Part 12

8.9K 733 39
                                    

'Ya Allah,  Ya Rohman. Ya Allah,  Ya Rohim. Ampunilah segala kesalahan dan kekhilafanku selama ini. Ya Allah,  Ya Robbi,  berikanlah aku kesabaran yang tiada batas. Karuniakanlah aku dengan sifat keridhoan. Peliharalah lidahku dari kata-kata nista dan berikanlah aku kekuatan dalam menghadapi ujian dan cobaan yang engkau berikan kepadaku. Ya Allah Ya İlahi,  jika suamiku adalah pilihanmu,  maka berikanlah aku kekuatan dan keyakinan untuk terus bersamanya. Jika suamiku adalah suami yang akan membimbingku,  maka karuniakanlah aku sifat kasih dan ridho atas segala perbuatannya. Jika suamiku adalah pria untuk surgaMu,  maka limpahkanlah aku dengan sifat tunduk dan tawadduk akan segala perintahnya. Jika suamiku adalah Jodoh yang di rahmati oleh-Mu,  maka berilah aku kesabaran dalam menghadapi sifatnya. Tetapi ya Allah,  jika suamiku di takdirkan bukan hanya untuk aku seorang,  maka tunjukkan aku jalan terbaikMu,  supaya aku bisa menghadapi semua ini. Jika suamiku tertarik akan keindahan duniawi,  maka limpahkanlah aku kesabaran untuk terus membimbingnya. Ya Allah ya İlahi,  jika aku lalai dalam menjalankan kewajibanku sebagai seorang istri,  maka hukumlah aku di dunia tetapi jangan di akhiratMu. Jika aku ingkar dan durhaka,  maka berilah aku petunjuk ke arah rahmatMu. Ya Allah,  sesungguhnya aku lemah tanpa petunjukMu,  aku buta tanpa bimbinganMu,  aku cacat tanpa hidayahMu,  aku hina tanpa rahmatMu. Ya Allah kuatkanlah hati dan semangatku. Tabahkanlah aku dalam menghadapi semua ujian dan cobaanMu. Jadikanlah aku istri yang bisa di senangi oleh suami. Bukakanlah hatiku dalam menghayati agamaMu. Bimbinglah aku menjadi istri yang sholehah. Hanya kepadamu aku memohon dan hanya kepadaMu aku berpasrah diri,  karena aku sadar aku hanyalah insan yang seringkali keliru dan seringkali tergiur akan keindahan duniaMu. Ya Allah ya Tuhanku,  aku hanya ingin menjadi istri yang di rahmati,  istri yang di kasihi,  istri yang sholehah,  istri yang senantiasa ada di hati suamiku. Amin Amin Amin Ya Robal Alamin...'
Lantunan doa Rima dalam solat malamnya. Air mata berderai deras tanpa mampu bisa ia tahan lagi. Hatinya sangatlah terluka,  tetapi dengan mencurahkan rasa sakit itu kepada Allah,  rasanya bebannya sedikit berkurang dan rasa sesak di dadanya mulai lega.

Kanaya,  kau tau bukan,  aku sangatlah mencintaimu. Kamu tau kalau hanya kamu yang ada di dalam hatiku!

"Aku bahkan tidak tau perasaanku pada Rima bagaimana,  aku menyayangi dia karena dia istriku dan ibu dari anak-anakku. Aku menghargai dia sebagai istriku dan aku suaminya. Di dalam hatiku hanya ada namamu saja,  Kanaya. Kau tau itu!"

İa sedikit menoleh ke arah ranjang dimana suaminya terlelap. Kata-kata Akbar kembali terngiang di telinganya bagaikan petir yang terus menyambar hatinya.

"Apa tak ada cinta untukku?" gumam Rima.

###

Hari demi hari berlalu dan Rima masih menahan dirinya dengan segala kesakitannya. İa tetap berusaha tegar,  walau sesungguhnya ia tak sanggup untuk berdiri. İa berusaha kuat untuk anaknya dan janin yang ada di dalam kandungannya. İa tak ingin berlarut-larut memikirkannya yang malah membuatnya stres dan berdampak pada kehamilannya. İa memilih pasrahkan segalanya dan berserah diri pada Allah.

###

Suatu hari Akbar pulang sore hari dengan wajah pucat.

"Abi,  ada apa?" tanya Rima kaget melihat kondisi Akbar.

"Aku merasa kurang sehat. Perutku rasanya sakit, " gumam Akbar.

"Kita ke rumah sakit yah, " ucap Rima.

"Tidak perlu."

"Tidak,  kita ke rumah sakit sekarang."

Rima membawa Akbar ke rumah sakit. Ternyata bagian pencernaannya terganggu. İa harus di rawat inap di rumah sakit karena kondisinya.
Rima dengan setia mendampingi Akbar di rumah sakit hingga tak lama datanglah keluarga Akbar.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Amierra.

"Belum ada perkembangan,  mas Akbar tetap tidak mau makan."

"Kamu ini bagaimana sih,  Rima. Kamu kan istrinya,  harusnya kamu bisa membujuk Akbar untuk makan." Oma Akbar mulai mengeluarkan kata-kata pedasnya.

"İni bukan salah Rima,  Oma. Akbar memang tidak mau makan, " ucap Akbar yang entah kenapa kali ini dia membela Rima.

"Tetap saja seharusnya Rima tuh berusaha mencari cara supaya Akbar bisa makan. Suami tuh saat sakit, manjanya melebihi anak kecil. Harusnya kamu perlakukan Akbar layaknya anak kecil. Jangan diam saja seperti ini, " seru Oma masih dengan nada sinis dan tajamnya.

"Sudahlah Ma,  jangan membuat keributan. İni rumah sakit, " ucap Djavier mencoba menengahi.

"Menantumu itu sudah gagal menjadi seorang istri, " seru Oma.

Hati wanita mana yang tak terluka di katakan gagal menjadi seorang istri untuk suaminya. Selama ini Rima selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk Akbar. İa menyerahkan segalanya pada suaminya itu, termasuk seluruh hatinya yang sekarang malah hancur lembur tak bersisa.

Apa benar ia telah gagal menjadi seorang istri,  hingga suaminya sendiri memilih mencintai wanita lain yang jauh di atas Rima.

Kanaya adalah sosok wanita dewasa yang cantik dan anggun. Setiap tutur katanya yang bagus mampu menghipnotis orang-orang,  bukan hanya keunggulan dalam fisik dan attitude dalam berbicara,  tetapi juga dia juga begitu keibuan dan sangat lembut. Apa karena alasan itu Akbar mencintai Kanaya di banding dirinya?

###

TBC...
27-04-2019

Jangan Duakan Aku, Mas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang