FATE XV.1

89 8 0
                                    

6 p.m.

Suara ketukan di pintu mengalihkan atensi seorang lelaki berkaca mata yang sedang fokus dengan tumpukan dokumen di atas meja kerjanya. Ia tengah memeriksa isi tiap dokumen yang membutuhkan keputusanya sebagai seorang putera mahkota.

"Masuk" Sahut lelaki itu ke arah pintu.

Tampak seorang lelaki paruh baya memasuki ruangan kemudian membungkuk memberikan hormat "Maaf Tuan Muda, Paduka dan Ibu permaisuri sedang dalam perjalanan menuju ke sini."

"Benarkah?! Memangnya ada urusan apa Paman? Tanya Lelaki berkacamata itu terkejut saat mendengar penuturan pelayanya.

"Sepertinya hanya untuk berkunjung saja Tuan" Jawab lelaki paruh baya itu .

Seringkali jika memiliki waktu lengang, kedua orang tua Chanyeol akan menyempatkan untuk berkunjung ke rumah anak bungsunya. Walaupun hanya sebuah kunjungan singkat yang biasanya mereka isi dengan acara makan malam bersama.

Saat keduanya sedang berbicara seorang lelaki berwajah manis baru saja keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang terlihat kebesaran. Ia cukup bingung karena mendapatkan pandangan aneh dari dua orang lelaki berbeda usia yang berada di dalam ruangan itu.

"eerr- apa ada yang aneh?" Tanya Baekhyun sambil memeriksa penampilanya. Bukanya medapat jawaban, orang yang ditanyai justru kembali melanjutkan pembicaraanya.

"Paman, tolong segera siapkan makan malam." Perintah lelaki jangkung itu kepada pelayanya dan segera dilaksanakan. Lelaki paruh baya itu membungkuk sebelum akhirnya keluar dari dalam ruangan itu.

"Ada apa Yeol?" Tanya lelaki berwajah manis itu sambil berjalan menghampiri lawan bicaranya.

"Baek, ayah dan ibuku dalam perjalanan ke sini." Ucap Chanyeol sambil melepas kacamatanya. Ia bangkit dari duduknya untuk menghampiri lelaki yang beraroma sabun itu.

"Benarkah?! Pa-paduka Raja dan Permaisuri?!" Pekik Baekhyun tergagap sambil membolakan kedua matanya. " Ya Tuhan.. Chanyeol ini pertama kalinya aku bertemu dengan mereka secara langsung! Apa yang harus kulakukan?!" Ia berjalan tak tentu arah menggambarkan keresahanya. Ia tidak bisa mengatur emosinya karena akan bertemu dengan orang nomor satu di negaranya itu.

"hei, hei, tenanglah Baek.." ucap Chanyeol sambil memegang kedua pundak Baekhyun. " mereka hanya ayah dan ibuku untuk saat ini."

"aah... kau benar.. Tapi tetap saja, bagaimana ini? Penampilanku sangat tidak rapih." Ucap Baekhyun sambil manarik – narik kaos milik Chanyeol yang sedang Ia kenakan.

"tidak usah khawatir, lagi pula ini hanya kunjungan keluarga.. bukan acara resmi." Ucap Chanyeol berusaha menenangkan lelaki mungil itu.

"Kau tidak usah memusingkan hal – hal kecil, lebih baik sekarang ikut aku ke bawah untuk mempersiapkan makan malam." Chanyeol menarik pergelangan tangan Baekhyun dan keluar dari dalam kamar.

"Ki-kita akan makam malam bersama Paduka Raja?!" pekik Baekhyun lagi sebelum menghilang dibalik pintu.

Di atas sebuah meja panjang yang terbuat dari kayu hitam nan kokoh terlihat empat orang tengah duduk dengan tenang sambil menikmati hidangan di hadapanya. Seorang lelaki paruh baya duduk berdampingan dengan seorang wanita yang terlihat seusia denganya. Keduanya merupakan pasangan suami istri. Di depan lelaki itu duduk seorang pemuda yang merupakan putera dari kedua pasangan tadi. Dan di sebelah pemuda itu duduk seorang lelaki berwajah manis yang terlihat tegang dalam posisinya.

"jadi kau teman kuliah Chanyeol Nak Baekhyun?" tanya wanita itu pada lelaki yang setia menundukan kepalanya.

"i-iya Permaisuri" jawab Baekhyun tergagap

The Cursed DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang