Park Chanyeol II

1.1K 153 63
                                    

Park Chanyeol

Part II

Wu Yifan memandang pantulan dirinya di dalam cermin yang terpasang di dinding kamar mandi. Laki-laki berusia 35 tahun itu mematut penampilannya sekali lagi sebelum kembali ke meja kerjanya.

Yifan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang. Pukul 18.00 petang waktu itu dan Yifan sedang bersiap untuk menghadiri sebuah acara yang diadakan oleh kakak tingkat di kampusnya dulu, Jung Yunho.

"Sudah merasa lebih baik?" Tanya Yifan ketika seseorang itu menjawab teleponnya.

"Hn." Meksipun jawabannya hanya gumaman.

"Apa yang sedang kau lakukan sekarang?" Yifan memainkan korek api di tangannya. Ia sudah berencana untuk pulang terlebih dahulu lalu berganti pakaian, namun ia pikir hal itu hanya akan membuang-buang waktu. Toh Yifan juga selalu menyiapkan pakaian ganti di kantor seandainya ada acara mendadak seperti ini.

Semua karyawan di Sun-profit telah kembali ke rumah masing-masing. Suho sempat menawarkan diri untuk mengantarkan Yifan menuju tempat yang dimaksud, namun laki-laki itu memilih untuk naik taksi dan pergi ke acaranya sendiri.

"Aku sedang menyirami tanamanku." Kata suara dari seberang.

Suasana kantor yang telah senyap membuat Yifan bisa mendengarkan suara dari speaker ponselnya dengan lebih baik. Ada suara angin dan air yang bergemiricik. Itu adalah suara khas di balkon apartemen Chanyeol ketika pemuda itu berkutat dengan tanamannya.

Yifan menyembunyikan helaan nafas leganya. Topik pembicaraan seharian ini benar-benar menguras energi dan pikirannya.

"Aku akan menutup teleponnya kalau begitu. Sampai nanti--atau mungkin besok, kau pasti sudah tidur kalau aku pulang nanti..." Kata Yifan sengaja menggantung kata-katanya. Ia berharap hal itu akan memancing sesuatu dari dalam diri Chanyeol.

"Hn." Tapi gumaman itu lagi-lagi menjadi jawabannya.

.
.
.
.
.

Park Chanyeol meletakkan gembor air yang ia gunakan untuk menyirami tanaman kaktus dan tunas-tunas mawar liar yang baru beberapa saat ia tanam. Pemuda itu mencengkeram ponsel di tangannya setelah menggunakan benda itu untuk mengangkat telepon dari Yifan--bosnya di kantor sekaligus teman tidurnya beberapa kali.

Chanyeol telah bersiap dengan mengenakan sebuah hoodie berwarna abu-abu dan celana jeans panjang. Flashdisk yang berisi video sex-tape nya dengan Yunho telah tergeletak di meja. Namun pemuda itu belum memiliki daya untuk pergi meninggalkan rumah dan menyerahkan benda itu.

Pemuda berusia 28 tahun itu kemudian berjongkok di balkon apartemennya. Angin malam berhembus kencang serta langit terlihat lebih gelap dari biasanya. Hujan kemungkinan turun malam ini. Hujan di musim panas setelah sekian lama.

Chanyeol memperhitungkan kembali untung-rugi dari tindakan yang akan ia ambil setelah ini. Siapa yang sebenarnya ingin Chanyeol selamatkan dengan menyerahkan video itu pada Yunho? Apakah dirinya sendiri? Nama baik keluarganya? Atau identitas aslinya di hadapan Yifan?

Inilah yang paling Chanyeol takutkan ketika ia menjalin hubungan dengan seseorang. Ia mulai terlalu mempedulikan mereka dan mengabaikan diri sendiri dalam prosesnya.

TOUGH PILLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang