Artandara 3 - Tell Me

14.2K 1K 48
                                    

Gimana hari Minggu kalian setelah mendapatkan notifikasi update-an cerita Artandara?
Kuyy komen.. Lg otw nulis lagii.. Tunggu ajaa agak lama tapi yaa hahaha 😅😅😅

Nii aku kasih foto Artan duluu biar semangat wkwkwk

***

Artandara 3 - Tell Me

***

Dara merasa kesal. Mengapa Bundanya malah mengizinkan Artan untuk membawakan tasnya? Padahal, jelas sekali bahwa Bundanya tahu jika hubungan mereka telah berakhir. Apa yang diharapkan dari bundanya?

"Mending kamu pulang aja. Aku berangkat bareng teman-temanku," ujar Dara, sangat lembut tapi bermaksud untuk mengusit Artan.

"Ya, nggak bisa gitu, dong. Bunda kamu udah kasih amanah buat nganterin sampe puncak," balas Artan.

Dara menggelengkan kepalanya, kenapa sih ada aja kelakuan Bundanya yang tidak bisa ditebak? Demi apapun, sebulan ini hidup Dara sudah tenang tanpa ada Artan. Lalu kenapa dia kembali lagi?

"Aku nggak mau, Artan. Cukup udah kamu ganggu lagi di hidupku," sahut Dara.

"Aku nggak peduli. Kalau perlu telpon aja Bunda kamu, tanya yang sebenarnya," usul Artan. Tentu saja ini sebuah keuntungan untuk dirinya.

Dara semakin kesal, kenapa sih dia harus berhubungan kembali dengan Artan?

Dara menghentakkan kakinya, dia harus mencari cara bagaimana bisa kabur dari Artan. Jangan sampai Artan mengantarkannya, apalagi kalau Artan juga ikut ke puncak. Rusaklah sudah rencananya untuk pergi berlibur dengan teman kampusnya.

"Kenapa masih diam? Nggak mau nelpon Tante Lani?" tanya Artan. Sengaja memancing emosi Dara.

"Berisik!" ujarnya.

"Kalau kamu nggak punya pulsa, bilang aja. Aku punya pulsa banyak. Nih, telpon aja," tawarnya sambil menyodorkan benda persegi panjang dengan gambar apel di balik layarnya.

"Sombong!" gerutunya.

"Sombong adalah kunci keberhasilan. Gih, sana telpon aja."

Ada apa sih dengan Artan? Niat banget buat nelpon bundanya Dara. Jelas saja Dara bisa menebaknya, Artan sengaja mencari pembelaan.

Oh, Tuhan. Apa perlu Dara menyogok bundanya agar tidak terus berharap kembali pada Artan?

Dara tidak punya pilihan lain, mau tidak mau dirinya harus menelpon bundanya.

"Halo Bunda?" panggil Dara dengan orang diseberang telpon.

"Kenapa, Nak?"

"Bunnnnn, kenapa Bunda nyuruh Artan buat jemput Dara sih?"

Artandara (MPH #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang