3. Decision

315 35 0
                                    

        Tirtatown di pagi hari yang sangat sibuk membuat Seana yang sedari tadi menunggu perahu untuk menjemputnya ke sekolah terpaksa mengambil jalur alternatif lain. Tidak seperti biasanya Tirtatown hari ini sangat penuh. Banyak perahu-perahu besar memenuhi sungai-sungai di Tirtatown.

Bagaimana ini? Ukh! Terpaksa aku harus berenang! Seana memikirkan alternatif lain, BYURR! Tanpa basa-basi, ia langsung menceburkan dirinya ke dalam air, dan menyelam. Ikan-ikan kecil berenang kesana kemari, begitu juga beberapa Merman dan Mermaid yang sedang berenang di dalam air bersama Seana.

Merman dan Mermaid ini adalah makhluk yang sangat unik di Kerajaan Air, bisa dibilang mereka ini adalah suku yang sangat dihormati di Kerajaan air. Walaupun begitu, para pengendali air dan para duyung ini hidup berdampingan dengan damai.

Tapi, mayoritas dari mereka lebih memilih untuk bekerja sebagai prajurit kerajaan dan akhirnya raja Kerajaan Air membuat pasukan khusus Merman untuk menjaga lautan, mereka adalah pasukan elit yang ditakuti musuh.

Seana, gadis itu juga berteman dengan beberapa Mermaid, bahkan ia juga sering berenang dengan beberapa teman mermaid nya. Bagi para pengendali air, berenang ataupun menyelam merupakan sebuah kebiasaan mereka, air yang memenuhi kerajaan mereka tersebut adalah sumber kehidupan para pengendali air ini.

Seana lalu berenang dengan cepat mengikuti alur, ia hafal betul jalan-jalan alternatif yang harus dilaluinya di dalam air. Akhirnya ia menemukan sebuah terowongan dibawah jembatan, jembatan itu merupakan tanda sudah memasuki area Tirtatown Academy.

SPLASH! Seana naik ke atas permukaaan, ia lalu berjalan menuju kelas tanpa mengeringkan pakaiannya. Ia hanya memeras rambutnya yang sangat basah

"Seana, kau kehujanan di musim panas? Hahaha!" Ledek seorang gadis berambut pirang, Lynn Water, ia merupakan sobat Seana sejak kecil.

"Cih! Aku tidak akan lewat jalur air jika Tirtatown tidak macet oleh perahu-perahu itu!" Seana mendengus kesal.

"Ya, wajar saja, menteri Kerajaan Logam serta rombongannya sedang berkunjung kemari!" Ucap Lynn dengan senyuman khasnya, Lynn lalu berjalan ke kelasnya.

Seana kemudian berjalan di lorong, ia mencari-cari pakaian cadangan yang ia simpan untuk jaga-jaga saat bersekolah. Ia teringat bahwa pakaian cadangannya ia simpan di almari dekat laboratorium. Seana lalu mengganti pakaiannya di kamar ganti perempuan.

.
.
.

"Ingat! Kalian harus fokus! Air-air itu harus ada di genggaman kalian, dan sesudah itu kalian harus menyatukan dengan kekuatan kalian, dan...!" KREK! Seketika air yang ada di genggaman tangan Tuan Ryole berubah menjadi salju.

"Aku berhasil!" Sorak Seana, ia menunjukkan sebuah bongkahan es yang ada di genggamannya.

Tepuk tangan meriah dari siswa-siswi junior memenuhi seisi kelas dan tentunya Seana diberi nilai A+ oleh Tuan Ryole, meskipun dia bukan murid di Akademi Tirtatown lagi. Sudah tak diragukan lagi bahwa Seana memang jenius meskipun ia terkadang ceroboh dengan teknik-teknik yang ia pelajari.

"Oke, anak-anak! Pelajaran hari ini cukup sampai disini!" Ujar Tuan Ryole, semua siswa-siswi junior Tirtatown Academy langsung meninggalkan kelas. "Sean, aku ingin berbicara denganmu,"

Seana yang sudah di ambang pintu, berbalik arah, dan menemui Tuan Ryole. "Ada apa anda memanggil saya, Tuan Ryole?"

"Secara teknis, kau sudah lulus bulan lalu, apa kau tak ingin melanjutkan studimu ke 7Element?" Tanya Tuan Ryole sambil membereskan peralatan praktek.

7ELEMENT : Tale of Seven ElementsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang