#part 38

153 8 5
                                    

Satu bulan kemudian...

***

Play songs
Waktunya sendiri (hanin dhiya)

****

Bulan berganti, hari berganti, namun tahun masih tetap sama
Gadis ini sedikit merubah dirinya menjadi lebih baik lagi dari bulan bulan sebelumnya dirinya perlahan mulai bisa tersenyum, ceria. Dan tidak sering menangis dan berdiam diri di kamar.

Dan sekarang di pagi ini dirinya sedang sarapan bersama keluarganya

Setelah selesai sarapan pagi seperti tradisi mereka. Akan mengobrol hal hal apa saja

"Pah, bun, renzo mau lanjut kuliah sekarang boleh?" tanya renzo di sela sela perbincangan

"Kok kamu nanya sih. Bunda sama papa mah dukung kamu selalu, malah bunda nunggu kamu ngomong ini" ucap dewi

"Hehe, renzo pikir pikir pas semalam renzo mau masuk fakultas kedokteran deh bun, nilai IPA renzo kan bagus bun sayang kalau gak di manfaatin. Boleh kan bun kalau renzo ngambil jurusan fakultas kedokteran?"

"Iya boleh kok kamu jadi dokter bagus kok bunda setuju, mau dimana kuliahnya. Di sini apa di luar negri?" tanya dewi

"Hmm di sini aja deh bun, terlalu jauh di luar"

"Yaudah. Kapan kamu mau daftarnya?"

"Minggu depan bun"

"Yaudah kamu siapin semuanya ya"

"Iya bun"

"Yakin mau jadi dokter?" tanya rangga tiba tiba

"Yakin kok bang. Kenapa emng nya kalau gua jadi dokter?"

"Ya gpp sih, yaudah ah mau mandi " ujar rangga dan melesat dari meja makan

"Abang ihh jorokkk belum mandiii" teriak renzo dan di balas tawa oleh rangga

🌻🌻🌻

Kini renzo sedang merapihkan meja belajar nya dan membuang barang barang yang sudah tak layak pakai, namun ketika ia sedang merapikan buku buku ia melihat secarik kertas note jatuh ke lantai, ia mengambil kertas itu dan membaca nya

"Kertas note apa ini? Perasaan gue gak punya stick note deh" ucapnya lalu membuka sticks note itu

Isinya adalah sebuah puisi indah dan penuh rasa namun disitu tak ada tanda apapun tanda pemilik sticks note itu, ia lupa pemberian siapa apa mungkin erlan? Tidak tidak erlan tidak pandai membuat puisi, namun milik siapa ini.? Ia mengulang ulang membaca puisi itu entah ia suka dengan isinya

Namun hatinya bilang jika ini tulisan erlan dan puisi buatan erlan karna setiap kata katanya setiap baitnya mengarahkan hubungannya dengan erlan mungkinkah ini erlan? Tapi kapan ia memberikanya?

Semesta berperan elok
Dengan cara yang tak mencolok
Mengambil bagian dalam batasan
Kisah kita yang tak bertuan

Semesta tempat berpijak
Kita yang telah bersajak
Dibawah langit ku pandang serupa
Kisah kita abadi dalam aksara

My Best Friends( Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang