11. Tour to the Ministry of Peace (1)

223 24 2
                                    

            Pagi hari ini, tidak seperti biasanya para siswi di asrama perempuan tampak sibuk dengan diri mereka masing-masing. Semua disibukkan dengan merias diri, ada yang berdandan, ada yang menata rambut mereka, adapula yang sedang mencocokkan pakaian yang akan dipakai.

            Ya, karena hari ini adalah tur pertama ke Kementerian Perdamaian! Wajar saja jika para siswa maupun siswi ingin berpakaian dengan rapi karena Vordame adalah kota yang luar biasa. Beberapa siswa yang pernah ke Vordame saar libur di akhir pekan pun berbicara mengenai indahnya kota tersebut, maka dari itu gadis-gadis ingin berpenampilan yang menarik.

          Berbeda dengan Seana si Gadis Air yang tidak terlalu memperdulikan dengan hal ini, Ia hanya berpikir bahwa pakaian sopan dan rambut yang rapi adalah penampilan yang cocok untuknya.

            Ia hanya mengenakan blus berwarna putih tulang dengan rok biru tua motif kotak-kotak dan ia  mengikat rambutnya dengan pita berwarna biru muda.

        Tak lupa juga, ia membawa kantung berisi koin, makanan ringan, dan buku catatan kecil lengkap dengan pensil, ia berjaga-jaga jika ada hal yang penting yang harus ditulis.

        Sedangkan itu, Marsha Wind, teman sekamar Seana nampak sibuk dengan pakaian yang akan dipakainya, ia sudah berganti-ganti pakaian dan hampir mengeluarkan pakaian di dalam lemarinya.

       "Aaa! Aku sama sekali tak memiliki pakaian!" Jeritnya, ia lalu mengobrak-abrik isi lemarinya lagi.

        Seana mengernyitkan keningnya, ia tak mengerti dengan sikap Marsha Wind yang histeris karena tak tahu apa yang akan dipakainya untuk tur. Padahal lemarinya sangat penuh oleh gaun-gaunnya, sepatu, mantel, bahkan ia memiliki banyak baju hangat untuk stok musim dingin!

       "Uhm, Marsha, kalau begitu apa kau ingin meminjam pakaian milikku?" Tawar Seana, ia berusaha mencari solusi agar teman sekamarnya tidak panik.

        "What the.., aku lebih baik tak ikut tur jika aku harus memakai bajumu! Menjijikan!" Jawab Marsha tanpa menoleh padanya.

       Seana memutar bola matanya, ia sangat kesal ketika Marsha selalu menghinanya. Tapi, Seana tahu bahwa gadis dari suku Angin tersebut bukan orang yang seperti itu.

       Seana merasa kasihan dengan Marsha, ia lalu menepuk pundaknya. "Marsha, kau memiliki banyak pakaian yang bagus dan kau bisa memakai apapun, kalau kau masih belum menemukannya, di lemariku ada gaun yang mungkin saja cocok di badanmu,"

       Seana langsung keluar dari kamar, ia lalu berjalan dengan cepat menuju Danau Tujuh Warna yang letaknya tak jauh dari asramanya. Ia lalu mengecek juga barang-barang yang ada di dalam kantongnya. Koin? Buku? Pensil? Makanan? Semuanya lengkap.

       "Seana!" Jena berlari dari kejauhan sambil membawa kotak miliknya.

        Seana menghentikan langkahnya, Jena lalu diam sejenak, mengatur nafasnya, lalu ia berbicara "Kau mau kemana Sean?"

          "Tur ke Kementerian Perdamaian," Jawab Seana seraya.

          "Asyiknya, aku jadi iri," Ujar Jena cemberut, "Aku pernah ke Vordame saat tahun pertama dan disana menyenangkan! Banyak barang-barang yang bagus juga!"

          "Oh ya?!" Mata Seana berbinar-binar, ia sangat menantikan hal yang menyenangkan.

           "Ya! Disana banyak tempat yang keren!" Kata Jena, "Kalau begitu, ini untukmu," tiba-tiba Jena menyerahkan kotak makanan miliknya yang berisi biskuit.

7ELEMENT : Tale of Seven ElementsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang