cigarettes et parfums

4K 218 36
                                    

Pairing: Kris X Chanyeol
Disclaimer: All characters belong to their own
Warning: Boys love.
.
.
Mt_Chan proudly presents...
.

"TOUGH PILL"
.

Terkadang, takdir itu seperti sebuah badai pasir kecil yang terus berubah arah. Ketika kau mencoba untuk mengubah arah tujuanmu dan menghindarinya, badai pasir itu justru mengejarmu. Kau berbalik lagi, lalu badainya ikut menyesuaikan. Lagi dan lagi kau mempermainkannya, seperti sebuah dansa yang berbahaya dengan kematian sebelum fajar. Kenapa? Karena badai itu bukanlah sesuatu yang menyerang dari jauh, sesuatu yang tidak ada hubungannya denganmu. Badai itu adalah dirimu, sesuatu dari dalam dirimu. Maka yang bisa kau lakukan adalah menyerah padanya, tutup mata dan telingamu, kemudian masuk ke dalam badai itu dan melewatinya, langkah demi langkah. Tidak ada matahari di dalam sana, atau bulan, atau arah, tidak ada waktu. Hanya ada pasir putih yang bergulung di udara. Kemungkinan mereka akan mencelakaimu, membuat kulitmu berdarah. Kau harus bertahan di dalamnya hingga badai itu berakhir. Dan hingga saat badai itu berhenti, kau mungkin tidak akan ingat bagaimana melewatinya, bagaimana kau bisa bertahan di dalam sana. Kau bahkan tidak yakin apakah badai itu telah benar-benar berakhir. Tetapi sesuatu hal yang pasti adalah ketika kau keluar dari badai itu, kau bukan lagi orang yang sama seperti ketika kau masuk ke dalamnya.
-Haruhi Murakami dalam "Kafka on the Shore"
.
.
.
Bagi sebagian orang, mereka menjalani hidup pada apa yang ada di hadapan mereka. Mereka percaya bahwa hidup ini seperti air yang mengalir begitu saja, mengikuti arus, hingga pada akhirnya ia akan sampai di muara, entah kapan atau di mana. Pandangan itu tidak salah, tidak akan ada yang menyalahkan. Tetapi ada sebagian orang di luar sana yang juga percaya bahwa hidup yang mereka jalani ini adalah sebuah misi yang memiliki tujuan tertentu dan perlu direncanakan dengan matang. Bahwa manusia sudah mempunyai tugas yang ia emban sejak dalam kandungan dan harus diselesaikan selama mereka hidup.

Maka sebagian orang itu kerap kali bertanya, atas dasar apa mereka dilahirkan? Atau tugas macam apa yang harus mereka selesaikan? Mereka sering kali terlena dengan pertanyaan-pertanyaan filosofis itu hingga lupa bahwa dengan menjadi hidup itu sendiri adalah sebuah tujuan yang harus mereka selesaikan.
.
.
Tepat pada pukul 06.00 pagi, alarm di sebuah kamar berbunyi. Beberapa detik kemudian, seseorang, yang sebelumnya bergelung di atas ranjang dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya kemudian bangkit dan mematikannya. Tanpa meregangkan tubuhnya pemuda itu beranjak dan membuka setiap tirai yang menutupi jendela kamarnya. Tidak ada matahari karena sudah sejak satu bulan yang lalu musim dingin dimulai. Pemuda itu kemudian meraih sebuah gembor dan mengisinya dengan air hingga penuh.

Pintu kaca balkon yang terhubung dengan kamarnya ia buka dan ia kemudian disambut dengan deretan pot kecil berisi tanaman kaktus. Embun yang sebelumnya menempel di tanaman itu telah membeku hingga membentuk bunga es di sekitarnya. Pemuda itu menyiramkan air dari gembor yang tadi ia bawa pada tanaman yang tidak seharusnya sering disiram itu.

Namanya Park Chanyeol. Usianya 27 tahun. Kegiatan yang baru saja ia lakukan itu adalah sebuah rutinitas yang mulai ia jalani sejak enam bulan terakhir. Tepatnya ketika ia memutuskan untuk pindah dan menetap sendiri di sebuah apartemen yang terletak di pinggiran kota Seoul, Korea Selatan.

Apartemen itu tidak begitu luas. Ada sebuah kamar tidur, dapur, toilet, balkon dan sebuah ruang kosong yang ia isi dengan tv dan rak buku. Pemuda itu beruntung karena penyewa sebelumnya memilih untuk meninggalkan beberapa barangnya sehingga bisa ia gunakan tanpa membelinya, seperti kulkas, meja dan dipan untuknya tidur.

Hari ini adalah hari Senin. Hari pertama Chanyeol bekerja. Hari Jumat sebelumnya Chanyeol menghadiri sebuah wawancara kerja dan satu hari setelahnya ia mendapat telepon bahwa ia bisa mulai bekerja hari ini.

Untuk sampai di tempat kerjanya, Chanyeol perlu naik sebuah bis yang memakan waktu kurang lebih 45 menit untuk sampai di sana. Dari halte, ia masih harus berjalan sekitar 500 meter dan naik di lantai empat gedung perkantoran itu. Tempat itu adalah sebuah kantor penerbit kecil untuk buku dan majalah. Hanya ada beberapa orang karyawan di dalamnya. Pekerjaan Chanyeol di dalam kantor itu bukan sebagai editor, penata lay out atau graphic designer, tapi ia adalah seorang Cleaning Service.

TOUGH PILLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang