FATE XIV.2

74 10 0
                                    

"Chanyeol, terima kasih sudah menjagaku selama ini." Ucap Baekhyun sebelum batu yang ia pijak terlepas dan jatuh ke jurang bersama dengan tubuh mungilnya.

"TIDAK! BAEKHYUN!" Teriak Chanyeol bersamaan dengan tubuhnya yang melayang di udara untuk merengkuh tubuh Baekhyun. Keduanya terjatuh bersama ke dalam jurang, dengan posisi Baekhyun dalam pelukan Chanyeol. Keduanya berguling menuruni jurang yang cukup terjal itu hingga terhenti di dasar jurang dalam keadaan tidak sadarkan diri.

------------------------------------
"Ya Tuhan bagaimana ini? Baekhyun dan Chanyeol belum kembali sejak satu jam yang lalu" ucap Kyungsoo sambil berjalan mondar mandir di dalam villa.

Semua orang yang semula tengah sibuk mempersiapkan acara BBQ di halaman samping villa, kini tengah berkumpul di ruang tengah dengan raut wajah yang dipenuhi dengan kekhawatiran. Hujan lebat yang tiba - tiba terjadi membuat acara mereka terpaksa dibatalkan. Ditambah dengan dua orang teman mereka yang belum kembali sejak pergi mencari kayu bakar satu jam yang lalu.

"Aku akan menyusul mereka!" tukas Kyungsoo dengan senter yang sudah berada di tanganya. Ia berniat mencari Baekhyun dan Chanyeol di dalam hutan yang gelap seorang diri.

"Tidak Kyungsoo, cuacanya masih sangat buruk. Bisa - bisa kau juga akan tersesat di dalam sana!" pekik Sehun sambil menahan lengan Kyungsoo. "setidaknya tunggu sampai hujan dan petirnya reda dulu." tambah Sehun memberikan saran.

Kyungsoo hanya bisa menurut dengan kata - kata yang Sehun ucapkan, Ia kembali mendudukan tubuhnya di sofa ruang tengah villa. "Mereka juga tidak membawa handphon lagi!" gerutu Kyungsoo sambil mengusap wajahnya kasar.

"Sudah, sebaiknya kita semua berdoa agar keduanya kembali dengan selamat." Kris memberikan saran dan seketika suasana kembali tenang, menandakan bahwa semua orang tengah melantunkan doa terbaiknya untuk keselamatan Chanyeol dan Baekhyun.
------------------------------------

Kelopak mata itu bergerak- gerak, perlahan mengerjap saat kesadaranya kembali ia peroleh. "Aakhh..sshhhh" rintih lelaki itu saat merasakan kepalanya berdenyut nyeri. Perlahan ia bangkit untuk duduk dengan bantuan tumpuan lenganya.

"Baek?" panggil lelaki itu sambil mengedarkan netranya mencari sosok yang tadi terjatuh bersamanya. netranya hanya dibantu dengan penerangan yang berasal dari kilatan petir yang masih setia menyambar.

Sekitar lima meter dari posisinya duduk, terlihat seonggok tubuh yang tergeletak tak bergerak di atas tanah. Dengan kepala yang berdenyut nyeri, Chanyeol bangkit berdiri kemudian berjalan gontai mendekati tubuh itu, dan memang benar itu adalah sosok yang tengah dicarinya.

"Baek! Baekhyun..!" Pekik Chanyeol sambil menggoyang goyangkan tubuh lemas itu. Ia tempelkan telinganya di dada Baekhyun untuk memeriksa detak jantung lelaki malang itu. "Syukurlah.." gumam Chanyeol saat pendengaranya merasakan detak jantung Baekhyun.

"kita harus berteduh" gumam lelaki jangkung itu saat menyadari hujan yang masih lebat mengguyur dan kondisi udara yang semakin mendingin.

Chanyeol segera berdiri untuk mencari tempat yang dapat mereka gunakan untuk berteduh. Dari kejauhan natranya menangkap sebuah gubug tua. Chanyeol mengangkat tubuh lemas Baekhyun ke dalam pelukanya, Ia membopong tubuh basah kuyup itu menuju gubug tua yang sepertinya tidak berpenghuni. sesampainya di depan gubug, Ia dorong pintu yang terbuat dari susunan kayu yang dirakit menjadi satu itu menggunakan kakinya. Syukurlah pintu itu tidak terkunci, sehingga keduanya bisa memasuki bagian dalam gubug yang cukup kering untuk mereka berteduh. Saat Chanyeol hendak meletakan tubuh Baekhyun ke atas lantai terdengar rintihan yang keluar dari bibir pucat Baekhyun.

"eengg.. nenek..nenek.." kepala Baekhyun bergerak - gerak dengan dahi yang berkerut.

"Baek?! Baekhyun! Sadarlah.. Baek!" pekik Chanyeol sambil memukul - mukul kedua pipi Baekhyun bergantian.

The Cursed DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang