[22]

10.9K 2.6K 373
                                    

MALAM ini Hendery kembali mengajak Xiaojun pergi kencan; entah sudah yang ke berapa kali. Yang jelas lelaki tampan itu ingin membuktikan bahwa ia benar-benar mencintai Xiaojun.

"Sebenarnya kita mau kemana?" tanya Xiaojun penasaran; ia sudah duduk di dalam mobil. Tubuhnya di balut celana bahan berwarna putih serta kaus panjang pink soft.

Sementara Hendery memakai celana denim hitam dan kemeja biru muda; terlihat begitu tampan.

"Makan malam?"

"Kita sudah berkendara selama dua jam, mau makan dimana?" sungguh, sekarang sudah pukul delapan malam. Bukannya apa-apa, namun Xiaojun merasa lapar! Ia melewatkan makan malam karena Hendery.

Tangan Hendery bergerak; menggenggam jemari Xiaojun. "Sabar ya?"

Tidak ada yang bisa Xiaojun lakukan selain mengangguk. Hendery selalu bersikap manis, dan ia selalu terhipnotis dengan hal itu!

"Dery.."

"Ya?" Hendery tersenyum; menatap Xiaojun dari sudut mata.

"Soal pertanyaamu yang waktu itu.." Xiaojun mengigit bibir bawah; merasa gugup. Selama ini Hendery sudah bersikap manis padanya, memperlakukan Xiaojun dengan baik. Itu sudah cukup membuktikan bahwa lelaki tampan itu memang mencintainya.

"Yang mana?"

"Memintaku untuk menjadi kekasㅡ"

"Oke kau bisa menjawab ketika sudah sampai ya, Dejun?" sebenarnya Hendery juga tidak sabar dan ingin mendengar jawaban Xiaojun. Tapi ia sudah menyiapkan candle light dinner.

Xiaojun menghela nafas lalu mengangguk. "Uhm.."

***

Bibir Xiaojun terbuka ketika Hendery membuka penutup mata yang ia kenakan saat Hendery memarkirkan mobil tak jauh dari sana. Ia tidak menyangka jika lelaki tampan itu akan menyiapkan makan malam seperti ini!

"O-oh Tuhan!" kaki Xiaojun lemas! Ia tidak bisa bergerak; dadanya membuncah dan perutnya terasa tergelitik.

Hendery tersenyum. "Kau menyukainya?"

"Kau bercanda?! Tentu saja!"

Tawa lembut Hendery mengalun, ia merasa bahagia jika Xiaojun menyukainya. Tanpa menunggu lama, Hendery membawa Xiaojun untuk duduk di salah satu kursi putih itu; lalu ia mengisyaratkan pada dua orang pelayan yang berada di sana untuk membawakan menu utama.

Yah, dua orang pelayan itu adalah asisten rumah tangga di kediaman Hendery. Sungguh, saat ini Hendery ingin membuat Xiaojun tidak bisa melupakan malam ini. Jadi ia berusaha keras untuk menyusun semuanya.

"K-kau yang menyiapkan semuanya?" tanya Xiaojun takjub; ia menatap lampu-lampu yang terpasang pada pohon.

"Ya, di bantu oleh beberapa asistenku.." Hendery berdehem pelan, "ingin berbicara sekarang atau sesudah makan?"

Xiaojun mengulum bibir. "Apakah makananya masih lama?"

"Sekitar sepuluh menit lagi karena mereka harus memanaskan nya terlebih dahulu.."

"Kalau begitu kita bisa berbicara sekarang." ujar Xiaojun akhirnya. Ia hanya ingin mengungkapkan semuanya kepada Hendery secepatnya!

Senyum lebar tidak pernah luntur dari wajah Hendery. Ia menghela nafas dalam sebelum mengenggam kedua tangan Xiaojun. Matanya menatap lurus wajah manis Xiaojun yang kini di penuhi oleh rona merah muda.

"Kau tahu aku mencintaimu kan?" gumam Hendery pelan; ia mengecup punggung tangan Xiaojun lembut, "jadi bisakah kau menjawab pertanyaanku sekarang?"

"Y-ya.." jantung Xiaojun berdegup lebih cepat dari sebelumnya. Hendery mungkin bisa membunuhnya secara perlahan jika terus bersikap manis seperti ini.

"Aku tidak ingin mendengar penolakan saat ini. Jadi, aku akan memaksamu untuk menjadi kekasihku. Karena aku tidak bisa melepaskanmu, aku mencintaimuㅡsangat." ujar Hendery lugas; terdapat keseriusan di dalam bola mata cokelatnya.

Xiaojun tertawa pelan; ia melepaskan genggaman tangan mereka dan berdiri dari duduknya lalu berjalan hingga kini ia berdiri di samping Hendery.

"Aku tidak berniat untuk menolakmu. Apapun yang kau rasakan, aku juga merasakannya." gumam Xiaojun pelan; tersipu ketika Hendery berdiri hingga keduanya berhadapan.

"Aku tahu," Hendery tertawa geli dan segera menarik Xiaojun ke dalam dekapannya. Ia memberikan kecupan lembut di surai hitam lelaki manis itu. "Terimakasih karena sudah memberikan kesempatan kedua untukku.."

Xiaojun melingkarkan kedua tangan pada pinggul Hendery dan mengangguk; ia menenggelamkan wajah di dada bidang lelaki tampan itu.

"Kau berhak mendapatkan kesempatan kedua.."

"Aku mencintaimu.."

Xiaojun terkikik. "Aku tahu, aku juga mencintaimu.."

Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan seberapa bahagia nya Hendery sekarang. Ia sangat mencintai Xiaojun dan berjanji akan menjaga lelaki manis itu.

Tbc

Sticky Note《HenJun》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang