Artandara 2 - First Plan

15.8K 1K 62
                                    

Artandara 2 - First Plan

***

Sudah satu bulan sejak Dara dan Artan putus, gadis itu tampak biasa saja. Walaupun, pada awalnya sangat berat bagi Dara melepaskan Artan. Namun, mau bagaimana lagi? Toh, hubungan ini memang berakhir, kan?

Gadis itu pikir, Artan akan berusaha mengejarnya kembali, tapi nyatanya satu bulan ini Artan sama sekali tidak menampakkan diri. Ah sudah, lah. Toh, memang ini yang diinginkan Dara. Menjauh dan pergi dari Artan.

Dara pikir, dirinya akan cepat melupakan Artan dan segera mendapatkan pengganti yang lebih baik.

Untuk apa menjalani hubungan jika terus tersiksa?

Perasaannya boleh tersakiti, hatinya boleh patah, tapi tetap saja tidak boleh menyerah. Perlahan-lahan semuanya akan kembali baik-baik saja, membuktikan bahwa hidup ini tidak selalu bergantung pada orang lain.

"Bunda, Ayah, Dara hari ini berangkat ke puncak, ya. Bareng temen-temen yang lainnya juga," ujar Dara saat sarapan bersama keluarga.

"Sayang, ini kan cuma acara kampus, nggak wajib juga, apa sebaiknya kamu nggak usah ikut aja?" ujar Lani, bundanya Dara.

"Bunda, dari dulu kan Dara udah bilang kalau ada acara kampus, sebelumnya Ayah sama Bunda juga udah izinin Dara, kok," sahutnya. Pasti Lani sudah mulai mengkhawatirkan Dara.

"Tapi kan dulu kamu masih pacaran sama Artan, Bunda masih nggak terlalu khawatir," jelasnya.

"Ya Tuhan, Bunda. Mau Dara pacaran sama Artan, atau udah putus, semuanya nggak ngaruh, Bun. Dara tetap bakalan pergi. Emang apa sih bagusnya Artan, malah jadi Bunda yang sedih kalau Dara putus sama dia?!" sebal Dara.

Pertama kali Dara memberitahu jika sudah putus dengan Artan, Lani langsung terkejut. Padahal selama ini, Artan itu menantu idaman menurut Lani.

"Ya beda lah, Sayang. Pas ada Artan kamu bisa dijagain sama dia. Terus kalau sekarang siapa yang jagain kamu?"

Dijagain apanya? Yang ada dia sibuk sendiri sama Monika, sepupunya,  atau lebih tepatnya selingkuhannya?

"Dara udah besar, Bun. Dara bisa jaga diri Dara sendiri. Lagian apa yang harus dikhawatirin? Dara perginya juga rame-rame," katanya berusaha membela.

"Bunda, udah lah, jangan bahas masalah Artan lagi. Lagipula ini sudah menjadi keputusan Dara," bela Ardi pada anaknya.

Ardi tidak mau memaksa Dara menjalani hubungan yang tak diinginkan.

"Ayah nggak paham, sih! Kan Bunda nggak bisa pamer sama temen-temen arisan Bunda kalau Bunda punya calon mantu yang ganteng banget. Artan itu idaman ibu-ibu!" seru Lani antusias.

"Suruh aja Artan jadi calon mantu anak teman arisannya Bunda."

"Ya nggak boleh! Artan hak paten milik keluarga kita. Lagian kan kamu masih sebulan putusnya, pasti belum move on sepenuhnya, balikan aja sama dia?"

Dara yang sedang asyik mengunyah nasi gorengnya langsung terkejut. Ada apa dengan Bundanya? Sepertinya Dara harus segera pergi. Daripada harus mendengar celotehan Bundanya tentang Artan?

"Tau ah, Bun. Dara langsung berangkat aja," ujarnya sambil meminum susu yang sudah disediakan.

"Loh, kamu kan belum selesai makannya," cegah Ardi saat Dara ingin berdiri.

"Nggak usah, Yah. Dara udah kenyang, lagian Dara nggak sanggup dengerin Bunda ngomongin Artan. Kayak di dunia ini nggak afa cowok paling baik aja!"

***

Dara menyelusuri lorong kampusnya, memang seperti ada yang aneh. Hidupnya dalam sebulan ini benar-benar berubah. Sudah tidak ada Artan lagi dalam hidupnya  Tapi, mau tidak mau, Dara memang harus membiasakannya.

Untung saja hari ini hanya ada satu mata kuliah, jadi begitu kuliah selesai Dara bisa langsung berkemas untuk berangkat ke puncak.

"Lo langsung pulang?" tanya Dina.

"Iya, langsung aja. Nanti langsung ketemuan di kampus aja. Bus nya udah siap, kan?" tanya Dara memastikan.

"Udah, dong. Pokoknya semuanya udah beres, kita tinggal bawa diri dan bawaan kita masing-masing! Lo nggam usah khawatir," balas Dina.

"Oh, okay, deh. Gue balik dulu," pamit Dara.

Sepertinada yang aneh, Dara memang merasa tidak ada lagi Artan dalam harinya. Tapi, entah sejak kapan, Dara merasakan Artan sedang berada di dekatnya. Beberapa kali Dara mencari keberadaan Artan, tapi nihil.

"Perasaan gue aja kali ya. Argh, gara-gara dia jadi banyak ngelamun. Bakalan nggak beres ni kerjaan," sahut Dara.

Gadis itu dengan santainya berjalan menuju parkiran mobil. Nanti setelah semuanya sudah siap, lebih diirnya memesan taksi online saja, daripada harus meninggsljan mobil di kampusnya.

Penglihatan Dara yang aneh, atau bagaimana? Dara melihat sosok pria yang tidak asing bagi dirinya.

Pria yang sudah membuatnya jatuh hati, dan juga membuatnya tersakiti. Dua hal yang berbeda, dengan tersangka yang sama.

Tapi, ada yang aneh? Kenapa pria itu membawa tas yang tidak asing bagi dirinya.

"Artan?" panggil Dara dengan suara lirih. Hanya untuk memastikan saja apakah itu Artan atau tidak, karena posisinya yang membelakangi Dara, sehingga wanita itu sulit memastikan siapa pria itu.

"Hai, Sayang," ujarnya, sambil menoleh.

Betala terkejutnya Dara. Setelah satu bulan mereka putus dan tidak berhubungan sama sekali. Bahkan Dara rasa dirinya sudah tebriasa tanpa kehadiran Artan, namun hari ini semuanya runtuh. Pria itu muncul lagi di hadapananya.

"Kamu ngapain ke sini? terus itu kan tas aku, kok bisa ada di kamj?!!" kata Dara tidak terima. Kejutan apalagi ini?

"Oh ini?" ujar Artan sambil memperlihatkan tas yang dibawanya. "Ini dari Bunda kamu. Katanya kamu pergi ke puncak, ini aku bawain barang-barang kamu," jelasnya lagi.

"Kok bisa tau?"

"Iya, Bunda kamu nelpon aku. Terus minta tolong bawain tas kamu, sekalian anterin kamu ke puncak," jawab Artan. Hanya sedikit mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Bundaaaaa.... demi apapun, kenapa Bunda ngelakuin ini? Bunda tau kan kalau aku udah putus sama dia. Nambah masalah aja, semakin gagal untuk move on.

***

Niatnya mau update kemarin, tapi ternyata nggak sanggup :"))

Tuuh kn aku tepati janji aku, aku bakalan update part selanjutnyaa :p

Ada saran unttuk next part kalian mau seperti apa?

btw, itu Lani kayaknya emang udh suka banget sama Artan deh yaa wkwkwkkw sampai dipanggil gituu :p

Semoga kalian teteuuuuuup suka sama ceritaku yaaa.. Jangan lupa banyak diskon nanti :p kalian pasti sukaa.

Ini foto Artan lagi geret tasnya si Dara yaaak :0 semogaa sukaaaaa :p

-elaabdullaah-

-elaabdullaah-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Artandara (MPH #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang