Hallooooo teman teman ku..
Bagi kalian yang menunggu sequel Alza, tararararara..
Ini sudah tersaji di hadapan anda :v
Karena baru part awal, jadinya segini dulu ya..
Happy reading my friend...
*********
"Terima kasih kepada semuanya, selamat tinggal."
*********
Bulan ke-2 setelah itu...
Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore. Matahari sudah akan terbenam. Cahaya jingga sudah menutupi sebagian langit.
Dan di depan sebuah gundukan tanah, ada seorang pria yang sedang berlutut sembari mengusap wajahnya yang sedikit basah.
Di dada nya, terjahit sebuah nama 'RADITYA M KIM' yang dibuat oleh benang hitam.
Ia terus menikmati senja. Berusaha sekuat tenaga menahan air mata-nya yang hendak keluar kembali.
Hingga, waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. Pria bernama Radit itu memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
Tanpa mengucapkan sepatah kata, tanpa berpamitan, dan tanpa mengucapkan selamat tinggal.
Ia menaiki motor besarnya. Lalu, ia mengendarainya melewati malam.
Sampailah ia pada sebuah rumah besar yang diyakini adalah rumahnya. Setelah gerbangnya terbuka, Radit segera memasukkan motornya ke dalam garasi.
Hal pertama yang menyambutnya pulang adalah kesunyian. Terasa sepi sekali di rumahnya.
Radit berjalan dengan wajah lesu ke kamarnya. Badannya terasa lengket dan ia harus berganti baju.
"Radit."
Grep!
Setelah suara panggilan lembut, sepasang tangan yang mungil menurut Radit telah melingkari pinggangnya.
Bersamaan dengan kepala seseorang yang bersandar pada punggungnya.
"Kemana aja kamu? Aku khawatir." Radit mendengar suara lembutnya yang terselip nada khawatir.
Radit tau suara siapa itu.
Radit tidak menjawab, ia membalikkan badannya dan membalas pelukan sang pemilik suara lembut itu.
"Aku.."
******
Sementara itu, di kamar yang gelap.
Berbagai pecahan kaca berserakan di sana. Begitu pula dengan kondisi kamar yang berantakan.
Di sana, seorang manusia sedang duduk sambil memeluk lutut nya di sudut kamarnya.
Tak ada suara tangisan, tak ada suara jeritan seperti bulan pertama.
Yang terdengar hanyalah suara tawa, suara cekikikan, serta suara racauan.
"Yuki.. kembali lah.. maafkan aku.." racauan itu terus ia gumamkan.
Lalu, ia tertawa kembali. Menertawakan kebodohannya.
Andai ia jujur pada Yuki.
Andai ia tidak kasar pada Yuki.
Andai ia bisa...
Semua kata andai itu telah berputar di benaknya.
Siklus hidupnya hanyalah makan-tidur-meracau.
Kalau waktunya makan, pembantu rumah tangga akan mengantarkan nya. Setelah ia makan, semua bekas makanannya Alza lemparkan.
Hingga terdapat banyak pecahan beling di sana.
Setiap kamar itu dibersihkan, pasti akan muncul lagi pecahan-pecahan kaca.
Entah dari barang-barangnya di kamar, atau pun bekas makanannya.
Ia terus meracau, meminta maaf dengan keras.
Terus berteriak, meminta kembali sang kekasih.
"Yuki.." lirih Alza.
Di balik pintu kamar yang gelap itu, sepasang manusia yang merupakan orang tua Alza itu hanya bisa menahan perih melihat anaknya begitu.
"Pi, gimana ini? Anak kita.." Mami Valezma terisak mendengar racauan gila anaknya.
Jun, sang papi menarik Valezma ke dalam dekapannya. Lalu, ia mengelus kepalanya dengan lembut.
"Dia begitu sejak Yuki pergi. Dulu, aku pikir itu yang terbaik, tapi kenyataannya Pi.." Lirih Valezma di dalam dekapan Jun.
Jun menghela napas panjang. "Apa kita harus.." Jun membisikkan sarannya pada telinga Valezma.
Valezma membulatkan matanya. "Apa!? Kamu gila, Jun?! Bagaimana kalau dia tidak ingat lagi tentang Yuki!?"
Jun menghela napas (lagi). " Tapi ini satu-satunya cara. Kita harus membawanya ke psi--"
"ANAKKU ENGGAK GILA!" teriak Valezma seraya mendorong tubuh suaminya dengan niat melepas pelukannya, tapi gagal.
Jun terlalu kuat.
"Tapi ini satu-satunya cara, Va. Hanya ini." Jelas Jun dengan tegas.
Obrolan mereka terhenti karena mendengar rintihan dari kamar Alza.
"ALZA!!" Teriak Valezma sambil mendobrak pintunya. Biar sudah emak-emak, tenaga Valezma Sarinem Vernand masih sekuat pemuda.
Pemuda Godzilla.
Valezma menutup mulutnya, tubuhnya melemas sampai rasanya ia mau pingsan.
Sementara Jun langsung berlari ke arah Alza, lalu menggendong anaknya itu.
Membiarkan kemeja yang dikenakannya bersimbah darah.
*********
Gimana gengs, part awalnya...
Kapan aku harus update part selanjutnya?
- Kamis
- Jum'at
- Sabtu
Jangan bilang sekarang dobel update, draftnya gak ada hahaha..
Ayo divomment biar kelanjutannya bisa cepet dipost... Biar aku tau ada yang nungguin ini cerita-nya hehehe...
Sampai jumpa di part berikutnyaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuki
RomanceSequel Alza, baca Alza dulu biar paham "Ketika kembali, hati sudah tak sama lagi." ****** Aku tahu kalau ini hanyalah sebuah kesalahpahaman belaka. Aku sangat tahu akan hal itu. Namun, aku tidak membenarkan kesalahpahaman itu. Karena aku takut, jika...