#part 44 hancur

203 11 4
                                    


"Bunda, bunda bisa kok ikhlasin renzo, tasya yakin bunda kuat kok, bunda harus bisa" ucap tasya kepada dewi seraya memeluk dewi, dan sampai sekarang dewi masih terus mengeluarkan air mata, dewi masih belum bisa merelakan kepergian renzo untuk
secepat ini, ia masih ingin di dekat renzo di masa tua nya

"Harus nya bunda yang meninggal, bukan renzo, dia masih muda dia masih punya cita cita, bunda  gak rela!" ucap dewi terus menerus menangis, sambil memeluk pemakaman renzo, tanah kuburan itu ia rauk rauk, baju dewi sudah kotor terkena tanah kuburan renzo

"Ini takdir allah bun, bunda harus ikhlas biar renzo tenang di alam sana" ucap anjani mendekat ke arah dewi lalu ia peluk tubuh dewi menenangkan nya

Rangga  pun sama ia menghampiri dewi dan memeluk tubuhnya, semua tidak ada yang rela atas kepergian renzo, namun mau bagaimana lagi ini takdir allah, dan tidak ada yang bisa melawan takdir nya

Setelah itu semua pergi meninggalkan pemakaman itu, hanya tertinggal keluarga saja di sana

"Semoga kamu tenang di alam sana ya nak, papah sayang sama kamu" ucap rizal mengelus batu nisan yang tertera nama renzo, rizal ingin tegar agar bisa mengikhlaskan renzo

"Bun kita pulang yuk, udah mau sore bunda pasti capek" ucap rangga kepada dewi, pandangan mata dewi kosong, matanya sembab dirinya hancur berantakan

Lalu dewi mencium nisan itu, lalu pergi meninggalkan tempat itu, tempat yang sangat membuat semua orang terpukul

Mereka sudah meninggalkan pemakanan itu dan hanya tersisa seorang pria dengan keadaan yang frustasi , pria itu terus saja mengelus nisan nama renzo, sekali kali ia berbicara dan tersenyum walau hatinya merasakan begitu sangat sesak dan sakit menerima ini semua

Bahkan pria itu menyalahkan dirinya sendiri karna telah menyia nyiakan sosok perempuan yang ia cintai, dan ya dia adalah erlan, erlan masih berada di sana, dia merasa sangat terpukul dengan ini semua. Dia belum bisa menerima, perempuan yang sangat ia cintai. Perempuan yang sangat ia sayangi kini pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya

Mungkin ini karma untuknya karna pernah meninggalkan renzo, namun balasan ini sungguh menyakitkan bagi dirinya dan juga semua orang yang mencintai renzo

"Maafin aku sayang, aku salah aku salah, aku salah, dulu udah ninggalin kamu, bahkan aku sekarang seperti lelaki yang tak berguna di dunia ini, aku pengecut aku bodoh! Aku bodoh!" ucap erlan sambil menjambak rambut nya kasar, dan air mata mengalir di pipinya, sesak, sakit, hancur itulah yang erlan rasakan untuk sekarang, ia merasa tidak berguna lagi hidup di dunia tidak berguna

"Aku brengsek! Aku brengsek ren, aku gak rela kamu pergi" ucap erlan getir. Lalu ada seseorang yang menepuk pundaknya, dan erlan menoleh ke arah orang itu, orang itu tersenyum hambar

"Ikhlaskan dia, biar dia tenang di sana, lo jangan nangis kaya gini. Dan sekarang lo bisa rasakan apa yang renzo rasakan waktu lo ninggalin dia!" kata pria itu ketus

"Gua brengsek gua cowo brengsek hito, lo boleh maki maki gua lo boleh, gua terima semua nya, gue tahu gua cowo yang gak bersyukur punya cewe kaya renzo, gua bodoh!"

"Dan sekarang lo baru berpikir kaya gitu, kemana aja lo?" ucap hito sambil tersenyum miring

Erlan  hanya diam sekarang. Ia tidak sanggup berbicara ia tidak sanggup dan hito pun tahu sakitnya erlan

"Gua gak mau berantem di sini, kasihan renzo, lo balik tinggalin dia di sini" ucapnya menyuruh erlan pulang

Erlan mencium nisan itu "aku pergi ya, semoga kamu tenang di sana. Aku selalu setiap saat mengunjungi kamu sayang, aku sayang banget sama kamu sampai kapan pun itu, semoga kamu mendapatkan dunia yang indah di sana. Aku pergi selamat tunggal yasmin lorenzo" ucapnya dan meneteskan sedikit air mata lalu ia mencium nisan itu dan pergi meninggalkan pemakaman itu

My Best Friends( Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang