nine

114 19 0
                                    

   Hujan deras yang melanda Seoul, membuat Shin Hye kelabakan. Rumah itu bocor di mana - mana.
"Sebelum rumah ini terlanda banjir dan kita berdua tenggelam, sebaiknya kita pindah ke apartemenku," seru Sehun sambil melihat gadis itu pontang - panting memakai bak, ember, sampai panci untuk menampung air. Tapi tetap saja air keluar dari mana - mana.
"Rumah ini, apa tidak pernah kau perbaiki?" tanya cowok itu lagi. Gadis itu menghela nafas lalu menggeleng,
"Aku tidak punya uang sebanyak itu untuk memperbaiki rumah, lagipula aku tidak menduga hujan akan turun sederas ini," ujarnya sambil mengusap rambutnya yang basah dengan handuk. Sesaat kemudian, cewek itu mengibaskan rambut panjangnya yang belum terlalu kering. Sehun malah bengong melihat cewek itu, terpesona,
"Apa yang kaulihat?" tanya Shin Hye. Cowok itu berdehem sejenak lalu menggeleng,
"Tidak, kita bahas saja yang tadi soal pindah ke apartemenku, jangan khawatir, apartemen itu sedang kosong. Biasanya aku tinggal di sana hanya sendirian," jelas cowok itu, berusaha untuk tetap fokus pada masalah yang mereka hadapi. Ini bukan saatnya untuk malah tertarik pada cewek itu. Mereka harus pindah dari sini dan mencari cara agar dia bisa kembali. Itulah yang paling penting sekarang. Shin Hye menoleh sekeliling. Sehun benar, tidak mungkin mereka tetap bertahan di rumah itu.
"Baiklah, aku ikut ke tempatmu," Mereka lalu bergegas naik bus ke apartemen cowok itu, karena gadis itu bersikeras tidak mau pergi lagi dengan taksi.
    Gadis cantik itu bengong di depan apartemen besar itu. Tempat itu benar - benar mewah. Halamannya saja sangat luas dan dihiasi rumput hijau dan banyak pepohonan.
"Ayo masuk," seru Sehun sambil memberitahu gadis itu kode apartemennya.
"Kau gila ya? Untuk apa kau tinggal di tempat sebesar ini seorang diri?" seru gadis itu, sambil memencet kode pintu tempat itu. Sehun cuma diam, di samping gadis itu.
"Eh, kau siapa?" tegur seseorang dari belakang gadis itu. Shin Hye terkejut dan segera berbalik. Seorang cowok berdiri tak jauh darinya.
"Aku ingat kau, aku pernah melihatmu di lift rumah sakit. Kita satu lift. Kau ingat bukan? Sekarang kau ada di sini, tunggu sebentar, apa mungkin kau kekasih Sehun yang selama ini disembunyikan dari kami semua?" ujarnya.
Gadis cantik itu menggeleng,
"Bukan, aku hanya kebetulan mengenal Sehun," sahutnya sambil melirik hantu cowok di sampingnya.
"Kau punya kekasih rahasia?" bisiknya. Sehun menggeleng,
"Tidak, sebenarnya aku cuma mengarang saja, karena mereka selalu meledekku, karena aku jomblo," jelas cowok itu.
"Kalau kau bukan kekasih rahasianya, lalu darimana kau mengenal Sehun? Lalu apa yang sedang kau lakukan di tempat ini? Jangan - jangan, kau mau mengambil sesuatu, atau kau fans fanatik yang suka mengkoleksi barang milik artis?"desak cowok yang memergoki Shin Hye itu lagi. Gadis itu kembali melirik Sehun. Bagaimana ini? Bisa - bisa dia berakhir di penjara.
"Bilang saja padanya, kau memang kekasih rahasiaku," seru Sehun. Cewek itu terlihat keberatan, tapi dia tidak punya pilihan lain,
"Baiklah, aku akan berterus terang. Aku memang kekasih Sehun," ujarnya sambil mengangguk. Cowok itu tertawa, lalu mengulurkan tangan kanannya,
"Akhirnya, aku bisa bertemu denganmu. Senang rasanya bertemu dengan pacar Sehun. Aku  Baekhyun, teman satu boyband cowokmu itu," ujarnya. Shin Hye menyambut uluran tangan itu.
"Aku Park Shin Hye," jawab gadis itu.
"Baiklah, hari sudah malam. Kau pasti lelah datang ke tempat ini. Masuklah, besok kita bisa sama - sama ke tempat Sehun. Kau bisa menjenguk cowokmu itu," ujar Baekhyun.
Gadis itu mengangguk, lalu berbalik dan bergegas masuk,
"Kau tidak mau masuk?" tawar Shin Hye sambil menahan pintu. Baekhyun menggeleng,
"Tidak, sudah malam, aku pamit saja. Selamat malam,"
Cewek itu mengangguk dan menutup pintu.
Baekhyun berjalan pelan, melintasi tempat itu, lalu berdecak pelan.
Sehun beruntung, kekasihnya itu benar - benar cantik, batinnya dalam hati.

My Handsome Ghost Fanfic The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang