Jie sekarang sedang mengintip dari balik pintu kamarnya. Dan setelah itu dia membuka pintu lalu berjalan keluar.Tapi baru saja dia akan menuruni tangga ternyata Jinyoung keluar dari kamarnya.
"Jie" ucap Jinyoung dan membuat Jie tersentak untung saja dia nggak jatuh
"Astaga, Yak! Jangan mengejutkan ku" Ucap Jie sambil mengusap dadanya
"Apa itu cukup membuat mu terkejut" ucap Jinyoung sambil menaikan satu alisnya karna dia memanggil Jie biasa aja tapi reaksi Jie sangat berlebihan
"Dan lagi kenapa kamu jalannya ngendap2 begitu udah kaya maling aja"
"Apa kamu mencoba menghindar dari saya karna kejadian sema-"
"Lupakan" potong Jie lalu dia berjalan menuruni tangga pelan2
"Jie, Gwenchana" tanya Jinyoung saat melihat cara Jalan Jie yang sedikit tidak seperti biasanya
"Apa itu karna semalam, Apa masih sakit, Butuh bantuan" Tanya Jinyoung tapi Jie diam saja
"Jie-"
"Stop, jangan bahas itu lagi" Jie
"Kenapa wajahmu merah apa kamu sakit" goda Jinyoung
"Yak! Berhenti, jangan bahas itu lagi dan aku mau sarapan" ucap Jie sambil melanjutkan jalannya
"Baiklahh" ucap Jinyoung lalu menggendong Jie ala bridal dan mendudukan nya di kursi meja makan
"Ngomong2 ini udan hampir jam 11, sepertinya sarapannya sudah lewat" ucap Jinyoung sambil menyiapkan makanan yang memang sudah dia pesan karna dia masih terlalu pusing untuk masak
"Emm Oppa" panggil Jie membuat Jinyoung mendongah
"Ne"
"Oppa semalam kenapa, terus kenapa gak jempu dan kenapa ponselnya di hubungi nggak di angkat terus kenapa gak pulang2, sekali pulang dalam keadaan mabuk, Apa aja masalah"
"Oppa" Panggil Jie lagi karna Jinyoung tidak menjawab pertanyaanya
"Ne!" Jinyoung tersentak dari lamunannya
"Ani, lupakan" ucap Jie sambil sedikit tersenyum
Beberapa hari kemudian sepertinya Jinyoung tidak melakukan hal2 aneh lagi menurut Jie.
Sebenarnya sejak malam itu masih ada satu hal yang mengganjal di pikiran Jie.
Mereka sekarang sedang di rumah Orangtua Jinyoung.
"Noona" panggil Jihoon saat melihat Jie dan Jinyoung datang
"Hoonie" Jie
"Noona ayo kita Jalan2" ajak Jihoon
"Hyung gak mau" jawab Jinyoung membuat Jie dan Jihoon mengarahkan pandangannya ke Jinyoung
"Jihoon nggak ngajak Hyung kok" ucap Jihoon dan membuat Jinyoung melirik ke arah dongsaengnya itu
"Kalo begitu kalian mau pergi sama siapa" Jinyoung
"Berdua lahh, yakan Noona" lalu mereka berdua bertos dan membuat Jinyoung menatap dua orang itu datar
"NO" Jinyoung
Dan endingnya Sekarang Jihoon dan Jie sedang bermain di Lotte dengan Jinyoung yang mengikuti mereka berdua bermain.
"Apa kalian nggak cape ini udah hampir 3 Jam kalian main" tanya Jinyoung
"Nanggung Hyung" Jawab Jihoon yang sedang asik bermain game tembak2an dengan Jie
"Yahhh kalah udah lahh" ucap Jie yang kalah terus dari Jihoon dan itu membuat Jinyoung tersenyum lega karna ahirnya selesai juga
"Yaudah ayo pulang" Jinyoung menarik tangan Jie tapi Jinyoung merasa Tangannya di tarik balik oleh istrinya itu pun menengok ke belakang
"Laper" ucap Jie sambil tersenyumJinyoung menghela nafas "Oke kita makan dulu"
Sekarang Jinyoung benar2 seperti duda yang sedang menjaga kedua anaknya yang sedang makan. Pada faktanya yang orang lain liat seperti adiknya Jinyoung itu adalah istri Jinyoung tapi memang sifatnya tidak jauh beda dari Jihoon adik Jinyoung.
"Sendirian aja" tanya seorang Ahjumma ke Jinyoung yang sedang bermain ponsel sambil menunggu jie dan Jihoon makan
"Nggak kok sama-" Jinyoung
"Sama adeknya yahh, Duh sayang adek yah"
"Ngomong2 udah nikah belum kalo belum sama anak ahjumma aja"
"Belum ahjumma" bukan Jinyoung yang jawab tapi Jihoon
"Iya tante belum" Jie pun ikut2an dan membuat Jinyoung menatap tajam kearahnya
"Maaf, saya sudah menikah dia istri saya" ucap Jinyoung sambil menunjuk Jie
"Ahh yang bener kalo belum sama anak saya aja jangan malu2"
"Park Jieyon" panggil Jinyoung ke Jie
"Tante maaf saya istrinya dan kalo nggak percaya bisa lihat cincin pernikahan kami" ucap Jie sambil menunjukan cincin pernikahannya
"Ya sudah saya pikir masih lajang ternyata sudah punya istri tapi kalo mau nikah lagi bisa sama anak saya" ucap ahjumma itu sebelum pergi
Dan Jihoon yang merasa di tatap hanya acuh. Begitupun dengan Jie.
Mereka sedang berjalan ke area parkir dan selama perjalanan jinyoung mencramahi Jie dan Jihoon.
"Kalian mendengarkan ku" ucap Jinyoung lalu berhenti dari jalannya dan
Brukk
Jie dan Jihoon menubruk badan Jinyoung lalu terjatuh.
"Awww" ucap mereka berdua bersamaan
"Ingat Park Jieyon dan Park Jihoon jangan mengulangi lagi, Terutama untuk Jieyon tidak baik kami bilang kaya gitu"
"Iya" jawab mereka bersama lalu Jinyoung mengulurkan tangan ke Jie untuk membantunya berdiri
Tapi saat mereka sudah sampai ke mobil Jinyoung melihat seseorang yang familiar, jie dan Jihoon melihat Jinyoung terdiam pun mengikuti arah pandang jinyoung.
Ternyata seorang wanita yang sedang berjalan dan yahh terjatuh. Bukan itu yg membuat Jie dan Jihoon terkejut tapi Jinyoung yang tiba2 berlari ke arah wanita itu lalu menggendongnya dan menaruh ke mobil jinyoung dan mobil itu berjalan pergi.
Berjalan pergi tanpa Jie dan Jihoon.
"Wanita itu-" Jihoon
"Naeun" Jie memotong ucapan Jihoon
![](https://img.wattpad.com/cover/167243837-288-k496973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ Your My Brother
FanfictionCerita 3 kakak laki2 yang sangat menyayangi adik perempuannya. Tapi karna sifat mereka yang berbeda membuat banyak orang tidak tau kalau mereka adalah kakak adik. Sampai suatu hari kejadian yang tidak pernah di inginkan terjadi.