part 11 : Alzaaaaa

720 91 16
                                    

Heywoooo gengsss

Sore ini aku up lagi 🤭🤭

Gak ada konflik gede kok di sini, mari kita bermanis riaaaaa

Happy reading

*******

"Kunci utamanya mengerti, memahami, dan melindungi."

~Yuki

******

"Kak Yuki!"

Grep!

Tepat sebelum Yuki terjatuh dari tangga, Alza sudah menarik tangan Yuki dan memeluknya.

Sungguh gerakan reflek yang bagus.

"Yuki!" ucap Alza khawatir.

Napas Alza memburu seakan-akan dia habis lari-lari keliling lapangan, tetapi ini efek akibat ketakutan yang tadi ia rasakan.

Alza takut Yuki terluka.

Yuki sendiri sebenarnya takut dan lemas ketika baru sadar kalau ia bisa saja mati, tetapi rasa takutnya berangsur hilang begitu Alza menariknya ke dalam dekapan hangat.

Rasa takutnya, rasa paniknya menghilang. Dekapan Alza sangat hangat menurutnya.

Suara detak jantung yang cepat membuat Yuki tenang seketika. Seakan-akan detak jantung Alza memberitahukan,

"Sekarang sudah aman, sayang."

Pelan, pelukan mereka makin mengerat satu sama lain. Alza menaruh dagunya di kepala Yuki seraya mengelus kepala kekasihnya itu.

"Kamu gak papa?" tanya Alza dengan nada yang lembut.

Yuki hanya mengangguk sebagai jawaban. Wajahnya ia tenggelamkan pada dada bidang Alza.

Suara detak jantung Alza sangat menenangkan.

Bagas dan semua yang melihat adegan itu pergi satu persatu. Arvano, Dean, dan Dominic pun ikut pergi setelah memastikan kalau kakaknya ini aman.

"Za," panggil Yuki sambil mendongakkan kepalanya.

Alza pun menunduk untuk melihat kekasihnya.

Dan....

Cup!

Yuki menarik tengkuk Alza, dan mengecupnya singkat. Setelah itu, ia menatap mata Alza yang syok dengan tingkahnya.

Perlahan, Yuki melerai pelukannya. Ia menatap Alza dengan senyum mengembang.

"Biarpun aku...."

Deg!

Yuki terdiam begitu ia merasakan sesuatu di tubuhnya. Hal itu membuat Alza menjadi terheran.

"Yuki? Kamu kenapa?" tanya Alza yang mendadak khawatir kembali.

"Aku sakit," ucap Yuki sambil memegang perutnya.

Alza memerhatikan Yuki yang terus memegang perutnya. Pertanyaan polos Alza pun keluar. "Kamu mau melahirkan?"

BUGH!

Dan sebuah tinju melayang ke pelipis Alza yang membuat sang pria mundur beberapa langkah.

Semua yang melewati koridor itu terkejut. Yuki yang notabenenya gadis lembut bisa kasar juga, pada iblis lagi.

"Akh!" teriak Yuki sambil mundur Alza dan berjalan cepat meninggalkan kekasihnya itu.

"Kenapa dia?"

YukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang