TIGA hari berlalu dan Xiaojun benar-benar menepati perkataannya untuk tidak membuka semua kertas yang ada di atas meja belajar. Bahkan ia juga membuang semua cokelat, pocky serta makanan yang di taruh di atas meja.
Xiaojun tidak ingin berurusan dengan Secret admirer sialan itu lagi. Namun meski begitu, ia selalu memasukan potongan kertas yang belum ia baca ke dalam tas.
Bel istirahat berbunyi. Xiaojun merenggangkan tubuh sebelum bangkit dari kursi. Pelajaran Matematika memang yang terburuk! Otaknya hampir terbakar.
"Ayo ke kantin!" ajak Yangyang semangat, perutnya sudah berbunyi sedaritadi.
Xiaojun mengangguk. Lalu mereka berdua keluar dari kelas dan pergi menuju kantin. Siswa/i berlalu lalang di koridor, sangat ramai sekali.
"Ibu serta Ayahmu jadi pergi ke luar kota nanti malam?" tanya Xiaojun pada Yangyang; mata hitamnya menatap si lelaki bersurai cokelat gelap.
"Ya begitulah. Kau jadi menginap kan?"
"Tentu."
Buk!
Xiaojun hampir saja jatuh jika tidak ada seseorang yang sigap menangkapnya di belakang. Ada seorang siswa yang berlarian dan tanpa sengaja mendorong tubuh Xiaojun.
Otomatis kepala Xiaojun menoleh ke belakang. Kedua bola matanya melebar saat menemukan siapa orang yang sudah membantunya.
"H-hendery?"
"Oh, berhati-hati lah ketika jam istirahat. Banyak yang berlarian di koridor." ujar Hendery dengan ekspresi wajah yang tidak bisa di baca oleh siapapun.
Yangyang hanya bisa mengangkat kedua alis; merasa terkesan saat mengetahui ternyata Hendery ada di hadapannya saat ini. Sang kapten basket sekolah!
Xiaojun menggaruk tengkuk yang tidak gatal. "Uhm tentu, terimakasih karena sudah membantu."
Hendery mengangguk. "Ya, tidak masalah Dejun." setelah itu ia pergi dari sana karena masih memiliki beberapa urusan.
Beberapa kali Xiaojun mengerjapkan mata sebelum akhirnya terkesiap. Tunggu!
Sejak kapan Hendery mengetahui namanya?! Jika pun tahu, pasti akan memanggil dengan sebutan Xiaojun, bukan Dejun!
"Jun, kau baik-baik saja?" tanya Yangyang bingung.
Xiaojun menggeleng. "Ke kantin saja duluan!" setelah itu ia berlari menuju kelas. Ada sesuatu yang aneh.
Yangyang mengangkat bahu acuh, lalu melanjutkan langkah kaki untuk pergi ke kantin.
Sementara itu kini Xiaojun sudah berada di dalam kelas dan membuka tas nya dengan tergesa. Mencari tiga lembar kertas yang tidak pernah ia buka.
••
Hei Dejun, apa kau baik-baik saja? Kau terlihat tidak nyaman dengan apa yang aku kirim dan aku tulis.
Aku tidak bermaksud buruk, hanya ingin mengagumimu..
X : Your Secret Admirer ♥
••
Aku membawakan banyak cokelat untukmu. Makan yang banyak ya? Kau terlihat sangat kecil dan kurus sekali. Tapi sepertinya tubuhmu pas di pelukanku.
Ah.. Jadi tidak sabar untuk mengakui semuanya..
X : Your Secret Admirer ♥
••
Aku merasa sedih sekali karena kau tidak membaca semua tulisanku.. Tapi tenang saja, aku tidak akan menyerah..
Semoga kau terus membuka kertas yang aku kirim ya?
Karena aku menyukaimu Dejun. Have a nice day!
X : Your Secret Admirer♥
••
Xiaojun mengusap wajah dengan kasar. Dejun, panggilan itu. Namun tidak mungkin Hendery yang notabene nya adalah pangeran sekolah mau mengirimkan semua kertas ini!
Bahkan satu sekolah saja tergila-gila akan sosok Hendery!
"Mungkin orang yang berbeda.. Ah sial!" erang Xiaojun frustasi.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Sticky Note《HenJun》✔
Short Story[Short Stories] Xiaojun hanya merasa heran, kenapa selalu ada sticky note dan berbagai macam makanan di meja nya setiap pagi? •BXB || HOMO || YAOI || GAY •Hendery x Xiaojun •Don't read if u don't like bitches.