13. Ruangan Rahasia

205 21 5
                                    

SPLASH! Seana menyemburkan air dan mengarahkannya pada Chantelle, gadis Waterian sekelasnya. Chantelle lalu membalasnya dengan menyelimuti tangannya dengan air dan balik menyerang Seana.

Tak mau kalah dari Chantelle, Seana membuat blokade dengan dinding air dan membuat gelombang di dalamnya sehingga saat dinding air itu menyerang Chantelle, ia akan terhempas. Chantelle yang sadar akan hal itu, ia langsung menghindari. SETT! Seana mencari celah Chantelle.

Chantelle lalu menghindari dengan membuat papan es dan melindungi dirinya. KRAK! Dengan sekali dorongan, air yang dikendalikan Seana bisa menerobos papan es Chantelle.

SPLASH! Chantelle membuat gelombang besar begitu juga dengan Seana, mereka saling beradu siapa yang paling kuat. BRUK! Alhasil, keduanya sama-sama terlempar jauh dan hampir mengenai batu-batu yang ada di air terjun.

"Ya, itu sudah cukup! Selanjutnya, Bajradaka dan Kato, lalu Rabas dan Bilal, semuanya siap-siap!" Ucap Tuan Abhra, tangannya sibuk mencatat nama-nama murid dan nilai-nilai yang akan diberikan pada muridnya. Kali ini, ia mengadakan praktek pertarungan air untuk kelas Waterian tahun pertama yang sama sekali belum mempraktekkan apa-apa dalam pembelajaran.

Sedangkan itu, Seana meringis kesakitan karena punggungnya mengenai batu itu, beruntungnya batu itu tidak kasar. Seana lalu bangkit, dari kejauhan ia melihat Chantelle yang berusaha berdiri.

Ia lalu melangkahkan kakinya dan menjulurkan tangannya pada Chantelle, Chantelle lalu meraih tangan Seana dan berdiri. Ia kemudian tersenyum, "Terima kasih, Seana," Ujarnya dengan hangat, "Omong-omong, permainanmu sangat bagus! Tak heran jika Tuan Abhra memilihmu sebagai petarung di 7Element Tournament, semangat!"

Bukannya mengatakan sesuatu atau berterima kasih atas pujian Chantelle, Seana malah diam mematung, ia hanya saja tak percaya kata-kata yang baru saja dilontarkan oleh Chantelle. Apa aku baru saja salah dengar? Mana mungkin dia seperti itu padaku?

"Halo Seana...," Chantelle bahkan sampai melambai-lambaikan tangannya tepat di depan wajah Seana yang masih tak percaya kata-katanya.

"Chantelle!" Seana spontan menyebut nama Chantelle, ia berusaha mencairkan suasana canggung dengan tersenyum lebar. "Well, terima kasih atas pujiannya, Chantelle, kau juga sangat hebat!" Ujar Seana sambil membantu Chantelle untuk berjalan ke sisi sungai, dimana banyak sekali siswa Waterian yang sedang menunggu untuk praktek pertarungan air.

Dane langsung membantu Seana yang sedang membopong Chantelle, ia kemudian mengangkat tubuh Chantelle dan membawanya untuk duduk di atas batu yang nyaman. Seana dan Dane lalu duduk di atas batu untuk melihat praktek teman-temannya.

"Hei, apa kau sudah matang untuk ikut turnamen?" Dane memulai pembicaraan.

"Sejauh ini, aku masih belajar, aku mencoba untuk beberapa teknik baru," Jawab Seana sambil mengusap-usap pakaiannya yang basah dan berusaha mengeringkannya dengan memeras bagian baju yang basah. "Hei, permainannya sudah dimulai!"

Seana membuat dirinya senyaman mungkin dengan duduk di atas batu kasar untuk menonton pertarungan air antara Bajradaka, siswa bertubuh besar yang siap menghadapi siapa saja yang akan menghadapi Kato, pria tinggi dengan kemampuan pengendalian airnya yang mampu membuat air seperti senjata.

Tuan Abhra sebagai penilai berdiri di tengah-tengah mereka, ia lalu memberikan semacam kode sebelum permainan dimulai. Tangannya mulai terangkat dan..., Ia berhenti ketika dua orang Mador datang dan turun ke bawah dengan tergesa-gesa.

"Maaf menganggu waktumu, Tuan Abhra, tapi kami diperintahkan untuk memberitahu Nona River bahwa ia dipanggil oleh Madam Elijah," Ujar salah satu Mador seraya dengan menunduk.

7ELEMENT : Tale of Seven ElementsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang