DUA BELAS - JUST STAY AWAY FROM ME -

2.5K 184 24
                                    

Sakura tidak pernah berniat terlibat sejauh ini untuk urusan Haruno's Inc yang jelas-jelas merupakan tanggungjawab Haruno Karin. Sebenarnya ia hanya harus mengawasi dari balik layar saja, sebelum kemudian menyela masuk ketika waktunya tiba. Namun rupanya memang kemampuan Haruno Karin masih patut dipertanyakan. Sakura heran, atas dasar apa Haruno Kizashi berani mempertaruhkan Haruno's Inc dengan menempatkan Karin sebagai CEO?

Ah, apa lagi jika bukan Haruno Karin adalah anak kesayangan Haruno Kizashi?

Dan karena ulah Kizashi yang satu itu, membuat Sakura sebagai manager harus turun tangan lebih jauh ketika masalah terjadi. Seperti sekarang ini. Waktu makan siang hampir tiba namun ia masih terjebak di ruang rapat yang 'pengap' bersama Haruno Karin.

Ada masalah dalam proses peluncuran brand hasil kerjasama Haruno's Inc dengan Hyuga Hinata. Masyarakat rupanya menganggap penampilan Hyuga Hinata terlalu terbuka untuk menjadi model pakaian santai usia remaja sampai pra dewasa. Dan Sakura harus berpikir keras mencari jawaban yang dapat memuaskan seluruh Dewan Direksi serta klien ketika Haruno Karin tidak membantu banyak.

"Bagaimana cara Anda mengatasi masalah ini, Nona Karin? Secara kita semua tahu, bila ini berlangsung lama dan peluncuran sampai tertunda, kita harus membayar denda. Apalagi kalau sampai brand ini benar-benar tak bisa diteruskan untuk diluncurkan. Haruno's Inc akan mengalami kerugian yang sangat besar."

Sakura melirik Karin, wanita itu tampak mencoba menguasai diri. Lalu ia melirik ke arah audience lain dan kemudian menghela napas panjang. Rapat berlangsung alot dan Sakura sama sekali tak ingin mengeluarkan suara.

"Lalu bagaimana dengan Megaproyek Haruno dengan Uchiha? Apakah pantas menunda begitu lama? Perjanjian hanya sampai proyek dengan Hyuga Hinata launching, bukan?"

Sakura menoleh ke arah sumber suara, lalu kembali melirik Karin. Tak sengaja tatapan mereka bertemu dan Sakura mengerti apa yang sedang dirasakan Karin melalui sinar matanya.

"Nona Karin, katakanlah sesuatu. Pikirkan baik-baik langkah yang akan Anda ambil karena nasib seluruh pegawai ada di tangan Anda."

"Aku..." Karin tergugu, matanya mengedar cemas.

Dan Sakura yang melihatnya hanya menghela napas panjang. Tubuhnya ia sandarkan pada sandaran kursi dan memejamkan mata sejenak. Perutnya sudah lapar dan Karin sama sekali tidak memberi solusi untuk mempercepat jalannya rapat. Sebenarnya tiada guna bila ia ikut campur, toh posisinya akan tetap sama. Karin berada dalam posisi teratas sementara dirinya menopang wanita itu. Namun kali ini fokus Sakura bukan hal itu, melainkan perutnya yang terus menerus meminta jatah.

Maka ketika ia berdehem untuk mengambil atensi, semua bisik-bisik langsung lenyap dan ruangan mendadak senyap. Sakura menatap satu persatu audience lalu berkata. "Biar saya yang menjawabnya."

Semua hadirin lantas menegakkan punggung, bersiap mendengar jawaban dari salah seorang Haruno lain.

"Pertama, untuk masalah peluncuran proyek dengan Hyuga Hinata. Kenapa Anda semua sepanik itu? Jika memang brand terancam tidak laku dipasaran lalu mengapa harus dipaksakan? Kita bisa mengubah sedikit model pakaian supaya lebih tertutup sedikit. Yang mereka permasalahkan hanya itu, bukan?"

"Tapi, Nona Sakura. Untuk mengubah model kita harus menambah biaya lagi."

Sakura menahan diri untuk tidak mendengus. "Mengorbankan selembar uang untuk meraih seratus lembar yang baru kenapa harus berpikir?"

Para peserta rapat saling menatap, mempertimbangkan usul Haruno Sakura yang terdengar masuk akal.

"Bagaimana jika tidak berhasil? Bagaimana jika justru kita meraup kerugian besar?"

WRONG LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang