[Short Stories]
Xiaojun hanya merasa heran, kenapa selalu ada sticky note dan berbagai macam makanan di meja nya setiap pagi?
•BXB || HOMO || YAOI || GAY
•Hendery x Xiaojun
•Don't read if u don't like bitches.
Tidak ada lautan jika tidak ada pasir I need you just like ocean need sand.
Hanya ingin kau tahu, aku begitu mengagumimu.
Happy Tuesday Dejun. Belajar yang benar oke?
X : Your secret admirer ♥
KEDUA bola mata Xiaojun tertutup. Sudah tiga hari ia terus mendapatkan secarik kertas di atas meja miliknya. Xiaojun tidak tahu siapa yang menaruh kertas itu disana!
"Yang kemarin?" Yangyang duduk di samping Xiaojun; matanya menatap secarik kertas yang ada di tangan si lelaki mungil.
"Ya. Aish, sebenarnya siapa yang menaruh surat seperti ini?!" seru Xiaojun kesal.
Ia tidak merasa senang tentu saja. Lagi pula, siapapun orang itu. Kenapa tidak memberitahunya secara langsung jika memang menyukainya?
Sangat tidak gentle!
"Kurasa dia benar-benar menyukaimu." gumam Yangyang sembari tersenyum lebar; lalu menepuk bahu Xiaojun sekilas.
"Aku tidak suka mendapatkan pengagum rahasia seperti ini. Seperti penguntit!" bukankah benar? Di hari pertama saja orang itu sudah mengetahui bahwa Xiaojun menyukai kit-kat. Lalu soal sweater kuning yang ia pakai.
Jujur saja, Xiaojun sedikit takut.
Yangyang menghela nafas. "Sudah, tidak perlu di pikirkan. Mungkin nanti juga dia merasa lelah." ia mengeluarkan ponsel dari kantung celana dan menyenderkan punggung pada kursi.
Membuka grup kelas untuk melihat pengumuman yang mungkin menarik.
Xiaojun menghembuskan nafas, lalu duduk di samping Yangyang. Wajahnya tertekuk kesal.
"Ah!" Yangyang memekik, kemudian melirik Xiaojun dengan binar di bola mata, "pulang sekolah nanti ada tanding basket. Mau ikut nonton?"
"Basket?"
"Uhm! Kapten tampan akan ikut bertanding pastinya."
"Kapten tampan?"
"Hendery! Siapa lagi kalau bukan dia?" ujar Yangyang jengah.
Xiaojun mencibir. Tidak buruk juga jika ia ikut menonton pertandingan seperti itu.
"Baiklah, aku ikut."
Tbc
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
