Fate X

90 14 0
                                    

Seoul National University
04.45 p.m.

"Sampai di sini dulu perkuliahan kita hari ini, sampai ketemu minggu depan. Selamat Sore."

Mendengar kalimat itu diucapkan, Baekhyun segera merapihkan semua buku dan barang – barangnya ke dalam ransel. Ia tengah mengejar waktu karena sebentar lagi sift kerjanya akan dimulai. Ia tidak begitu menyukai hari Jumat, karena jadwal kuliah yang padat dari pagi hingga sore, ditambah dengan restoran tempatnya bekerja yang selalu ramai di akhir pekan. Tetapi Baekhyun bukan lelaki yang mudah mengeluh. Ia justru semakin banyak tersenyum tatkala hidupnya semakin terasa sulit. Ya, Baekhyun tidak suka dipandang lemah oleh siapapun, tanpa terkecuali.

Sebelum pintu kelas dipenuhi oleh mahasiswa yang berebut untuk keluar, Baekhyun sudah terlebih dahulu berlari melaluinya. Karena terburu – buru dalam perjalananya menuju restoran, Baekhyun tidak begitu fokus dengan sekelilingnya. Hingga sebuah suara klakson mobil dan tarikan pada lenganya membuatnya tersadar.

"maafkan aku" ucapnya pada seorang yang wajahnya tidak begitu asing, sepertinya salah satu mahasiswa di kampusnya.

"Kenapa kau tidak memperhatikan sekelilingmu saat menyebrang? Kau hampir saja tertabrak." Ucap orang yang beberapa detik lalu menarik lengan Baekhyun dari belakang.

"Aku sedang terburu – buru, terimaksih sudah menolongku."

"Memangnya kau mau kemana?"

"Aku bekerja di restoran itu, dan jam kerjaku dimulai pukul 5 sore." Baekhyun mengecek jam tanganya "yah.. terlambat. Yasudahlah." Ia mengusap kepalanya gusar.

"Sekali lagi terimakasih sudah menolongku."

"tidak masalah, lain kali berhati – hatilah"

"Kalau begitu aku duluan." Baekhyun meninggalkan lelaki itu dan segera menyeberang menuju restoran tempatnya bekerja.

Baekhyun masuk melalui pintu belakang. Ia bergegas menuju ruang ganti untuk memakai seragam kerjanya.

"Tidak biasanya kau terlambat" ucap seorang pegawai saat melihat Baekhyun baru saja keluar dari ruangan itu.

"Perkuliahanku berakhir sedikit terlambat hari ini, dan ada insiden kecil tadi."

"ooh.. yasudah, sana segeralah berkerja, restoran sangat ramai di akhir pekan."

"hm. Aku tahu." Ucap Baekhyun dan segera menuju dapur.

Di restoran tempat Baekhyun bekerja, selain dituntut untuk bisa melayani tamu, pegawai juga diharuskan membantu pekerjaan di dapur seperti mencuci peralatan masak, mengambil pesanan, atau bahkan mengangkat bahan makanan hingga berkarung – karung banyaknya.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul sembilan malam. Karena banyaknya pengunjung restoran, pekerjaan yang padat membuat Baekhyun sampai lupa waktu.

"haaahhhh.. akhirnya selesai juga hari ini. Lelah sekali.." ucapnya sambil meregangkan otot – ototnya saat berjalan menuju ruang ganti.

Beberapa menit kemudian Baekhyun sudah selesai berganti pakaian. Tak lupa Ia berpamitan dengan pegawai lain yang memiliki sift malam sebelum Ia meninggalkan restoran. Sambil berjalan keluar, tak lupa ia membawa satu kantong plastik hitam besar yang berisi sampah. Ia letakan sampah itu di tempat pembuangan di samping pintu keluar. Setelah selesai dengan urusan sampah, Baekhyun kembali melanjutkan perjalanya menuju halte bus. Namun kali ini ia mengambil rute lain. Jalan yang dilaluinya ini memang lebih cepat dari rute yang biasa ia lalui, hanya saja jalan ini melewati gang – gang sempit yang gelap. Tiba – tiba suara pecahan kaca mengagetkanya. Baekhyun lantas mengubah rutenya berjalan, untuk mencari sumber suara itu.

The Cursed DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang