa Alexandrove merupakan putra tunggal dari pasangan Juan dan Ariel, kecuali jika ternyata Alexandrove bukan lah anak kandung mereka!

Valerya shock dengan pemikirannya tentang kemungkinan hal itu terjadi dan akhirnya larut dalam pemikirannya sendiri.

Alexandrove mengangkat sebelah alisnya bingung melihat Valerya yang tiba-tiba diam dan seolah sedang memikirkan sesuatu yang penting.

"What's wrong with you, sweetheart?" Tanya Alexandrove lembut sambil mengelus pipi Valerya.

Kaget akan sentuhan Alexandrove di pipi nya sontak Valerya menepis tangan Alexandrove dan menatap sinis ke arah Alexandrove sambil melipat kedua tangan nya di depan dada nya.

"Nothing happened!" Ketus Valerya.

"Do not touch me!"

Alexandrove gemas melihat reaksi Valerya dan mengangkat kedua tangannya seolah menyerah dan menuruti ucapan Valerya.

"Sure thing sweetheart! Anything for you," ucap Alexandrove gombal sambil mengedipkan sebelah mata nya menatap Valerya.

Valerya mendengus kesal melihat kelakuan Alexandrove yang seolah mengejek dirinya.

"Hmmm.... There's a price to everything that I wanna hear..?" Ucap Valerya sambil mengetukkan jari nya di dagu seolah memikirkan tawaran Alexandrove. Mengesampingkan rasa kesalnya dan mengganti topik pembicaraan mereka.

"Yes!" Ujar Alexandrove semangat.

"Are you sure?"

"Yes, I'm sure!"

"Reallyyyyy?" Tanya Valerya sekali lagi dengan suara yang di imut-imutkan seperti anak kecil meminta permen kepada orang tuanya.

"Yess sweetheart! Why do you keep asking me that?" Tanya Alexandrove bingung.

"Yeaahh.. just want to make sure...," ujar Valerya menggantung kalimatnya.

"Memastikan apa Vale?"

"Hanya memastikan jika kau tidak berubah pikiran," ujar Valerya menyunggingkan senyum manisnya yang seperti gulali bagi Alexandrove.

"Siapa tahu kamu bakal berubah pikiran? Tapi.. sepertinya hal itu tidak akan terjadi," ucap Valerya dengan suara datar.

Valerya mendongakkan kepala nya menatap mata Alexandrove,  mengingat Alexandrove yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata seperti kebanyakan orang Amerika, yaitu 180 cm membuat dirinya yang memiliki tinggi badan 168 cm terlihat mungil jika di bandingkan dengan Alexandrove.

Valerya harus rela untuk berjinjit agar bisa mengalungkan tangannya di leher Alexandrove. Kini, mereka berdua saling bertatapan satu sama lain. Yang satu menatap penuh kerinduan sedangkan yang satu lagi menatap dengan datar.

Larut dalam kenangan masa kecil di antara dirinya dan Valerya, Alexandrove tersentak kaget ketika menyadari Valerya mengalungkan kedua tangan miliknya ke leher nya.

Isshh! Kenapa dia harus tinggi sekali sih?! Batin Valerya kesal.

Melupakan kekesalannya sejenak, Valerya kembali fokus menatap wajah Alexandrove yang terlihat kaget dengan perbuatannya.

"A-apa yang kau lakukan?" Tanya Alexandrove kaget mengingat jarak antara dirinya dan Valerya sangat dekat. Alexandrove berusaha mengenyahkan pikiran-pikiran mesum yang melanda otaknya ketika tubuh Valerya semakin menempel dengannya.

"Hmm.. aku tidak melakukan apa-apa kok. Kenapa suara mu terdengar begitu gugup?" Ucap Valerya polos sambil mengelus rambut pirang milik Alexandrove. Niatnya memang ingin menjahili Alexandrove yang memberinya penawaran yang tidak-tidak sekaligus mendapatkan jawaban tentang keberadaan keluarganya.

Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui batin Valerya licik.

Alexandrove menelan ludah kasar menyadari posisi mereka berdua yang... hampir menempel satu sama lain. Alexandrove berusaha menahan gairah nya yang terus meningkat setiap kali tangan Valerya mengelus rambut miliknya.

Valerya terus mengelus rambut Alexandrove yang lembut seperti bayi  dan tidak sadar jika perbuatannya itu membuat dirinya dalam posisi yang cukup berbahaya.

Tatapan mata Alexandrove mulai berkabut di tutupi gairah miliknya. Apalagi posisi mereka berdua saat ini sangat dekat dan sangat mendukung sekali.

Alexandrove berdesis kasar berusaha melawan dan menepis kabut gairah yang memenuhi otak nya itu. Dengan susah payah, akhirnya Alexandrove berhasil menghentikan elusan tangan Valerya di rambutnya dengan menahan pergerakan tangan Valerya. 

"He-hentikan se-sebelum kamu menyesal dengan perbuatanmu nanti sweetheart", ucap Alexandrove serak.

"Memangnya apa yang aku lakukan? Aku hanya mengelus rambut mu saja kok. Ngomong-ngomong kamu pakai shampoo apa? Rambut mu halus sekali seperti rambut bayi! Aku juga ingin rambut ku seperti itu!" Ucap Valerya antusias.

Hal itu justru semakin memicu gairah Alexandrove yang tadi nya berhasil di tahannya mati-matian. Pertahanan dirinya mulai goyah dengan sendirinya ketika melihat senyuman Valerya yang mempesona.

Dengan sebelah tangan memegang tangan Valerya dan sebelah lagi memeluk pinggang Valerya, Alexandrove menarik pinggang Valerya mendekat menghilangkan jarak di antara kedua nya.

Valerya yang tak siap pun harus rela ketika wajah cantik nya itu menubruk dada bidang Alexandrove.

Dé jà vu.

Hal ini seperti dé jà vu! Sepertinya ini pernah terjadi kepada ku tapi kapan dan dimana?? Batin Valerya gusar.

"Rasa nya seperti dé jà vu kan?"

Valerya sontak mendongak mendengar ucapan Alexandrove yang sama persis dengan pikirannya sedari tadi. Apakah tadi aku menyuarakan pikiranku?? Arrgghhhh malu nyaa...

Rona merah mulai menjalar menghiasi wajah Valerya yang malu akan pemikirannya sendiri.

"Kamu lucu sekali sih Vale, hahahaa"

Valerya semakin menundukkan wajahnya dan menyembunyikannya di dada bidang Alexandrove. Tak sadar akan perbuatannya yang membuat Alexandrove panas dingin.

Di pikirannya hanyalah rasa malu yang begitu mendominasi dirinya dan kalau bisa Valerya ingin sekali menghilang dari hadapan Alexandrove detik ini juga!!

TO BE CONTINUED
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa klik 🌟 dan comment yaa!

Also, don't forget to share MINE to your friend :)

Happy reading!

Thanks for reading Mine!

MINE (VALERYA MAXWELL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang