17. Curious

197 23 3
                                    

          "Samudera! Sering-seringlah berkunjung kesini,"

          Sosok laki-laki berambut perak itu tersenyum, ia lalu mengusap kepala Seana dengan lembut. "Kau tahu kan kalau aku tidak akan kemana-mana? Aku pasti akan mengunjungi kalian saat liburan,"

          "Aku pasti akan menantikan cerita-ceritamu tentang 7Element!" Ujar Seana dengan riang.

          "7Element?" Samudera tersenyum lebar, matanya menunjukkan ada sesuatu yang lain.

           Tiba-tiba sosok Samudera hilang bagaikan debu yang tertiup angin,"Seana, dia hilang," Suara-suara halus terdengar di telinganya, Seana menatap sekelilingnya, hanya ada kastil 7Element. Sosok Samudera tiba-tiba pudar seketika.

          "Samudera?!" Seana panik, tak ada siapapun di sekitarnya, hanya air yang mengelilinginya dan perlahan-lahan menenggelamkannya.

          "Sudah kubilang, dia hilang!" Suara-suara asing itu mulai terdengar lagi. Seana menutup kedua telinganya.

          "Cukup!"

           "Hilang.., hilang..,"

           Seana mulai menangis, suara itu semakin nyata, membuat ia sedih sekaligus ketakutan. Hatinya bergetar, ia diam terpaku tak bisa apa-apa. "Sa.. mu..dera," Isaknya.

         "Dia hilang,"

         "HILANG,"

         "DIA PERGI KARENAMU!"

           Seana terbangun dari mimpinya, keringat dingin membasahi pipinya, ia lalu mengusap kedua matanya dan melihat jam dinding yang menunjukkan pukul tengah malam. Ia lalu melirik ke ranjang sebelahnya, terlihat Marsha sedang tidur dengan lelap. Nafasnya masih terengah-engah.

         Seana memutuskan untuk pergi ke kamar mandi wanita untuk membasuh wajahnya. Cahaya bulan mengintip di balik tirai dan mengenai paras gadis itu.  Seana melihat wajahnya di cermin, matanya merah dengan lingkaran hitam di bawahnya. Ia menghela nafasnya, memikirkan mimpi buruk yang baru saja terjadi kepadanya.

         Ia bermimpi bertemu dengan Samudera, kakaknya yang hilang  dan lebih buruknya lagi bahwa kenyataannya kakaknya itu hilang di 7Element. Tak ada yang tahu ia pergi kemana. Samudera hilang bagai ditelan bumi. Tak ada catatan dari para Mador bahwa Samudera diculik atau disandera, semua mengasumsikan bahwa Samudera kabur dan pergi dari 7Element, ia pergi tanpa jejak, membuat kedua orangtua Seana histeris pada saat itu.

        Seana menitikkan air matanya, ia hanya tak tahu mengapa Samudera pergi tanpa pamit dan ia menghilang begitu saja. Ia sangat membencinya karena Samudera pergi meninggalkannya. Seana duduk sambil memeluk dirinya sendiri, ia sangat takut, ia kehilangan Samudera, orang yang ia sayangi selama ini tiba-tiba menghilang begitu saja.

       "Ck, apa yang kulihat disini..," Suara itu membuyarkan Seana yang sedang duduk di lantai. "Seorang Gadis Yang Sok Menjadi Pahlawan duduk di lantai sambil menangis, betapa memalukannya,"

        Seana lalu menoleh ke arah pintu, tampak seorang gadis berambut sebahu sedang berdiri disana sambil membawa handuk berwarna merah yang disimpan di bahunya. Seana mengusap air matanya, ia lalu bangkit dari duduknya dan berdiri. Ia lalu berjalan menuju keluar kamar mandi, namun gadis itu langsung menghalangi jalan Seana. "Asal kau tahu saja, River," Ujarnya dengan ketus. "Aku sangat membencimu, kau hanya numpang tenar saja disini,"

       Seana menghentikan langkahnya. Edna menatap Seana dengan tajam, ia lalu menyenggol bahu Seana dan berjalan begitu saja. "Apa maksudmu?"

         "Seana.., kau terkenal hanya gara-gara kau bermasalah dengan Tristan! Kau memanfaatkan popularitas kami ya?" Ejek Edna, matanya mendelik tak suka melihat Seana.

7ELEMENT : Tale of Seven ElementsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang