Warning!
Part terpanjang dari semua part perkenalan kamar."Bundaaa, Haikal gak mau mondok," rengek Haikal pada bundanya.
"Emang siapa suruh buat ulah?" balas Bunda.
"Kan Haikal udah bilang, bun. Haikal gak salah. Yang salah itu si Jepriii, bukan Haikaaalll. Bunda, ayo balik," Haikal kembali merengek.
"Yaelah si Bambank. Salahin aja gua mulu," timpal Jeffry.
Bunda tersenyum lembut. "Tapi, 'kan, Haikal ikut dalam komplotan itu. Jadi, sekarang Haikal harus terima konsekuensinya. Ini juga buat kebaikan Haikal, kok. Bukan buat Bunda."
Sontak Haikal terhenyak mendengar perkataan sang Bunda. Dari 4 bersahabat, memang bisa dibilang Haikal ini yang paling manja dan disayang banget sama ayah bundanya.
"Dengerin tuh kata emak lo. Manja banget sih," celetuk Maheza yang sedari tadi memandang bosan drama yang dibuat oleh Haikal.
"Udah-udah. Setahun doang. Jalanin aja. Kita pasti bakalan sering main ke sini, kok," timpal Ayah Haikal.
Haikal kembali memanyunkan bibirnya.
"Duh ileh bocaaahhh, tuh bibir udah dower, dimajuin entar tambah dower," umpat Jeffry.
"Sialan lu ngatain gue dower," balas Haikal.
"Lah, kan emang dower," ujar Jeffry tak mau kalah.
"Udah-udah. Masuk aja, yuk. Kasian Pak Kasim pasti udah nungguin di dalem," ucap Jevin yang sedari tadi kerjanya hanya diam atau terkekeh pelan.
"Iya, tuh, kasian guru kamu pasti udah nunggu di dalem. Bunda pulang, ya?" kata Bunda.
"Iya, Bun, pulang aja. Emang lebay nih si dower. Kita semua cuman mau mondok setahun, bukan sewindu," Maheza kembali berucap.
"Iya. Kita, 'kan, laki. Ya perginya secara laki juga lah. Lah elu? Pake minta diantar emak bapak lu lagi. Manja emang dower," Jeffry ikut menimpali.
"Bacot, ya, anda semua. Bilang aja iri karena gak didampingin orang tuanya! Wlee!" Haikal memeletkan lidahnya.
Memang benar hanya Haikal saja yang didampingi oleh orang tuanya masuk ke pesantren ini.
Ayah, Bunda, dan Jevin hanya bisa terkekeh seraya menggeleng pelan melihat tingkah ketiga remaja absurd ini.
"Haikal masuk, ya? Nanti ayah sama bunda bakalan sering ngunjungin kamu, bawain makanan kesukaan kamu," Bunda kembali mencoba meluruskan pikiran Haikal.
"Ya udah. Tapi janji, ya?" Haikal mengacungkan kelingkingnya.
Bunda membalas acungan kelingking Haikal. "Janji."
Haikal tersenyum lalu kembali memeluk ayah dan bundanya.
"Elah si dower drama pisan," umpat Jeffry.
Sontak Jevin memukul pelan lengan Jeffry, memerintahkan Jeffry untuk diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] pesantren abnormal; stray kids ft. nct dream ✓
Humor❝percayalah, kami tidak sesuci label pesantren kami.❞ warning ⚠ + korea rasa lokal + laugh out loud + harsh words (a little) + be careful, this is an addicted story [020220] #1 in leeknow [100420] #3 in parkjisung [070320] #4 in IN [010820] #4 in j...