"Bukankah mimpi itu perlu diwujudkan? Namun berbeda dengan mimpiku yang satu ini. Ku selalu berdoa agar mimpi ini tidak akan bertemu dengan dunia yang nyata."
-Risa Anjani Azzahra-Risa Pov
Setelah ku bertemu dengan Dian kemarin. Semalaman aku tidak tidur nyenyak karena terus kepikiran perkataan Dian bahwa apakah Raihan benar benar serius atau hanya bermain main belaka?.
Hari ini hari yang sedikit gelap. Cuaca dilangit Sulawesi sedang mendung. Seperti halnya keyakinanku yang sampai saat ini masih abu abu terhadap keseriusan Raihan.
Tokk..tokk..tokk
"Assalamualaikum Sa..." panggil umi
"Waalaikumsalam umi, iya lagi cuci muka." Jawabku
klekkk...
Suara pintu terbuka...
"tumben anak umi telat bangun. Biasanya ngga begini loh. Itu matanya kenapa bengkak? Ngga tidur semalaman yah?." Tanya umi serius
"I-iya mi ngga tahu kenapa Risa semalaman susah banget tidur." Jawab Risa
"Yaudah, turun dulu sarapan. Abimu sudah dari tadi nungguin." Iya umi.
Sungguh aku merasa bersalah sama umi karena memikirkan hal itu. Aku jadi telat bangun dan tidak membantu umi menyiapkan sarapan untuk abi kekantor.
Kami bertiga pun makan dengan khidmat. Hanya ada suara gentingan piring dan garpu yang berbunyi. Hingga makanan yang disiapkan umi tandas. Jangan heran masakan umi itu tidak ada duanya menurutku dan abi.
"Risa umi, abi ke kantor yah." Abi
"Iya bi, oh iya Risa mau izin ke pesantren sebentar siang soalnya mau ngumpul" sama teman teman alumni tingkatan." Kata Risa
"Iya boleh tapi ingat waktu. Tanya umi mu juga kalau dibolehin baru boleh pergi." Kata abi lagi
"Umi boleh yah,,,hehe." Pintaku ke umi
"Iya boleh." Ucap umi
"Makasih abi umi." Sambil ku mencium tangan keduanya
"Iya abi berangkat yah assalamualaikum."
Abi pamit"Waalaikumsalam." Ucapku bersamaan umi sekaligus mencium tangan abi.
****
Sesampaiku di pesantren bersama Dian. Aku langsung ke pondok untuk menemui teman teman tingkatan ku yang juga baru saja di nyatakan lulus dari universitasnya masing masing.
Teman temanku yang dari luar daerah masih belum datang semua. Pasalnya masih ada 3 hari lagi acara reuni akbar akan di selenggarakan.
"Assalamualaikum." Ucapku bersama Dian
"Maa syaa allah, waalaikumsalam Ris, Dian." Ucap teman teman tingkatanku.
"Eh,, Risa maa syaa allah... kangen tau." Teriak Rina dari arah kamar lain dan langsung memelukku.
"Rina... aku juga kangen, apa kabar nih? No. Kontakmu juga ngga ada di aku jadi susah kita komunikasinya kan." Kataku pura pura kesal dengan Rina
"Alhamdulillah, ih apa sih. Kamu aja kali yang no. Kontaknya ngga ada di aku. " balas Rina
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesantren Hingga Jannah
RomanceBahkan perasaanmu saja ku tak tahu. Dan tiba tiba saja kau datang bertemu dengan abi dan umiku.