Hari ini adalah hari pertama Seana belajar di 7Element, dan jadwal hari pertama adalah kelas pelajaran umum. Ia lalu buru-buru membawa bukunya, dan pergi ke gedung yang terdapat kelas umum.
Hampir semua Waterian tahun pertama sudah ada di kelas, dengan pakaian khas mereka yang berwarna biru. Seana lalu duduk di kursi paling depan, ia paling tidak suka jika belajar di bangku belakang dan kesulitan melihat materi pembelajaran yang ada di papan.
Lalu muncullah orang-orang berpakaian seragam serba merah dan hitam, walaupun di 7Element sebenarnya tidak ada seragam, yang ada hanyalah satu seragam untuk acara formal. Siapakah mereka? Para Waterian penasaran. Ternyata mereka adalah Firester, para pengendali api, dan semuanya terkejut! Hubungan Kerajaan Air dan Kerajaan Api memang sudah renggang sejak lama, tapi di 7Element tidak boleh ada prinsip 'Menjatuhkan satu sama lain'.
Para Firester itu langsung duduk di dua jajaran bangku sebelahnya. Terlihat sangat kontras sekali antara mereka. Merah dan biru. Air dan api.
TAP...TAP...TAP..., Seorang pria tua berjanggut putih datang, ia membawa sebuah buku tebal. Lalu, ia berjalan menuju meja yang dikhususkan untuk pengajar, buku tebalnya ditaruh disana.
"Selamat pagi anak-anak, aku adalah pengajar kalian di kelas matematika, namaku Votram Graelwyn," Ia memperkenalkan dirinya.
Beberapa siswa mulai ricuh karena tak semangat belajar hitung menghitung, ditambah fakta bahwa ini masih pagi hari. Tapi, itu tak berlaku untuk Seana, Seana tak peduli pagi, siang, ataupun malam, ia tetap akan belajar atau membaca buku.
Votram mulai membawa kapur yang ada di sisi papan tulis, ia lalu menulis materi, dan menjelaskannya panjang lebar. Namun, siswa-siswi 7Element tahun pertama tampaknya kurang antusias dengan pelajaran matematika, jadi Votram mencoba memberi mereka soal. "Apa ada yang bisa mengerjakan nomor satu dan dua?"
Seana yang sedari tadi sudah mengerjakan semua soal langsung mengacungkan tangannya bersamaan dengan salah seorang siswa Firester. Anak laki-laki itu langsung ke depan, dan mengerjakannya begitu juga Seana.
"Ya, dua-duanya betul," Votram memperhatikan papan tulis yang berisi jawaban soalnya. "Terima kasih, Edwin, dan kau.., nona?"
"River, Seana River,"
"Baiklah, kalian berdua bisa duduk kembali,"
Seana kembali duduk ke bangkunya, dan mencatat materi yang ditulis papan tulis secara rinci.
.
.
.TENG! Bel berdentang di menara menunjukkan waktu berakhirnya kegiatan belajar mengajar, siswa-siswi 7Element boleh kembali ke asrama mereka masing-masing.
Seana membawa buku-buku yang ia pinjam dari perpustakaan, dan ia berencana mengembalikannya sore ini juga. "Hoahmm...," Seana menguap, pelajaran terakhir dengan para Metallon membuat Seana lelah, apalagi Ayres sengaja duduk di sebelahnya, dan bertanya setiap saat.
"Hei Sean! Mau kemana lagi?" Tanya Ayres di depan pintu, ia sengaja menunggu Seana keluar.
"Aku akan mengembalikan buku-buku ini," Jawab Seana sekenanya.
Seana langsung pergi meninggalkan kelas, buku-bukunya tentu ia bawa. Ayres langsung mengambil dua tumpuk buku yang dibawa Seana. "Biar aku bantu,"
Senyum sumringah menghiasi wajah Seana, akhirnya Ayres mau membantunya. "Wow, kau membantuku?"
"Tentu saja," Jawab Ayres dengan mantap. "Aku merasa kasihan padamu karena kerjaanmu hanya membaca,"
KAMU SEDANG MEMBACA
7ELEMENT : Tale of Seven Elements
FantasiSeana, seorang gadis pengendali air yang tiba-tiba mendapat surat undangan untuk pergi ke 7 Element, sebuah akademi yang mengajarkan murid-muridnya untuk mengendalikan kekuatan elemen. Namun, di 7Element tak semudah yang dibayang...