Artandara 14 - Pertemuan Kembali

2.9K 304 27
                                    

Artandara 14 - Pertemuan Kembali

***

Artan masih belum menyerah untuk mendapatkan Dara. Yang jelas, cara apapun akan ia lakukan untuk membuat Dara selalu di sisinya. Dara benar-benar membuat Artan telanjur mencintainya.

"Kamu tuh mau apalagi, sih?!" keluh Dara saat menemui Artan di sebuah kafe.

Sebelumnya, Artan meminta untuk bertemu kembali. Artan ingin menjelaskan semuanya kembali. Lagi dan lagi. Ia akan terus berusaha.

"Dara, kumohon. Kamu tau kalau aku dengan jelas masih cinta sama kamu. Aku berbohon pun demi kamu," ujar Artan.

"Percuma, Artan. Nggak ada hubungan yang baik kalau pondasinya adalah sebuah kebohongan."

Artan menyesal telah berbohong perihal kehamilan Dara, ataupun tentang fotonya dengan Dara. Tapi, kalau Dara tidak menyukai kebohongan, maka Artan bisa saja menjadikannya nyata.

"Aku cuma mau hubungan kita kembali seperti dulu. Saling mencintai. Masalah Monica ... semuanya salah paham," ujar Artan.

Dara terus membatin, kalau Artan mengatakan semuanya salah paham, kenapa Artan tidak menjelaskan tentang kesalahpahaman tersebut? Kenapa Artan tidak mengklarifikasi tentang pertunangan Monica?

Dara paling tidak suka bergelut dengan pikirannya yang terus menari dengan nakal. Namun, Artan terus memaksanya untuk selalu berpikiran buruk tentang Monica dan Artan.

"Terus salah paham apa yang terjadi di antara kita?" tanya Dara. Ia hanya ingin Artan menjelaskan semuanya.

Banyak sekali yang menjadi pemicu utama adanya salah paham dalam sebuah hubungan. Salah paham bukanlah hal yang baru dalam hubungan. Siapa pun yang menjalin hubungan, pasti pernah merasakan salah paham. Salah paham dalam hubungan tidak biasa dihindari, tapi bisa diminimalisir.

"Tentang Monica, sudah berulang kali aku bilang, kalau aku dan Monica hanya sepupu. Kita tidak punya perasaan apapun sebagai seorang laki-laki dan perempuan. Masing-masing dari kami sudah memiliki orang yang kami cintai. Jelas, orang yang kucintai adalah kamu, dan orang yang Monica cintai bukan aku," kata Artan. Ada hal yang tidak bisa dijelaskan Artan pda Dara, semuanya terikat janjinya pada Monica.

"Terus? Gimana aku bisa percaya?" ujar Dara memancing Artan untuk mengatakan semuanya. Masih ada yang disembunnyikan Artan dari Dara. Wanita itu ingin tahu semuanya dari mulut Artan langsung, bukan dari penjelasan Tante Finda.

"Tolong kali ini percaya sama aku. Aku belum bisa cerita semuanya ke kamu. Aku cuma bisa pastiin kalau kamu wanita yang kucintai, bukan Monica. Perhatian yang kuberikan pada Monica hanya murni sebagai seorang sepupu." Artan masih saja keras kepala. Dara tahu bahwa Artan hanya ingin menjaga janjinya pada Monica, tapi kalau masalah sepenting ini disembunyikan darinya, bisa saja lain waktu Arta melakukan hal yang sama.

Menyembunyikan berita penting, dan terus menanamkan salah paham. Jelas saja Dara tidak bisa menjalani hubungan seperti itu.

"Maaf, kalau kayak gini terus, aku nggak bisa balikan sama kamu. Lebih baik hubungan kita berakhir. Sudah nggak ada lagi kesempatan," ujar Dara tegas. Dia hanya ingin keterbukaan dalam sebuah hubungan.

Dara berdiri dan hendak melangkah keluar. Meninggalkan meja mereka seperti harapan Dara meninggalkan segala kenangan mereka. Sejujurnya, Dara masih mencintai Artan, tapi sikap Artan yang tidak terbuka padanya membuat Dara mengurungkan niatnya memberi Artan kesempatan kedua.

Andai saja Artan menjelaskan semuanya, memperbaiki kesalahpahaman, Dara juga akan melakukan yang semua. Membiarkan Artan mendapatkan kesempatan untuk hubungan mereka.

Dara beranjak dari kursinya, namun sebuah tangan mencegahnya untuk pergi. "Tunggu, Dara. Jangan pergi." Artan mencegah Dara. Jika Dara pergi kali ini, Artan tidak tahu lagi harus menggunakan cara apalagi untuk bertemu dengan Dara.

"Sudah kubilang, semuanya berakhir, Artan," ujar Dara.

Dara merasa sangat egois pada dirinya dan Artan, sudah terlihat jelas mereka masih mencintainya, tapi Dara memilih untuk pergi. Logikanya mengalahkan segala perasaannya. Dara masih berharap bahwa Artan menjelaskan semuanya.

"Oke. Kalau itu mau kamu. Tapi aku punya satu permintaan, apa boleh?" tanya Artan memohon. Permintaan yang menjadikan kesempatan terakhir baginya bersama Dara. Permintaan yang bisa memutuskan apalah hubungannya dengan Dara bia bertahan atau tidak.

"Permintaan apa?" tanya Dara sedikit penasaran.

Artan sedikit lega jika Dara tampak penasaran. Ini adalag usaha dan rencananya yang terakhir. Artan sedikit tersenyum menanggapi ucapan Dara.

"Aku minta waktu kamu satu hari penuh. Kita habiskan semuanya bersama. Dari pagi sampai pagi. Intinya aku mau waktumu 24 jam untukku. Hanya ada kamu dan aku, tidak ada oran lain. Kamu bisa?" Artan hanya berharap Dara bisa menyetujui permintaannya.

***

Halloo semuanyaaa.. Maaf yang baru update. Aku beberapa bulan ini sedang fokus sama naskah novel yang lainnya. Hehehe

Rencana mau menyesuaikan daily update lagi, tapi masih rencana. Karena aku sudah lamaaaaa banget nggak update :((

Doakan ajaa semoga bisa daily update yaa, terutama untuk cerita Artandara ini hehehe

Ohiyaaaaa, jangan lupa baca cerita baruku yaaa, yang judul "Kepada Hati yang sedang Patah".

Ditunggu komentar dan votenyaa yaaa :))

Artan dan Dara selalu merindukan kaliaaaaaaan :)

elaabdullaah

Artandara (MPH #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang