serre-moi

1.3K 147 40
                                    

hug me

Wu Yifan menyalakan rokoknya begitu ia turun dari taksi yang ditumpanginya. Pada pukul 08.30 pagi ini, ia telah berdiri di depan sebuah gedung yang baru pertama kali ia datangi. Bentuk gedung yang menjulang tinggi dan megah itu terlihat ingin mengintimidasi siapa pun yang berani menatapnya. Termasuk laki-laki yang kini memilih untuk menghabiskan rokoknya itu sebelum masuk ke dalamnya.

Hari ini adalah persidangan pertama perceraian Wu Yifan dan Liu Yifei. Mereka berdua sebetulnya tidak perlu datang dan cukup diwakilkan oleh pengacara masing-masing saja, tapi saat itu Yifan dan Yifei merasa bahwa mereka harus melewati proses ini bersama. Yifan menjabat tangan seorang pengacara yang ia tunjuk untuk mendampinginya selama proses perpisahan itu ketika ia akhirnya masuk ke dalam gedung. Yifei juga sudah hadir dengan pengacaranya sendiri.

Wanita bertubuh tinggi dan ramping itu menghampiri Yifan dan menjabat tangannya. Yifei terlihat ragu-ragu apakah ia harus memeluk Yifan atau tidak, namun laki-laki yang sepertinya sudah hafal betul dengan gestur tubuhnya itu kemudian melingkarkan kedua lengannya pada bahu Yifei tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Agenda persidangan kali itu adalah pembacaan data dan gugatan dari pasangan itu. baik Yifan dan Yifei hanya bisa tertunduk dan mendengarkan dengan baik-baik apa saja yang harus mereka lakukan atau penuhi. Mereka berdua sepakat untuk melewatkan proses mediasi dan melanjutkan proses pada persidangan selanjutnya yang akan digelar setelah hakim memberikan jadwal.

Persidangan yang terbilang singkat itu selesai pada pukul 10.00. Yifan sedang berdiskusi dengan pengacaranya ketika Yifei berpamitan dan mengatakan sampai jumpa di persidangan selanjutnya. Yifan hanya mengangguk dan memeluk wanita yang akan menjadi mantan istrinya itu.

"Mengenai pembagian harta gono-gini, aku sarankan sebaiknya kalian menjual semua aset yang kalian miliki dan membagi uang tunainya. Proses itu lebih mudah dan tidak merepotkan." Jelas pengacara yang Yifan sewa saat itu.

Namun penjelasan itu tidak ada yang masuk ke dalam telinga Yifan ketika laki-laki itu sibuk memandang punggung Yifei yang berjalan semakin menjauh darinya.

"Kau baik-baik saja?"

Yifan meminta maaf dan buru-buru mengeluarkan rokoknya dengan tangan gemetaran.

.

.

.

.

.

Suho bangkit dari tempat duduknya dan berusaha mengumpulkan perhatian teman-teman satu kantornya setelah ia mendapatkan sebuah pesan singkat dari Yifan.

"Guys, hari ini kita makan siang di luar." Kata Suho yang segera disambut dengan meriah oleh para karyawan.

"Kau mau mentraktir kami? Wow tumben sekali." Komentar Jongdae.

Karyawan yang lain mengangguk sementara Suho mendecakkan lidahnya. Laki-laki itu membereskan pekerjaannya sebelum mengambil mantelnya.

"Kita sebaiknya keluar sekarang. Yifan sudah menunggu restoran." Kata Suho sambil melirik ke arah arlojinya.

"Sudah ku duga kalau Suho hyung tidak mungkin mentraktir kita." Gerutu Jongin ketika mengetahui Yifan akan ada bersama mereka.

Mereka segera beranjak dari meja masing-masing dan mengekor Suho keluar dari kantor. Chanyeol menekan tombol lift yang akan membawa mereka menuju lantai dasar.

"Oh iya, kalian tahu sendiri apa yang Yifan lakukan hari ini. Kita sebaiknya tidak membahas hal itu di hadapannya." Pesan Suho ketika mereka keluar dari lift.

TOUGH PILLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang