KRAKK! KRAKK! KRAKK! Tanah mulai bergetar, perlahan-lahan membelah, Malakai lalu memakai energinya untuk mengangkat tanah yang ia bentuk menyerupai balok-balok. WUSH! Ia lalu melemparkan balok-balok batu itu ke arah seorang pria tua yang merupakan pengajar senior Earther.
Dengan cepat, pria tua itu langsung menahan balok batu yang hampir mengenai wajahnya. CTASS! Balok batu itu langsung hancur melebur seketika, pria tua itu lalu melawan dengan membuat sebuah benteng tinggi dari tanah itu. Gerakan kuda-kuda yang berkolaborasi dengan gerakan tangan yang tepat membuat benteng tinggi itu memojokkan Malakai hingga hampir keluar dari arena. BRUKKK! Tubuhnya terpental, ia lalu menahan tubuhnya dengan kedua tangannya.
Malakai lalu menghindar dengan gesit, ia membuat sebuah tameng yang besar untuk menghindari serangan pria tua yang bertubi-tubi menyerang dirinya. BUKK! BRAKK! BUKK! BRAKK! Malakai tak sanggup menahan serangan itu. Ia lalu mencari celah lain agar keluar dari serangan pria tua itu.
"ARGHHH!" Malakai lalu menghancurkan tamengnya, ia membuat pondasi tanah menjadi tinggi dan mengangkat dirinya ke atas, ia lalu maju dan menyerang pria tua itu.
BRAKK! Pria tua itu langsung menyerang Malakai dengan sebuah batu yang besar dan membuat Malakai terpental jauh keluar arena. Malakai lalu bangkit dan hendak membalas pria tua itu dengan teknik yang sudah ia pelajari sebelumnya.
TAP! TAP! TAP! Terdengar suara langkah seseorang yang memasuki tempat latihan para Earther. Tampak dua orang Mador datang dari pintu utama. "Malakai, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu," Ujar seorang Mador. Malakai yang sedang berlatih bertarung dengan seorang pria tua itu langsung berhenti, ia lalu menghadapi Mador tersebut.
"Siapa? Jika itu Akin, bilang saja padanya kalau aku sedang sibuk," Jawab Malakai, ia lalu membalikkan badannya dan memasang kuda-kuda untuk bersiap-siap melawan pria tua itu. Malakai tak peduli jika Akin datang mengunjunginya, Akin hanyalah salah satu pengawal yang diutus oleh ayahnya, ia hanya datang ke 7Element untuk mengawasi perkembangan belajar Malakai dan melaporkan hasilnya pada Terrah.
"Sebenarnya bukan dia yang kami maksud...," Ujar Mador itu. Tiba-tiba datang seorang pria yang membawa sebuah tongkat yang dikawal dengan beberapa penjaga elit, dilihat dari pakaian yang mereka kenakan, sudah diketahui bahwa mereka berasal dari suku Daratan.
"Sepertinya latihan kita sampai disini dulu," Ujar pria tua yang sedari tadi melatih Malakai untuk di turnamen nanti. Pria tua itu langsung menunduk pada seseorang di belakang Malakai. "Selamat datang di 7Element, Terrah Yang Terhormat,"
DEGG! Denyut jantung Malakai seakan berhenti mendengar nama itu, ia tak menyangka jika ayahnya akan mengunjunginya. Sudah dua tahun ia tak pernah bertemu dengannya, bahkan sejak hari pertamanya di 7Element, ayahnya tak pernah mengirim kabar padanya. Malakai membalikkan badannya, terlihat pria yang merupakan ayahnya itu menatapnya dengan dingin. Tak ada ekspresi sama sekali.
"Akhirnya aku bertemu denganmu, puteraku," Ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
7ELEMENT : Tale of Seven Elements
FantasiSeana, seorang gadis pengendali air yang tiba-tiba mendapat surat undangan untuk pergi ke 7 Element, sebuah akademi yang mengajarkan murid-muridnya untuk mengendalikan kekuatan elemen. Namun, di 7Element tak semudah yang dibayang...