Surat pertama

43 6 0
                                    

Tentu saja aku dan Rina terkejut melihat surat dengan amplop berwarna hijau diatas bukuku.

Rina : "Risa kamu tadi nulis surat yah? Untuk siapa?"

Aku : "ngga Rin, aku mau nulis surat untuk apa coba😅" sambil tertawa kecil

Rina : "jadi ini surat siapa dong? Jangan jangan ini surat untuk kamu ris" sambil melipatkan tangannya di depan dada dan tertawa sinis.

Aku : "ah masa sih?"

Karena pensaran aku memasukkan surat itu kedalam tasku.

Aku : "yaudah aku bawa pulang deh suratnya"

Rina : "yah, tapi kabar selanjutnya aku tunggu besok yah, hehe"

Aku : " iya iya, ternyata kamu kepo juga yah" sambil tertawa kecil.

Setelah aku masukkan surat itu kedalam tasku. Tiba tiba saja ada seorang santri yang masuk ke kelas membawa berita bahwa kita sudah bisa balik ke pondok karena guru ada rapat. Santri itu badannya tinggi dan putih sambil memakai pakaian kokoh berwarna putih juga seperti santri santri lainnya. Semua teman temanku sudah kembali ke asrama tapi aku berdiri didepan kelas untuk menunggu Dian keluar dari kelasnya.

Aku : "aduh Dian lo lama banget sih"

Beberapa menit kemudian Dian datang.

Dian : "holla, i'm coming udah lama yah nunggunya? Maaf yah tadi aku udah pembagian piket kebersihan kelas dan kebetulan aku dapetnya hari senin jadi aku bersih bersih dulu baru pulang."

Aku : "lumayanlah" sambil liat jam tangan

Dian : "deh sorry yah, emangnya piket kebersihan kamu kapan?"

Aku : "pembagian piket kelas? Penentuan ketua kelas aja belom"

Dian : "oyyah? Tadi aku sih udah penentuan ketua kelas"

Aku : "ketua kelas kamu siapa?"

Dian : "Feby Putriyanti, si cewek nyebelin"

Aku : "apaansih Dian ini baru hari pertama kita sekolah lo kamu kok udah tau dia nyebelin sih?"

Dian : "iya emang, tadi kan gua lagi nyapu eh dia malah lewat lewat depan gue terus sepatunya kotor banget lagi. Ngga permisi atau minta maaf kek"

Aku : "sudah sudah ngocehnya dia kan ketua kelas kamu jadi kamu harus hormat sama dia. Kita pulang yok"

Dian : "iya iya, nih helmnya" sambil menyodorkan helm ke arahku.

Kita berdua pun pulang. Dian mengantarku kerumahku dan Dian juga pulang kerumahnya. Aku tidak memberitahu Dian soal surat yang aku dapat tadi soalnya suasana hati dian lagi tidak mendukung gara gara ketua kelasnya itu.

Sesampai dikamar akupun membuka surat itu. Karena rasa penasaran yang terus mendorongku.

Isi suratnya :

Assalamu'alaikum

Rasa cinta adalah fitrah yang diturunkan Allah kepada hambanya.
Walau saat awal bertemu.

R.
Risa Anjani Azzahra

Tentu saja aku kaget didalam surat itu ada namaku dan inisial R.

Aku : "ya Allah, apa ini. Bukannya peraturan dalam pesantren tidak boleh surat menyurat"

.......................................

Fajar telah terbit tentu saja aku sudah siap untuk sholat subuh berjamaah di masjid depan rumahku. Setelah itu aku mandi, sarapan dan siap siap kesekolah.

Tidak berselang lama suara motor Dian sudah ada didepan rumah. Aku pun pamit sama abi dan umi untuk berangkat kesekolah bersama Dian.

Sesampai disekolah aku dan Dian pun berpisah. Dian ke kelasnya dan aku juga ke kelasku. Aku cukup lama menunggu Rina hingga Akhirnya dia datang juga.

Rina : "assalamu'alaikum Ris,"

Aku : "waalaikumsalam, kok kamu lama banget Rin"

Rina : "iya maaf, tadi mandinya antri. Kamu sih ngga ngerasain bagaimana rasanya di asrama. Serba antri tau"

Aku : "aduh ngga enak dong"

Rina : "tapi seru juga sih, abisnya kita selalu ramai ramai. Yaudah suratnya udah kamu baca?"

Aku : "iya nih, aku takut kalau pembina tau"

Rina : "emangnya isinya aneh aneh yah?"

Aku : "iya nih dalamnya ada nama aku dan inisial nama R."

Rina : "terus isi suratnya apaan?"

Aku : "intinya dalamnya ada 'cinta adalah fitrah yang diturunkan Allah kepada hambanya walau saat awal bertemu'."

Rina : "duh siapa yah? R?"

sampai sini aja dulu deh part ini

Biar kalian penasaran siapa sih R itu?

Pesantren Hingga JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang