part 2 : FLASHBACK (1)

1.3K 165 17
                                    

Hellooooo gengs

Disini aku bakal ngeluarin part flashback yaa...

Inget, aku ngeluarin flashback pasti bakal ada sangkut pautnya sama chap depan :v

Happy reading...

*********

Flashback

Ketika taksi itu sudah sampai di bandara, Yuki segera mengeluarkan kopernya.

Ia berterima kasih pada sang supir seraya membayar ongkos taksinya. Sebelum ia pergi ke dalam bandara.

Di sana, Jun dan Valezma sudah menunggunya. Begitu juga dengan Bayu dan Rio.

"Kamu yakin, Ki?" tanya Bayu sekali lagi setelah sebelumnya ia banyak bertanya pada Yuki, mempertanyakan keputusannya kembali.

Karena Bayu yakin, Yuki tidak akan pernah bisa meninggalkan adiknya. Tapi, kenapa Yuki akhirnya nekat untuk pergi?

"Yakin." Yuki tersenyum penuh dengan keyakinan.

Kemudian, Yuki memeluk Bayu, Jun, dan Valezma satu persatu. Lalu, ia menyalami Rip.

Keenakan si Rio kalau Yuki peluk.

"Terima kasih semuanya." Yuki berbalik dan tersenyum untuk yang terakhir kalinya.

Kemudian, ia berjalan pergi meninggalkan mereka semua yang menatap punggungnya sendu.

Namun,

"Jangan pergi, kak."

Deg!

Yuki membulatkan matanya. Bukan, ini bukan seperti drama-drama yang mencegah seseorang pergi dengan pelukan.

Tidak, tidak ada satupun yang memeluk Yuki. Hanya saja, di gendang telinganya, ia mendengar suara lirih adiknya.

Dan di dadanya, tepat di bagian kiri seperti tempat jantung terasa sakit.

"Kenapa?" Tanya seseorang di belakangnya.

Yuki terkejut dan segera berbalik. Ia mendapati Bayu yang sedang menatap nya bingung.

"Gak tau, jantung aku..." Yuki memegangi dadanya. Rasanya sesak sekali. Tubuhnya langsung meluruh tepat di pijakan nya.

Bayu yang melihatnya sontak panik. Ia langsung mengangkat tubuh Yuki dan membawanya ke mobil.

Tidak menghiraukan tatapan keheranan dari Jun, Valezma, Rio, dan para manusia di bandara.

Bayu menidurkan Yuki pada jok belakang mobilnya. Lalu, ia bergegas masuk dan mengendarai kendaraannya.

Di tengah perjalanan, ponsel Yuki berbunyi. Hal itu membuat Bayu berhenti sebentar dan mengambil ponsel yang berbunyi itu.

"Hallo?"

"Hallo, ini saya mau memberitahukan kalau pemilik ponsel ini kecelakaan."

Deg!

Dugaan Bayu benar. Ketika Yuki ada apa-apa, Radit juga akan terkena imbasnya. Begitu pula sebaliknya.

"Sekarang anda dimana?"

Setelah si penelpon memberitahukan alamat rumah sakitnya. Bayu langsung tancap gas ke alamat yang diberitahukannya.

Sesampainya di sana, Bayu segera menggotong tubuh Yuki ke dalam rumah sakit. Setelah Yuki ditangani oleh beberapa perawat dan dokter, Bayu menduduki kursi besi yang disediakan oleh pihak rumah sakit.

"Kenapa mereka?" Bayu tidak melanjutkan ucapannya. Ia hanya menatap kosong lantai di depannya.

Kemudian, waktu terus berlalu hingga keluarlah seorang dokter dari sebuah ruangan di sebelah Bayu.

YukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang