eight

112 19 0
                                    

    Shin Hye pulang ke rumahnya naik bus. Uangnya sudah habis untuk naik taksi ke rumah sakit. Itu semua karena Sehun memaksanya, ngotot minta naik taksi. Tidak tahan dengan ocehan bertubi - tubi cowok itu, gadis itu terpaksa menurut saja. Untunglah sekarang semua kembali normal. Gadis itu istirahat sejenak setelah tiba di rumahnya. Besok dia harus kembali kerja. Hari ini dia khusus cuti untuk mengantar cowok itu ke rumah sakit. Cewek itu menghela nafas pelan sambil melihat ke sekeliling rumah. Rumah itu terasa kosong dan sepi tanpa kehadiran hantu cowok itu. Cewek itu kembali menghela nafas, baru kali ini dia merasa kesepian, padahal selama ini dia juga selalu tinggal sendiri semenjak kedua orang tuanya meninggal. Dia juga tidak punya sanak saudara. Tapi kini dia merindukan kecerewetan hantu yang baru dikenalnya itu.
      Gadis itu baru saja tertidur sebentar, saat mendengar suara seseorang memanggil namanya. Shin Hye membuka matanya dan terkejut melihat Sehun berdiri di sampingnya.
"Kau, kenapa kau malah balik lagi ke sini? Bukankah seharusnya kau kembali ke tubuhmu?" tanya Shin Hye. Cowok itu malah terlihat kesal,
"Rumahmu ini jauh sekali. Susah payah aku kembali ke sini, ini semua karena kamu meninggalkan aku di rumah sakit itu," gerutunya.
"Lalu tubuhmu? Kan kamu sudah kembali?"
"Kembali apaan? Tubuhku yang kurang ajar itu malah membuatku terpental jauh," tambah cowok itu lagi. Shin Hye menahan tawa mendengar ucapan cowok itu.
"Eh, itu kan tubuhmu sendiri, jadi artinya kamu gagal kembali ke tubuhmu?" Sehun cuma diam dan mengangguk,
"Kau ini bagaimana? Kalau mau bantu ya bantu sungguhan dong, cari cara biar aku bisa kembali ke tubuhku," ujarnya. Shin Hye menggeleng,
"Aku juga tidak tahu, selama ini aku membantu arwah pergi dengan tenang, bukan arwah yang ingin kembali." Sehun diam termenung,
"Apa aku harus mengumpulkan tiga tetes air mata ya?" ujarnya. Cewek itu terkikik mendengarnya,
"Itukan cuma dalam film, tapi boleh juga tuh, coba aja, kan banyak penggemarmu yang menangis buat kamu. Kumpulin aja air mata mereka," sahutnya asal.
"Jadi gak bisa ya? Kalau gitu sementara aku tinggal denganmu, tapi aku gak mau tinggal di rumah yang mau roboh ini,"
"Lalu tinggal di mana? Ini kan rumahku, kalau tidak tinggal di sini, terus dimana?"
"Iya di apartemenku, apartemenku itu mewah dan besar, kita tinggal di situ,"
"Nggak mau, aku mau tetap tinggal di sini. Meski jelek, ini rumahku, kalau kau mau tinggal di tempatmu, tinggal aja sendiri,"
Sehun berdiri diam sejenak,
"Mana bisa begitu, kamu harus ikut aku dan membantuku hidup lagi,"
"Kalau begitu kita tetap tinggal di sini, dan ingat kau jangan coba berbuat macam - macam," seru cewek itu. Sehun mengalah. Dia mengangguk setuju. Terpaksa dia mau tinggal di rumah kecil itu. Lalu dia teringat ucapan gadis itu dan merasa geli. Macam - macam? Memangnya arwah seperti dia bisa berbuat apa pada gadis di dekatnya itu?

My Handsome Ghost Fanfic The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang