J'ai beaucoup de mal de coeur

1K 152 23
                                    

I have a lot of heartache

Di usianya yang ke 24 tahun, Park Chanyeol mulai bergabung secara resmi dengan perusahaan Park Group Corporate yang berbisnis dalam bidang perhotelan dan penanaman saham di beberapa perusahaan kecil. Perusahaan itu disebut bisnis keluarga karena memang selain dikelola sendiri oleh anggota keluarga Park, tetapi juga diwariskan secara turun temurun. Dan karena keluarga itu masih menganut tradisi leluhur mereka, maka yang berhak untuk meneruskan perusahaan setelah Tuan Park, Ayah Chanyeol, adalah anak laki-lakinya, meskipun ia adalah anak kedua.

Meskipun tidak langsung diberikan jabatan tinggi di perusahaan itu, namun peran Chanyeol di sana tetaplah penting. Ia harus menghadiri beberapa meeting dengan klien, melakukan evaluasi setiap hari dan tentu saja membuat laporan untuk Ayahnya. Karena ia sudah terbiasa dilatih menghadapi pekerjaan-pekerjaan itu sejak kecil, Chanyeol tidak terlalu mengalami kesulitan.

Bagi orang tuanya, ketika Chanyeol baru saja kembali dari tempat yang mereka sebut tempat penyembuhan itu, ia adalah seseorang yang terlahir kembali. Ia adalah orang yang baru saja sembuh dari sakit. Tapi mereka tidak pernah bertanya, sebenarnya apa yang Chanyeol rasakan setelah itu.

Dan entah memang ada yang aneh dengan isi kepalanya, Chanyeol memiliki caranya tersendiri untuk tetap bertahan di tengah-tengah keluarganya. Seperti ketika ia dengan sengaja mengisi jawaban salah ujian seleksi masuk perguruan tinggi—atau bahkan tidak mengisinya sama sekali, Chanyeol juga mempunyai sebuah cara untuk mengacaukan rencana keluarganya. Meskipun ia sendiri ikut hancur di dalamnya.

Dalam satu hari, Chanyeol bisa menghadiri rapat sampai hampir 3 kali. Setiap rapat bisa berlangsung selama satu atau dua jam, tergantung dari isi rapat dan bagaimana pesertanya berdebat. Chanyeol biasanya tidak datang sendiri, ia akan didampingi seorang asisten yang selalu siap untuk memenuhi kebutuhannya.

Salah satu agenda rapat hari ini adalah bertemu dengan sebuah tim dari perusahaan lain yang berminat untuk bekerja sama dengan Park Group Corporate. Chanyeol biasanya tidak menghadiri tipe rapat seperti ini, tetapi Tuan Park yang sepertinya mulai percaya dengan putra bungsunya itu memberikan tugas untuknya.

Si ketua tim, yang bernama Jung Yunho, memberikan presentasi singkat mengenai apa saja yang mereka tawarkan dalam kerja sama itu. Chanyeol memperhatikan setiap gestur dan gerak bibir laki-laki itu. Yunho yang memiliki postur tubuh tinggi dan tegap membalas tatapan pemuda itu. Mungkin perbedaan usia mereka sekitar 10 tahun, Yunho tidak terlihat setua itu.

"Let's take a break." Kata Chanyeol setelah Yunho menyelesaikan presentasinya.

"Aku akan ke toilet sebentar." Pemuda itu kemudian bangkit dan berjalan menuju toilet yang berada di luar ruangan itu sendiri.

Lantai paling atas hotel Park di Pulau Jeju itu memang khusus diperuntukkan untuk ruang rapat dan pertemuan antar pebisnis. Maka tidak mengherankan jika koridor di lantai itu terlihat lebih lengang daripada yang lain karena hanya orang-orang tertentu dan berkepentingan saja yang bisa berada di sana.

Chanyeol tidak mendengar pintu toilet itu terbuka setelah ia menyelesaikan urusannya dan menemukan Yunho tengah mencuci tangannya di wastafel sambil menghadap ke arah cermin. Pemuda itu membungkam mulutnya dan berdiri di samping laki-laki itu untuk mencuci tangannya.

"Nice outfit." Kata Yunho tiba-tiba membuka suaranya.

Chanyeol melirik ke arah laki-laki yang kini tengah memandangnya. Pemuda itu mendengus. Yunho secara terang-terangan tengah memperhatikan lekuk tubuhnya.

"Itu benar-benar pujian atau ada tujuan lain di kepalamu?" Tanya Chanyeol sambil meraih selembar tissue dan mengeringkan tangannya.

Kali ini Yunho yang mendengus dan menatap pantulan wajahnya di hadapan cermin. Laki-laki itu sepertinya sadar bahwa ia memang tampan.

TOUGH PILLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang