TIGA - CONFUSED-

2.5K 192 17
                                    

Tidak. Ini salah!

Jika Sakura tidak memikirkan keadaan bahwa mereka masih berada di dalam lift kantor, mungkin Sakura akan diam membiarkan tubuhnya merespon tindakan Sasuke. Ya, ini memang salah. Kesalahan yang menyiksa sekaligus menyenangkan bagi Sakura.

"Mundur, Uchiha Sasuke! Jangan berlaku tidak sopan pada saya!" Tegas Sakura, memalingkan wajah dari Sasuke yang semakin mendekatkan wajahnya padanya.

"Hn, jangan munafik, Haruno Sakura." Hidung Sasuke sudah berada di lipatan leher Sakura, mengendus aroma cherry yang menguar dari tubuh wanita merah muda itu. Harum dan menenangkan.

Sakura merasa kepalanya semakin pening. Jadi dengan sisa kekuatan yang ada, didorongnya tubuh Sasuke kuat-kuat sampai pria itu menjauh darinya. Sakura menghirup udara dalam-dalam seolah mencari kehidupan. Matanya menatap sayu namun tajam pada sosok di depannya.

"Jangan samakan saya dengan wanita jalang di luar sana, Uchiha Sasuke. Saya tegaskan saya tidak seperti itu!" Tegas Sakura, meski tubuhnya masih bersandar lemas di dinding lift.

Sasuke mengangkat alisnya. Agak sedikit heran dengan reaksi wanita di depannya yang memang menolaknya tanpa berpura-pura ini. "Benarkah? Tunjukan padaku apa yang membuatmu berbeda dengan wanita jalang!"

Napas Sakura tersendat. Seolah ada yang meremas hatinya kala Sasuke terang-terangan menyamakannya dengan wanita jalang. Pria itu tidak tahu, bahwa wanita yang disamakan dengan kupu-kupu malam itu adalah wanita yang menaruh hati begitu dalam padanya.

Sakura berdiri tegak, ia melangkah hingga jaraknya tinggal sedikit dengan Sasuke. Kemudian semua terjadi begitu cepat ketika Sakura mengangkat tangannya dan menghadiahkan tamparan manis di pipi Sasuke. "Itu untuk membalas perbuatan tidak sopanmu beberapa saat lalu, sekaligus sebagai bukti yang kau minta."

Sasuke melebarkan matanya. Tangannya terangkat memegang pipinya yang panas akibat tamparan Haruno Sakura. Pipinya berdenyut, membuktikan bahwa tamparan itu tidak main-main. Rahang Sasuke mengetat sempurna menyadari betapa beraninya wanita di depannya ini.

"Dengar, Uchiha Sasuke. Bila perjodohan ini benar-benar terjadi, maka statusmu akan menjadi adik ipar saya. Belajarlah dari sekarang cara memperlakukan calon kakak iparmu dengan sopan."

Bertepatan dengan selesainya kalimat Sakura, pintu pift terbuka. Sakura segera beranjak pergi dari sana sebelum apa yang ia takutkan terjadi. Cukup ia bersikap munafik dengan mengatakan kebohongan besar yang tidak sesuai dengan hatinya, di hadapan lelaki yang ia cintai. Tidak mempedulikan sakit di kepala dan hatinya, Sakura meninggalkan Sasuke.

Meninggalkan pria yang kini terdiam kaku menatap kepergiannya.

***

"Selamat untukmu, Karin." Itachi menjabat tangan Karin setelah ia melihat wanita itu berdiri sendirian di dekat meja prasmanan.

Karin tersenyum. "Terimakasih, Itachi." Jawabnya.

Itachi mengedarkan pandangannya, tidak melihat sosok yang ia cari sedari tadi. "Di mana adikmu? Aku tidak melihatnya sejak masuk ke sini."

Karin terdiam beberapa saat. Sebelum pelantikannya selesai di atas panggung, Karin memang melihat adiknya, tengah bersama Uchiha Sasuke. Tapi baru beberapa detik ia mengalihkan pandangan, kedua orang itu sudah menghilang dari jangkauan matanya. Karin sedikit berpikir negatif, apa mungkin mereka...

"Kak Karin? Itachi?"

Kedua sosok yang disebut namanya itu segera menoleh, dan tersenyum bersamaan saat melihat sosok yang menjadi perbincangan singkat mereka. Sakura datang menghampiri kedua orang yang terdiam melihatnya, lalu dipeluknya Karin untuk mengucapkan selamat. "Selamat untuk pelantikanmu, Kak Karin."

WRONG LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang