Selama nafas ini masih berhembus bersama angin liar yang entah itu dari mana. Hati ini masih akan tetap tertuju padamu seorang yang telah berhasil meluluh lantakan hati ini. Hingga Allah mendatangkan seseorang sebagai penyembuh luka yang sudah kau torehkan.
Kuingin menceritakan sedikit petualangku waktu itu. Dimana dia datang dengan berjuta harapan. Entah apa tujuannya. Saat itu hati ini masih sekeras batu. Dimana diri ini telah berjanji dengannya sendiri untuk tidak lagi membuka ruang untuk hati lain bersinggah. Tapi entah kenapa? Dia bisa bersinggah disini. Hanya Allah yang tahu itu.
Mungkin Allah menitipkan fitrah ini, tapi diri inilah yang menjalankannya dijalan yang salah. Diri ini mengikut pada hawa nafsu yang arusnya membawa ke arah jurang yang curam. Ku baru sadar akan jalan yang ku tempuh ini.
Tanya-ku
Bara membara tiba saja padam
Apa karena dirimu yang sedingin sekarang?
Lilin lilin ikut bergoyang
Apa ikut egomu yang sedang kesana kemari?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesantren Hingga Jannah
RomanceBahkan perasaanmu saja ku tak tahu. Dan tiba tiba saja kau datang bertemu dengan abi dan umiku.