Artandara 15 - Permintaan Artan

2.9K 306 18
                                    

Artandara 15 - Permintaan Artan

***

"Oke. Kalau itu mau kamu. Tapi aku punya satu permintaan, apa boleh?" tanya Artan memohon. Permintaan yang menjadikan kesempatan terakhir baginya bersama Dara. Permintaan yang bisa memutuskan apalah hubungannya dengan Dara bia bertahan atau tidak.

"Permintaan apa?" tanya Dara sedikit penasaran.

Artan sedikit lega jika Dara tampak penasaran. Ini adalag usaha dan rencananya yang terakhir. Artan sedikit tersenyum menanggapi ucapan Dara.

"Aku minta waktu kamu satu hari penuh. Kita habiskan semuanya bersama. Dari pagi sampai pagi. Intinya aku mau waktumu 24 jam untukku. Hanya ada kamu dan aku, tidak ada oran lain. Kamu bisa?" Artan hanya berharap Dara bisa menyetujui permintaannya.

***

Sungguh gila.

Apa yang baru saja dikatakan oleh Artan? Meminta waktu Dara selama 24 jam penuh? Dia pikir Dara itu robot. Jelas saja wanita itu punya kesibukkan.

Dara masih terdiam mendengar permintaan Artan. Pria ini sadar atau tidak, sih?

"Dara, gimana? Kamu bisa?" tanya Artan lagi. Pasalnya Dari sama sekali tidak memberikan jawaban. Dia masih diam, membuat Artan khawatir jika Dara menolaknya.

"Nggak!" jawab Dara tegas. "Untuk apa? Kamu pikir aku nggak punya acara? Kamu pikir hidupku cuma untuk kamu?" tambahnya lagi.

"Dara...," lirih Artan.

Dara tahu, mungkin yang baru saja ia katakan cukup membuat hati Artan sakit.

Dara selalu berusaha untuk menjaga perasaan orang lain. Tidak pernah sedikit pun Dara ingin menyakiti orang lain. Dia tidak setega itu.

"Artan! Udah, cukup. Apa yang kita lakukan selana ini hanya buang-buang waktu." Dara terlihat sekali tidak ingin berurusan dengan Artan. Seakan pertemuan mereka kali ini adalah pertemuan terakhir.

Dara tahu bahwa yang dikatakan pada Artan termasuk hal yang kasar. Namun, Dara harus melakukannya. Demi sebuah rasa sakit yang terbayar. Untuk apalagi Artan mengharapkan Dara kembali?

"Setidaknya kasih aku kesempatan kedua, Dara. Aku yakin semuanya akan berubah. Aku nggak mau pisah," ujar Artan memohon. Rasanya ia ingin memeluk Dara saat ini, tapi ia sadar, tidak ingin membuat Dara semakin marah dengan tindakannya.

Dara hanya membutuhkan pengakuan dari Artan saja, sebenarnya hubungannya dengan Monica seperti apa? Jika Tante Finda mengatakan Monica sudah memiliki tunangan, kenapa Artan tidak mau mengatakannya? Kenapa harus disembunyikan?

"Nggak. Maaf, semuanya udah berakhir," ketus Dara.

"Dara, aku Cuma mau waktu kamu untuk aku. Satu hari aja, untuk aku. Bukan yang lain," ujar Artan masih memaksa. Hanya ini harapannya untuk masih bisa bersama Dara.

"Kamu pikir aku nggak ada kesibukkan? Buat apa lagi, sih?"

"Kita bisa pergi pas kahir minggu, yang penting aku mau kamu, satu hari penuh." Artan masih terus berusaha.

"Nggak. Kalau kamu masih ada yang mau dibicarakan, silakan sekarang aja. Udah nggak ada waktu lagi untuk kita," jwab Dara. Harapan Dara adalahs ebuah kejujuran dari Artan. Walaupun ia tahu ada yang disembunyikan darinya mengenai Monica, tapi tetap saja Dara hanya ingin mendengarkan penjelasannya dari Artan, bukan dari orang lain.

"Aku belum bisa jelasinnya sekarang, aku Cuma bisa bilang kalau aku sama Monica nggak ada apa-apa, semuanya murni hubungan sepupu."

Dara menarik napas. Semuanya percuma. Harapannya sudah dibikin hancur oleh pernyataan dari Artan.

"Oke, kalau kamu nggak bisa jelasin. Aku juga nggak bisa ngasih waktuku yang berharga untuk orang seperti kamu. Bahkan untuk bersikap terbuka aja kamu nggak bisa," sindir Dara. Wanita itu melepaskan genggaman Artan, percuma mencoba bertahan dan berharap pada kejujuran Artan.

Dara pergi meninggalkan Artan sendirian di dalam kafe. Pergi bersama keinginan Artan yang ingin pergi bersama.

Benar tidak masuk akal. Untuk apa Dara harus mengabulkan permintaan Artan? Pria itu sama sekali tidak mau bercerita sedikit pun tentang Monica.

Dara tahu mungkin saja Artan hanya ingin menjaga rahasia mengenai pertunangan Monica. Tapi, jika hubungan mereka sedang berada diambang batas kehancuran, harus kah Artan tetap diam? Setidaknya memberikan penjelasan tentang Monica dan tunangannya.

Pertemuan apalagi yang diharapkan oleh Artan? Apakah setelah mereka menghabiskan waktu bersama, bisa membuat Artan membuka mulut? Siapa yang jamin.

Lebih baik mengakhiri sekarang, daripada Dara harus berharap pada perubahan sikap Artan. Dirinya sudah terlalu sering tersakiti dengan sikap Artan yang terus membela Monica. Tidak peduli jika Monica sedang membutuhkan Artan, tapi Dara juga berada pada posisi yang sama. Ia juga membutuhkan Artan. Mungkin terkesan egois. Dara tidak mau berbagi pasangannya. 


TBC


haiii. baru sempat update lagi, hahaha. sebenarnya udah mau update, tapi ternyata yang kuketik kemarin nggak kesimpan :( jadi ini ngetik ulang lagi..


maaf udah bikin kalian lama nunggu :( terimakasih buat yang masih setia nungguu, hehehe..


sampai ketemu sama Artan lagi :))

Artandara (MPH #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang