4. Goes to 7Element

283 31 0
                                    

          "APA?! 7ELEMENT?" Suara Marina River yang kencang itu mengejutkan Seana, bahkan suaranya yang tidak dapat dikontrol tersebut dapat terdengar oleh para tetangga.

          "Ya, Bu...," Jawab Seana dengan suara pelan dan lembut, ia takut ibunya tak akan mengizinkannya. "Apa ibu mengizinkanku?"

          "Ibu bangga padamu, ibu setuju saja jika kau pergi ke 7Element, tapi apa yang terjadi pada Samudra...,"

           "Itu bukan salah ibu," Ucap Seana, ia langsung memeluk Nyonya River dan menenangkannya. "Dia kabur atau entahlah, itu bukan salah ibu, lagipula aku serius ingin belajar disana bu,"

        Marina terdiam, ia lalu melihat bingkai lukisan yang terpotret dirinya sendiri dan kedua anaknya, Samudera dan Seana yang masih kecil. Sekilas ingatan masa lalu terlintas di pikirannya, Marina masih ingat ketika Samudera berpamitan pada dirinya untuk pergi ke 7Element.

        "Ayah! Ibu! aku diterima di 7Element!" Dengan mata yang berbinar-binar, ia lalu memberikan surat yang telah ia baca.

         Rayner dan Marina yang sedang duduk santai di halaman belakang langsung berbalik ketika putera mereka menghampiri mereka dengan gembira karena telah diterima di akademi yang sudah ia impikan sejak lama. Rayner dan Marina langsung memeluk putera mereka tersebut.

         Tanpa disadari, Marina menitikkan air matanya ketika mengingat pada putera sulungnya.

         Tok! Tok! Ketukan pintu dengan keras di tengah hujan deras membuat Marina terkejut. Ia sedang menyiapkan makan malam untuk keluarga kecilnya, ia lalu menghentikan aktifitasnya dan dengan terburu-buru ia membuka pintunya, takut jika tamu nya itu menunggu.

       Namun, ketika ia membuka pintu, yang ia dapatkan adalah dua utusan dari 7Element yang memberitahu hilangnya Samudera di 7Element.

"Baiklah, kapan kau akan berangkat kesana?" Akhirnya Nyonya River mengizinkan, ia

      "Aku tadi baru mendapatkan surat undangan resminya, disitu tertera bahwa lusa aku harus sudah ada disana," Jawab Seana.

        "Kenapa kau baru bilang sekarang? Ibu bahkan belum menyiapkan apa-apa untukmu nanti, pakaian..., Barang-barang...,"

           "Ibu tak perlu mencemaskan itu, aku sudah mengepak barang-barangku," Kata Seana, ia lalu pergi ke atas kamarnya, dan diikuti Nyonya River.

         Marina River lalu duduk di atas ranjang Seana, ia mengecek apakah semua pakaian dan buku-buku sudah dipersiapkan. Ternyata, puterinya itu sudah menyiapkan semuanya. Ia lalu tersenyum bangga pada putrinya, terbesit dalam hatinya, bahwa putrinya akan menjadi seorang wanita hebat nantinya.

          "Sean? Tertera disini, bahwa di acara pembukaan kau harus memakai gaun formal, kan?" Nyonya River membuka surat undangan tersebut.

          "Jadi? Aku akan memakai pakaian seadanya saja, Bu," Ujar Seana sambil mengepak beberapa barang tambahan yang harus dibawanya.

         "Tidak! Kau akan memakai gaun milik ibu!" Kali ini, Seana tidak bisa mengelak, dan mengangguk saja menyetujui perintah ibunya.

        "Terima kasih Bu, tapi sepertinya..," ucapan Seana terpotong oleh ibunya.

         "Tidak ada kata tidak, pokoknya pakai gaun milik ibu!" Ujar Nyonya River.

.
.
.

           Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, Seana mengenakan gaun berwarna hijau milik ibunya, rambut cokelatnya diurai. Nyonya River dan Andrew mengantar Seana sampai di pelabuhan.

7ELEMENT : Tale of Seven ElementsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang